Berbuka Puasa Tidak Berarti Boleh Mengotori Commuter Line Ya

Selamat Malam Kawan Pembaca Yang Budiman

Bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah, sudah memasuki hari ke-3. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk dapat menunaikan ibadah puasa tahun ini, 1437 Hijriyah hingga akhir.

Boleh saya sedikit berbagi. Tapi sebelumnya saya ingin menanyakan sedikit pertanyaan, apakah Anda tahu bahwa ada larangan untuk makan dan minum di dalam Commuter Line?

Belum. Nah, kalau belum mungkin cerita ini akan menjelaskan mengapa larangan itu dibuat.

(Baca Juga : Yang Dilarang Di Atas Commuter Line)

Sebagai anak kereta, yang sudah saya jalani selama lebih dari 27 tahun, sejak tahun 1989, saya sudah terbiasa untuk berbuka puasa di dalam kereta.

Begitu pula hari ini. Kembali ketika bedug maghrib tanda berbuka, hampir seluruh orang mengeluarkan bekal untuk berbuka masing-masing. Ada yang mengeluarkan susu, roti, dan banyak lagi lainnya.

Cukup menyenangkan sebenarnya. Ada yang dengan baik hati menawarkan bekalnya kepada penumpang lain. Ada yang menyambut tawarannya, tetapi ada juga yang menolak sambil mengucapkan terima kasih.

Walau sudah tidak terlalu seperti di masa lalu, rupanya berbuka puasa di dalam Commuter Line masih tetap menyisakan rasa kekeluargaan seperti ketika masih disebut KRL (Kereta Rel Listrik).

Kebersihan di Commuter LineSayangnya, setelah mendekati stasiun akhir, ketika sebagian besar penumpang sudah turun, mulai terlihatlah pemandangan yang kurang menyenangkan.

Botol plastik bekas minuman menggelundung kesana kesini. Gelas plastik dan bekas-bekas pembungkus makanan digeletakkan begitu saja di lantai kereta.

Cukup banyak terlihat sampah-sampah diletakkan begitu saja. Untungnya, rupanya PT KCJ sangat paham dengan karakter penumpang yang masih kurang begitu disiplin dalam masalah kebersihan.

Seorang petugas kebersihan terlihat berkeliling sambil membawa sapu dan tempat sampah. Ia kemudian memunguti berbagai sampah yang berserakan.

Tingkah laku para penumpang Commuter Line dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan sama sekali. Selalu demikian.

Memang saya rasa pengelola menyadari bahwa untuk melarang makan dan minum pada saat bulan Puasa, tidaklah bijaksana. Oleh karena itu mereka tetap mengizinkan para penumpang untuk menunaikan ibadah puasanya. Bahkan, para announcer di stasiun dan di dalam kereta sendiri sangat membantu dengan memberikan pengumuman saat adzan maghrib.

Sesuatu yang sangat membantu dan perlu diapresiasi.

Sayang seribu sayang. Kebaikan yang diberikan oleh pengelola Commuter Line tidak direspon secara benar oleh pengguna Commuter Line sendiri. Mereka sebenarnya bisa saja membawa bekas bungkus makanan dan minuman hingga turun kereta dan membuangnya di tempat sampah. Tetapi, sepertinya mereka terlalu malas untuk melakukan hal itu.

Padahal kebanyakan penumpang adalah orang yang berpendidikan dan bisa disebut orang modern. Mereka yang berpuasa pasti juga menyadari bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Tindakan mereka seperti menjadi sebuah paradoks dari puasa yang mereka jalani. Tidak ada hasil sama sekali karena mereka tidak mewujudkannya dalam tindakan.

Sayang sekali.

Mudah-mudahan di hari-hari ke depan ada perbaikan sikap dari para penumpang Comuter Line. Tidak bisa hanya dengan mengandalkan tenaga petugas kebersihan saja. Para penumpang pun harus membantu menjaga kebersihan sang CL.

Tidak susah kok sebenarnya. Masukan saja sampah ke dalam tas kita terlebih dahulu dan buang ke tempat sampah terdekat.

Hanya itu saja. Sangat sederhana

Bukan begitu, Kawan Pembaca?

Bagaimana dengan Anda? Kemana sampah bekas berbuka puasa Anda dibuang?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.