Bogor Tempo Doeloe #1 : Hotel De Bellevue, Bioskop Ramayana, Bogor Trade Mall

Bogor Tempo Doeloe (Dulu)? Kira-kira seperti apa sih wajah Kota Bogor di masa lalu? Mengapa kota ini menjadi pilihan Baron Von Imhoff untuk mendirikan de Buitenzorg yang artinya “Tempat Tanpa Kecemasan”?

Memang sulit membayangkan hal tersebut di masa sekarang. Bogor lebih terkenal sebagai kota termacet kedua di dunia (menurut Waze). Yang terbayang di benak banyak orang adalh hanya warna “hijau” khas angkot yang bersliweran dan membuat gelar Kota Hujan digantikan oleh Kota Sejta Angkot.

Bagian “Bogor Tempo Doeloe” mungkin akan sedikit memberikan gambaran kepada Anda para pembaca bagian-bagian Bogor di “masa lalu”.

Yang pertama saya ingin tampilkan (karena kebetulan foto masa lalunya sudah ada) adalah sebuah tempat yang sekarang bernama Bogor Trade Mall atau Mall BTM.

Ini adalah penampilannya saat ini.

Cara Menuju Ke Bogor Trade Mall
Mall BTM

Beginilah wajahnya saat ini.

Tetapi, wajah ini tidak selalu demikian. Baru di tahun 2000-an mall ini berdiri. Sebelum itu di lokasi dimana mall yang dikenal sebagai salah satu pusat penjualan handphone di Bogor ini adalah sebuah bioskop.

Nama bioskop tersebut adalah bioskop Ramayana.

Bioskop Ramayana Bogor
Bioskop Ramayana – Credit ww.bogorheritage.net

Para pelajar antara tahun 1970-1990-an pasti ingat tentang bioskop ini.

Paling tidak mereka semasa sekolah sudah berulangkali “dipaksa” (diwajibkan)  untuk menonton pagelaran film Janur Kuning, atau G30S PKI di bioskop ini.

Di sekeliling bioskop adalah salah satu pasar tradisional alias pasar becek di Kota Bogor. Benar-benar becek apalagi di musim hujan.

Bagaimana dengan masa sebelum itu?

Hotel! Memang demikian. Sebuah hotel bernama De Bellevue berdiri di tempat yang sama.

Lihat penampakannya antara tahun 1920-1930-an

Hotel De Bellevue
Hotel De Bellevue 1920-1930 – Atribusi /Sumber Foto Tropenmuseum via wikimedia

Berbeda sekali bukan wajah mereka dari masa ke masa.

Kalau dilihat dari bangunan modern Mall BTM, tentu saja tidak terlihat bahwa Bogor bisa disebut sebagai kota indah sejuk nyaman. Begitu juga kalau melihat Bioskop Ramayana.

Tetapi tentu kalau melihat suasana di sana tahun 1920-1930-an, mungkin Anda bisa mengerti mengapa Bogor disebut Buitenzorg.

Mari Berbagi

10 thoughts on “Bogor Tempo Doeloe #1 : Hotel De Bellevue, Bioskop Ramayana, Bogor Trade Mall”

  1. Quote:
    “…tentu kalau melihat suasana di sana tahun 1920-1930-an, mungkin Anda bisa mengerti mengapa Bogor disebut Buitenzorg.”

    Heran saya kang Anton… kenapa ya para penjajah bule itu bisa bikin kota (Bogor) yang jauuuh lebih nyaman dibanding orang2 kita sekarang??

    Contoh lainnya, lihat saja jembatan2 yang mereka bangun… juga selokan2 (saluran air) yang lebar dan cukup dalam seperti selokan2 di dekat katedral Bogor atau yg dekat sekolah Regina Pacis…

    Istilahnya: “bikinnya tuh pantes.”

    Reply
    • Tidak usah heran.. hahahahaha..

      1. Jumlah penduduk di masa itu masih sangat sedikit
      2. Mereka tertib dan memiliki pola dalam pembangunan dan tidak asal-asalan dalam memberikan izin membangun

      Masyarakat di masa kini lebih kompleks dibandingkan di masa lalu dan juga budaya tertib dan patuh hukum di Indonesia masih belum terbangun, bahkan dibandingkan dengan di masa lalu.

      Reply
      • Paradoks ya… seems, independence (as a country) but not better off.

        Reply
          • Siip kang… Amiinn…

            Btw, lovelybogor ada komunitasnya kang?

          • Tidak ada kang.. ini cuma blog. Tapi komunitas pecinta Bogot ada beberapa. Coba cari pake search di Lovely Bogor pake kata kunci komunitas bogor.. ntar ada deh

  2. Jadi kangen bogor yeuh….
    Nuhun kang anton

    Reply
  3. Hotel ini sepertinya hanya menjual view, karena dari sisi arsitektur bentuknya biasa saja (baca: tidak istimewa), masih kalah megah dibanding Hotel Dibbets.

    Reply
    • Sulit dijawab Kang Rudy… Tidak terlalu banyak data yang tersedia tentang apa yang mereka jual saat itu..:D

      Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.