Dasar Orang Aneh! Memang Bener Sih, Fotografi Jalanan Penuh Dengan Orang Aneh

Dasar Orang Aneh!

Kalau melihat hasil jepretan kamera, mungkin itu yang ingin disampaikan beberapa obyek si Fuji Finepix HS 35EXR. Terlihat nyata sekali lirikan mata ketika kamera tersebut terarah kepada mereka.

Yah. Tidak heran kalau ada yang berpandangan demikian.

Dua kali ditegur petugas satpam karena mengambil foto di area Stasiun Cilebut dan Bogor Junction (mall). Beberapa kali didekati kolega mereka karena mengarahkan kamera di pasar dan beberapa bangunan perkantoran. Itu adalah sesuatu yang dialami selama mencari foto dan ide untuk menulis di blog ini.

Rupanya, masih ada kesan bahwa seseorang dengan kamera selain kamera HP atau smartphone, haruslah selalu memotret obyek yang penting. Kamera sepertinya diharapkan untuk memotret yang indah-indah, seperti pemandangan atau selfie.

Memotret sesuatu yang “diluar” hal-hal seperti itu sepertinya masih dianggap kurang lazim dilakukan. Oleh karena itu, bisa dimaklum kalau banyak orang masih keheranan mendapati diri mereka, ketika berada di jalan, bisa menjadi sasaran kamera.

Dasar Prang Aneh

Mungkin, akan timbul pertanyaan dalam diri mereka, “Mengapa Saya?”. “Apa yang menarik sehingga harus dipotret?”

Kalau pertanyaan tersebut diajukan kepada saya, maka jawaban yang akan terlontar adalah sebuah penjelasan bahwa keberadaan mereka sama menariknya dengan keindahan pemandangan di tempat wisata.

Cobalah tanyakan pertanyaan tersebut pada para penggemar fotografi jalanan. Jawabannya kemungkinan besar sama.

Bagi, kami, penggemar fotografi jalanan, justru manusia-manusia dalam aktifitas keseharian yang “membosankan” merupakan hal yang sangat menarik. Mengabadikan manusia dengan berbagai emosi, mimik, perasaan dan tingkah lakunya memang menjadi tujuan utamanya.

Mungkin, paling tidak menurut saya, ada sesuatu yang “indah dan menarik” ketika mendapati manusia-manusia dalam kondisi APA ADANYA. POLOS. Tidak tertutupi oleh topeng-topeng ceria, gembira, senyum yang selalu dihadirkan kalau tahu dirinya dihadapkan pada lensa kamera.

Pedagang Kue A[e di Jalan Juanda Bogor

Kalau pun hal tersebut berujung pada cetusan “Dasar Orang Aneh!” tidak lah menjadi masalah besar. Selama hal tersebut tidak melanggar hukum dan mengganggu, maka hasil foto yang kami dapatkan sudah memberi kegembiraan tersendiri.

Kegembiraan yang sama dengan Landscape Photographer ketika mendapatkan foto pemandangan menakjubkan. Atau, kepuasan yang sama ketika fotografer studio menelurkan foto artis cantik dan terkenal.

Sama sekali tidak berbeda.

Jadi kalau Anda, suatu ketika menjadi sasaran kamera saya, kemudian ingin mengatakan “Dasar Orang Aneh!”. Keluarkan saja. Jangan khawatir, saya tidak akan tersinggung. Justru, mungkin saya akan mengarahkan kembali kamera kepada Anda.

Sayang kalau hal tersebut tidak direkam dan diabadikan dalam sebuah foto.

Mari Berbagi

3 thoughts on “Dasar Orang Aneh! Memang Bener Sih, Fotografi Jalanan Penuh Dengan Orang Aneh”

  1. hehehe,,,,, iya PAk..tapi lewat GA… 🙂

    Reply
  2. kalau sekedar di bilang seperti itu….sich ngk apa2 Pak,,tapi kalau ada yang nyeletuk ” MAs Bayar 100 ribu, karena sudah fhoto saya,,,kalau tidak punya uang cash…bayar pakai kameranya ngk apa2…!!

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.