Mobil Plat F Dilarang Masuk Jakarta? Pusing Sendiri!

“Ahok : Saya Berhak Larang Mobil Plat F Masuk Jakarta!”

Kalau saja, Pak Ahok, sang Gubernur DKI Jakarta menyadari satu fakta tentang Bogor, mungkin ia tidak akan jadi melontarkan pernyataan kesalnya.

O ya. Maaf. Lupa saya menjelaskan latar belakang pernyataan dari kekesalan tersebut.

Itu lho. Pernyataan kesal Pak Basuki Tjahaja Purnama ketika beberapa mobil pengangkut sampahnya dihadang oleh segelintir orang tak bertanggung jawan. Padahal truk-truk tersebut sedang melaksanakan tugasnya dan berada di jalan negara.

Untuk lebih lengkapnya silakan kunjungi berita  Ahok: Saya Berhak Larang Mobil Plat F Masuk Jakarta. Berita yang sama menjadi headline di beberapa media cetak di Bogor.

Bisakah Pak Ahok mengeluarkan peraturan yang melarang Mobil Plat F masuk ke wilayahnya? Mungkinkah menjadi kenyataan?

Coba kita sedikit utak-atik kemungkinannya

Plat F tidak selalu berarti Bogor

Nah. Kita mulai dari hal ini saja.

Tidak selamanya Plat F berarti Bogor! Sistem pemberian nomor kendaraan di Indonesia bukan berbasiskan kota dan kabupaten.

Sistem yang dipakai masih dipengaruhi  pembagian wilayah sistem masa lalu, yaitu Karesidenan.

Karesidenan di masa Belanda merupakan wilayah yang berada diantara Propinsi dengan Kota/Kabupaten.

Nah, Karesidenan Bogor bukan hanya mencakup Kota dan Kabupaten Bogor saja. Karesidenan Bogor juga mencakup Kota dan Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Cianjur.

Silakan perhatikan bila Anda pergi ke daerah-daerah tersebut maka mobil plat F akan ditemukan lalu lalang disana.

Kendaraan warga Bogor banyak juga yang berpelat selain F

Bogor adalah sebuah pasar tersendiri bagi mobil seken atau bekas dari Jakarta.

Banyak sekali showroon di Kota Bogor yang menawarkan mobil-mobil seken ini di kisaran Tajur.

Biasanya setelah membeli jarang sekali BPKB dan STNK-nya dirubah atas nama pembeli. Biasanya dengan memanfaatkan kerjasama dengan pemilik lama, pemilik baru bisa meminjam KTP asli si pemilik sebelumnya.

Otomatis tidak ada perubahan plat no menjadi plat Bogor. STNK dan BPKB-nya masih terdaftar atas pemilik lama.

Belum ditambah dengan warga Jakarta yang bermigrasi ke Bogor dan membawa kendaraan mereka. Hasilnya, masih akan banyak sekali mobil warga Bogor yang berkeliaran di jalan ibukota, dengan plat B tentunya.

Pengguna mobil plat F yang pulang pergi Bogor – Jakarta ribuan

Berapa banyak penduduk Kota Hujan yang mondar mandir pulang pergi Bogor-Jakarta setiap harinya/

Puluhan ribu!

Sebagian memakai bis, Commuter Line dan sebagian lagi memakai kendaraan pribadi berupa mobil atau motor.

Berapa jumlah tepatnya, tidak ada data. Hanya bisa diprediksi ribuan. Perhatikan saja gerbang tol Cibubur setiap hari pukul 6-7.

Antrian panjang mobil plat F akan terlihat.

Jadi mungkinkah Pak Ahok mengeluarkan peraturan melarang Plat F masuk Jakarta?

Apakah Pak Basuki Tjahja Purnama, nama asli Pak Ahok bisa mengeluarkan peraturan tersebut?

Bisa? Ya! Undang-undang memungkinkan pemimpin  sebuah wilayah mengeluarkan aturan untuk wilayah di bawah kendalinya.

Mau? 

Kemungkinan besar tidak.

Dalam kasus sebelumnya, Walikota Bogor saat ini, Bima Arya berniat melarang mobil Plat B untuk masuk ke Bogor. Wacana ini juga mendapatkan tentangan dari banyak orang, termasuk dari Jakarta.

Tidaklah mungkin tiba-tiba Pak Gubernur DKI akan mengeluarkan aturan yang serupa dengan yang dulu ditentangnya.

Belum lagi efek kalau peraturan Mobil Plat F dilarang masuk Jakarta diterbitkan. Hasilnya, bawahan dan pihak kepolisian di Jakarta akan kerepotan dan pusing sendiri.

Bayangkan saja

• Petugas kepolisian akan bingung bagaimana memilah mobil yang benar-benar milik warga Bogor dengan milik penduduk Sukabumi dan Cianjur
• Kalau diperlakukan dengan ketat dan disamaratakan bahwa mobil plat F akan ditindak, warga Sukabumi dan Cianjur akan protes. Yang berulah warga Bogor mereka kena getahnya
• Pak dan ibu polisi akan bingung mengatasi warga Bogor dengan mobil pelat B. Bagaimana cara menindaknya?
• Pak dan ibu polisi harus bangun sangat pagi. Warga Bogor yang memakai kendaraan pribadi seperti mobil terbiasa berangkat sangat pagi. Banyak yang berangkat setelah sholat subuh ketika suasana masih gelap untuk menghindari kemacetan
• Jakarta memiliki puluhan pintu masuk dan tidak akan mungkin tercover untuk mencegah masuknya mobil plat F ke Jakarta

Sebuah kebijakan yang sangat kontra produktif , tidak efektif dan akan membuang banyak sumber tenaga (kalau dikeluarkan). Pemerintahan di Jakarta akan pusing dan repot sendiri kalau mengeluarkan aturan ini.

Apalagi Presiden RI sendiri, Pak Jokowi sudah mengatakan ketidaksetujuannya tentang hal larang melarang seperti ini.

Meskipun demikian, memang, apa yang dilakukan segelintir orang yang menghadang truk-truk sampah tersebut sangat menyebalkan. Mereka tidak berwenang melakukan hal seperti itu dan seharusnya ditindak.

Kalau untuk Pak Ahok, saran saya mah : “Jangan bakar lumbung untuk menangkap tikus”. Kalau memang sekelompok orang tersebut menyulitkan dan melanggar hukum, mintalah para penegak hukum untuk menindak.

Jangan sampai ada peraturan yang justru menyusahkan lebih banyak orang.

Mobil saya platnya F. Walau jarang dipakai ke Jakarta (kebetulan saya an-ker/anak kereta), tapi kalau sewaktu-waktu perlu, sulit rasanya kalau sampai dilarang.