Museum Zoologi – Sejarah si Kantor Bulao

Mungkin anda akan bertanya mengapa judulnya “Museum Zoologi – sejarah si kantor bulao”. Apalagi bila anda kelahiran tahun 1990-an , rasanya ada pemakaian sebuah kata asing dalam judul tersebut.

Hanya memang demikian adanya. Gedung yang sekarang dikenal sebagai Museum Zoologi Bogor pernah memiliki julukan lain sebagai si kantor atau gedung “bulao”. Ini bukanlah nama resmi . Julukan ini lebih disebabkan oleh fisik bangunan sang museum.

Nah supaya anda bisa mengerti mengapa disebut demikian , mungkin tulisan ini akan dimulai dari

Museum Zoologi Bogor
Museum Zoologi Bogor

Apa itu “bulao” ?

Istilah yang terdengar asing bagi anda yang lahir setelah tahun 1980-1990. Benda ini dulu sering dipakai para ibu setiap harinya untuk mencuci.

Biasanya bulao dipakai untuk mencuci pakaian berwarna putih agar tidak tampak kusam dan putihnya tetap cemerlang. Bisa dikata fungsinya mirip dengan pemutih yang biasa dipakai saat ini. Bulao mengandung semacam optical brightener alias pencerah warna reaktif.

Bentuk “bulao” atau juga disebut “belau” atau “blau” pada masa tersebut adalah bubuk yang dipadatkan dalam bentuk kotak. Kemasannya berwarna biru, begitu juga isinya.

Kemungkinan asal kata bulao adalah berasal dari bahasa Belanda yaitu “Blauw” yang berarti biru. Hanya seperti biasa sering terjadi selip lidah dalam pengucapannya menjadi “bulao”

Nah mengapa Museum Zoologi disebut dengan kantor atau gedung bulao adalah karena cat-nya berwarna “biru” atau blauw.

Museum Zoologi Bogor

Sejarah Museum Zoologi Bogor

Bila berbicara tentang tempat ini, tidaklah mungkin melepaskannya dari kaitannya dengan yang namanya Kebun Raya Bogor. Apa yang ada di Kebun Raya Bogor dan museum ini semuanya memiliki satu kesamaan.Keduanya didirikan untuk penelitian terutama yang berkaitan dengan tanaman/flora dan fauna.

Museum Zoologi Bogor awal mulanya berdiri sebagai sebuah laboratorium kecil bernama Landbouw Zoologisch Laboratorium(Laboratorium Pertanian dan Zoology) di tahun 1894. Saat berdiri tujuannya untuk meneliti serangga hama bagi pertanian. Penggagasnya adalah J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Jerman.

J.C. Koningsberger sendiri pada akhirnya antara tahun 1910-1918 menjadi Direktur Kebun Raya menggantikan Melchior Treub.

Empat tahun berselang namanya berubah menjadi Landbouw Zoologisch Museum. Perubahan nama yang menunjukkan terjadinya perubahan tujuan dari sekedar meneliti menjadi mengoleksi. Hal ini didapatkan oleh Koningsberger setelah kunjungannya ke Srilanka.

Setelah kepulangannya dari negara tersebut ia dengan bantuan Treub mulai mengkoleksi berbagai specimen fauna yang ada di Indonesia. Bisa dikata museum ini mirip dengan Kebun Raya tetapi yang dikoleksi adalah versi satwanya.

Kembali tak berapa lama berselang, 8 tahun kemudian namanya berubah menjadi Zoologisch Museum and Werkplaats atau Museum Zoologi dan Workshop. Hal ini sekali lagi berkaitan dengan perubahan arah tujuan museum ini.

Pada tahun 1910 saat Koningsberger menjabat sebagai Direktur Kebun Raya, nama Museum berubah menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.

Museum Zoologi Bogor - Foto zaman dahulu 3

Nama ini bertahan hingga tahun 1942. Ketika kekuasaan beralih ke tangan “Saudara Tua” Indonesia, yaitu Jepang, nama museum berubah menjadi Dobutsu Hakubutsukan. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ya kira-kira artinya Museum Zoologi.

Setelah Jepang takluk nama museum dikembalikan menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium yaitu antara tahun 1946-1947. Sejak tahun 1947-1954 namanya berubah menjadi Museum Zoologicum Bogoriense .

Setelah itu masih ada beberapa kali lagi pergantian nama sehingga pada akhirnya nama resminya sekarang adalah Bidang Zoologi-Pusat Penelitian Biologi-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Hanya saja nama resminya tidak seterkenal nama Museum Zoologi Bogor.

Perubahan nama tempat ini bisa dilihat di petunjuk di salah satu dinding museum. Totalnya ada 11 kali pergantian nama dalam rentang waktu lebih dari 120 tahun.

Museum Zoologi Bogor - Foto zaman dahulu

—-

Sebenarnya koleksi Museum Zoologi banyak sekali. Hanya yang dipamerkan di museum Zoologi yang terdapat di Kebun Raya Bogor hanya sebagian kecilnya saja.

Kira-kira ada 2000 specimen satwa yang diawetkan yang terdapat di museum ini dan dipamerkan kepada umum. Selebihnya terdapat di gedung Widyasatwaloka, Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong.

Sayangnya museum yang terdapat di Cibinong ini hanya dibuka untuk umum 1 tahun sekali.

Luas bangunan museum adalah sekitar 1500 Meter persegi yang dibagi dalam 24 ruangan. Masing-masing ruangan memiliki ciri khas berdasarkan fauna apa yang dipamerkan dalam ruangan tersebut.

Ada ruang yang khusus ikan, reptil dan lain sebagainya.

Bila anda ingin melihat kira-kira apa saja yang ada disana bisa kunjungi Museum Zoologi Bogor dalam gambar di web ini.


anak-anak ssedang mengamati spesiemen di muzeum zoologi bogor
Anak-anak sedang mengamati di Muzeum Zoologi Bogor

Cara menuju Museum Zoologi Bogor

Museum ini sekarang sudah kembali menjadi bagian Kebun Raya Bogor seperti aslinya dulu. Jadi untuk berkunjung ke Bogor anda harus memasuki Kebun Raya Bogor dahulu.

Bagian yang terdekat dari museum ini adalah gerbang utamanya di dekat pasar Bogor. Untuk mencapainya

1) dari terminal baranangsiang

   Anda bisa berjalan kaki. Sekeluar terminal anda mengarah ke tugu Kujang. Di pertigaan anda berbelok ke kiri menyusuri jalan Otto Iskandardinata. Lurus saja anda akan menemui gerbang utama kebun raya .

  Atau bisa juga anda memasuki Kebun raya Bogor dari pintu di jalan Pajajaran seperti yang sudah dijelaskan di tulisan ini.

Cara menuju museum zoologi Bogor

2. dari Stasiun Bogor

   Anda naik angkot no 02 Merah dan berhenti tepat sebelum angkot berbelok ke jalan Suryakencana. Dari situ akan terlihat gerbang utama Kebun Raya.

Setelah memasuki Kebun Raya, Museum Zoologi ada di kiri anda (arah Barat) sekitar 50-75 meter.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.