Patung The Hand of God di Istana Bogor

Di dekat kolam teratai yang menghadap ke bagian belakang Istana Bogor terdapat sebuah patung yang menjulang tinggi. Bentuk patung tersebut berupa sesosok laki-laki berdiri di atas sepotong tangan di atas sebuah tiang. Namanya adalah patung the Hand of God atau patung Tangan Tuhan.

Patung ini bukan terinspirasi dari tindakan pesepakbola terkenal Diego Armando Maradona di Piala Dunia tahun 1986.

Masih ingat tentang kejadi tersebut kan ? Maradona saat itu menceploskan bola ke gawang kesebelasan Inggris dengan bantuan tangannya. Kecurangannya tidak terlihat oleh wasit yang mengesahkan gol tersebut.

Alhasil jutaan orang di Inggris merasa dicurangi dan mengecam sang pesepakbola asal Argentina tersebut.

Tanggapan dari Maradona sendiri sederhana dan agak mirip dengan makna yang mungkin ingin disampaikan oleh pembuat patung The Hand Of God. Ia berkata bahwa gol itu terjadi karena bantuan dari “Tangan Tuhan” (the Hand of God).

———

Patung The Hand of God
Patung the hand of God dengan latar belakang Istana Bogor

Makna yang ingin disampaikan oleh sang pematung sendiri sebenarnya agak susah dimengerti. Apa yang ingin disampaikannya dengan menempatkan sesosok pria dengan wajah menatap langit. Mulutnya terlihat terbuka seakan ia berteriak kepada sesuatu di atas sana.

Penjelasan dari makna yang ingin diutarakan oleh sang pembuat patung ini ternyata dicetuskan oleh seorang yang sangat mengagumi karyanya. Orang tersebut bernama Albert Campbell walikota pertama Scarborough, Toronto. Ia mengatakan bahwa pahatan ini mewakili pandangannya tentang hidup yaitu

Man can best achieve his goals by placing himself in the Hand of God

Bila diterjemahkan “Manusia bisa mendapatkan yang terbaik bagi tujuannya dengan menempatkan dirinya kepada Tangan Tuhan? . Ungkapan yang mirip dengan pepatah umum di Indonesia yaitu “Manusia berusaha Tuhan yang menentukan”.

Patung the Hand of God di Istana Bogor

Patung the Hand of God
Patung the hand of God di antara kolam teratai dan Istana Bogor

Patung Tangan Tuhan yang ada di Istana Bogor dipasang di halaman belakang Istana Bogor pada masa Presiden Soekarno. Patung ini adalah sebuah replika pemberian dari Pemerintah Swedia.

Waktu tepatnya tidak diketahui hanya diperkirakan dipasang di tempatnya sekarang setelah Irian Jaya bergabung ke Indonesia kira-kira tahun 1963.

Patung ini adalah replika dari patung aslinya yang ada di Milles Garden , Swedia.

Di beberapa tempat lain di dunia terdapat beberapa replika patung dengan tema yang sama dari pemahat yang sama seperti Toronto, Detroit, Jepang dan Australia.

Hanya yang bentuknya paling mirip dengan yang ada di Istana Bogor adalah yang ada di Toronto dan di Detroit. Meskipun demikian terlihat ada beberapa perbedaan dalam detil bentuk patung-patung tersebut.

Siapa Pemahat Patung the Hand of God (versi asli)?

Istana Bogor
Istana Bogor

Tema the hand of God awalnya lahir dari Auguste Rodin, seorang pemahat terkenal asal Perancis yang lahir di tahun 1840 dan wafat 1917. Ia dikenal sebagai seorang datuk seni patung beraliran modern. Beberapa karyanya memiliki nama yang unik tetapi berkaitan seperti The Hand of God , The Hand of Devil (Tangan Setan) dan the Hand of Cathedral.

Meskipun demikian bukan Rodin yang menghasilkan patung the Hand of God versi yang ada di Istana Bogor atau Detroit atau Toronto. Pematung yang menghasilkan karya-karya ini adalah Carl Milles (1875-1955).

Milles adalah pematung asal Swedia yang terkenal dengan beberapa karyanya seperti Patung Poseidon di Gothenburg, Swedia atau Orpheous Group di Gedung Konser Stockholm.

Bagaimana Milles bisa menghasilkan karya yang bertema mirip atau sama dengan karya Rodin? Sebenarnya bisa ditelusuri dari perjalanan karirnya. Ia pernah bekerja di studio milik Rodin di Paris, Perancis antara tahun 1897-1904.

Selama disinilah pria bernama asli Carl Wilhelm Andersson ini mendapatkan pengetahuan dan gaya yang dianutnya.

Setelah berkelana ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan meraih ketenaran dimana-mana, pria ini akhirnya kembali ke kampung halamannya Swedia. Ia beserta istrinya Olga menempat sebuah tempat yang dinamakan Milles Garden , di pulau Lidingo , Swedia di tahun 1951.

Milles wafat di tahun 1955 dan dimakamkan di sebuah kapel kecil di dalam Milles Garden. Istrinya , Olga menyusul dimakamkan di tempat yang sama tahun 1967.

Milles Garden sekarang adalah sebuah museum seni di alam bebas. Di dalamnya terdapat berbagai patung hasil karya Carl Milles selama hidupnya.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.