Saluran Air di Kota Bogor

Ada satu pemandangan umum yang ditemukan penulis selama hampir kurang lebih satu tahun berkeliling Bogor mencari bahan tulisan.

Pemandangan tersebut sayangnya bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Justru menunjukkan betapa panjang jalan yang masih harus ditempuh oleh Bogor untuk menjadi sebuah kota yang sesuai keinginan, yaitu Bogor Yang Bersih.

Pemandangan mengenaskan yang dimaksud adalah tentang saluran air di Kota Bogor.

Saluran Air di Kota Bogor

Saluran Air di Kota Bogor
Pemandangan Saluran Air di Jalan Merdeka

Banyak saluran air di Kota Bogor yang kering kerontang.

Bagus dong? Tidak. Sama sekali tidak bagus. Dengan tidak adanya air yang mengalir melalui drainase ini menunjukkan ada sesuatu yang salah. Apalagi Bogor adalah Kota Hujan dimana air hujan selalu membasahi tanah kota di tanah Pasundan ini.

Keringnya sebuah saluran air menunjukkan fungsinya tidak berjalan dengan semestinya.

Banyak pula drainase dimana airnya tergenang. Padahal air seharusnya terus mengalir menuju stasiun tujuan akhir, yaitu sungai dan akhirnya laut. Bila tergenang berarti air tersebut terhambat.

Tidak mengherankan bahwa ketika hujan deras mengguyur Bogor, air bukannya mengalir melalui saluran yang tersedia, justru tumpah ke jalan. Banyak tempat di Kota Bogor tergenang karena air tidak bisa melalui saluran air yang ada.

Penyebab utamanya, ternyata, ya warga Bogor sendiri. Benar sekali warga Bogor lah yang bertanggung jawab terhadap berkurangnya kemampuan saluran air di kotanya sendiri.

Perhatikan saja beberapa hasil jepretan kamera Lovely Bogor selama hampir setahun. Jelas sekali terlihat bukti mengenai hal tersebut.

Tumpukan sampah teronggok di dalam saluran air. Alhasil, tumpukan sampah itu menjadi bendungan di dalam drainase yang menghalangi air menuju dataran yang lebih rendah.

Mungkin warga Bogor beralasan bahwa tidak tersedia tempat pembuangan sampah yang cukup. Itulah alasan standar yang sering terdengar sebagai pembenaran mereka membuang sampah sembarangan, bahkan ke dalam saluran air.

Satu kesalahan ditambah satu kesalahan tidak membuat menjadi satu kebenaran.

Saluran air di Bogor
Selokan di Jalan Pajajaran

Mungkin Pemda Kota Bogor menanggung sebagian kesalahan karena kurang menyediakan fasilitas umum. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menjadikan warga Bogor berhak melakukan kesalahan lain, yaitu membuang sampah dimanapun sekehendak hatinya. Apalagi membuang sampah di saluran air.

Coba saja. Tidak perlu pergi jauh untuk membuktikan.

Berdirilah di pintu keluar Terowongan Penyeberangan Orang di depan Pintu IV Kebun Raya Bogor. Semerbak bau pesing dan onggokan sampah akan terlihat di selokan yang ada di pinggir tempat wisata tersebut.

Baca juga : Terowongan Penyeberangan IPB – Pentas Seni

Padahal Kebun Raya Bogor adalah sebuah monumen nasional. Tempat ini banyak dikunjungi orang dari dalam dan luar negeri.

Keindahannya bisa dikata ternodai dengan pemandangan jorok yang ada di sekitarnya.

Masih beruntung daya pikat Kebun Botani ini cukup sanggup membuat mereka yang datang mengabaikan hal buruk seperti selokan yang kotor dan berbau.

Mentalitas “ndeso” warga Bogor

saluran air di Bogor
Selokan mampet di warung Jambu

Maaf kalau memakai kata “ndeso”. Bukan merendahkan mereka yang tinggal di desa. Istilah ini lebih merujuk pada kata kampungan dan kurang beradab.

Kampungan atau kurang beradap. Memang itu sebuah kesimpulan yang bisa diambil dari pemandangan berbagai saluran air yang ada di Kota Bogor.

Bogor boleh saja sedang menuju ke arah kota modern. Sayangnya mentalitas banyak penghuninya masih sangat ndeso alias kampungan.

Seorang yang benar-benar modern bukan diukur dari pakaian atau penampilan. Ke-modern-an seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia mematuhi aturan dan mendahulukan kepentingan masyarakat.

Dengan membuang sampah di saluran air, menunjukkan bahwa si pembuang sama sekali tidak peduli pada hal-hal tersebut. Padahal di sekolah dasar sekalipun sudah digambarkan resiko membuang sampah sembarangan.

Pemandangan saluran air – saluran air di Bogor inilah yang membuat penulis berkesimpulan. Masih panjang jalan yang harus ditempuh kota ini untuk menjadi kota yang modern, bukan hanya secara materi tetapi juga secara sosial budaya.

Masih terlalu banyak manusia bermental ndeso dan kampungan yang tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Manusia-manusia yang egois dan mau enaknya sendiri.

Kalau tidak percaya, saluran air di Kota Bogor bisa menunjukkan bukti sahih kepada Anda.

Silakan Anda nilai sendiri.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.