Wujud BOGOH KA BOGOR – Apa Masalahnya Ya?

Delapan bulan sudah berlalu. Ya. delapan bulan sudah lewat sejak Gerakan Bogoh Ka Bogor dicanangkan dan dideklarasikan oleh 1.500 orang di Lapangan Heulang bulan Maret tahun ini.

Berarti sudah delapan bulan pula, saya menanti sesuatu.

Apa sih yang dinantikan? Entahlah. Saya sedang menanti setidaknya sebuah tanda-tanda kecil perubahan dalam masyarakat. Sebuah sinyal kecil wujud Bogoh Ka Bogor dalam kehidupan sehari-hari.

Saya paham. Sangat paham bahwa perubahan mentalitas dalam kelompok masyarakat akan butuh proses dan waktu panjang.

Meskipun demikian, delapan bulan rasanya cukup panjang untuk melihat sedikitnya sebuah wujud nyata ataupun respon dari gerakan tersebut.

Memang terlihat sosialisasi gerakan tersebut di beberapa media massa di Bogor. Beberapa billboard iklan , seperti yang ada di Taman Air Mancur juga memasang hashtag “#BOGOH KA BOGOR”.

Usaha yang cukup baik dari pencetus gerakan untuk mempengaruhi masyarakat.

Sayangnya, saya berharap salah tetapi apa yang dilihat selama berkeliling Bogor mencari bahan tulisan, sepertinya tidak ada respon positif dari masyarakat. Semuanya seperti berjalan seperti biasa.

Tumpukan sampah bisa ditemukan di banyak tempat. Angkot tetap berhenti sembarangan. Penumpang menghentikan angkot tidak di halte. Bogor tetap seperti biasa.

Everything is as usual. Kata orang Sunda begitu.

Wujud Bogoh Ka Bogor
Pemotor melawan arus di Jalan Suryakencana

Kenyataan di lapangan menimbulkan sebuah kekhawatiran tersendiri. Apakah niat baik Gerakan Bogoh Ka Bogor tersebut sampai pada setiap anggota masyarakat?

Kalau melihat cukup gencarnya berita dan slogan-slogan tentang hal ini, seharusnya pesan tersebut sampai. Tidak ada alasan bahwa warga Kota Hujan ini tidak menerima pesan tersebut.

Kenyataan ini melahirkan sebuah pertanyaan :

Apakah mungkin warga Bogor tidak tahu wujud BOGOH KA BOGOR?

Rasanya tidak mungkin. Mayoritas penduduk Bogor paling tidak berpendidikan Sekolah Menengah Atas.

Mereka sudah pasti tahu bahwa wujud Bogoh Ka Bogor sudah diajarkan sejak Taman Kanak-Kanak hingga bangku SMA.

Inti gerakan ini adalh hal-hal sederhana yang harus dilakukan setiap anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada yang baru.

Contoh 10 wujud Bogor Ka Bogor yang dipahami oleh saya seperti hal-hal berikut :

  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Memakai helm saat mengendarai motor
  • Tidak melawan arus kendaraan
  • Tidak parkir sembarangan
  • Naik dan turun kendaraan umum di halte
  • Membersihkan selokan di depan rumah
  • Membayar pajak
  • Tidak korupsi
  • Tidak memakai trotoar untuk berkendara
  • Tidak berjualan di trotoar

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Bukankah tidak ada yang baru. Semua ini sudah pasti diajarkan pada hampir setiap tingkat pendidikan.

Wujud Bogoh Ka Bogor
Parkir Motor Di Trotoar

Pada dasarnya inti gerakan ini adalah menyadarkan setiap anggota masyarakat Bogor tentang kewajibannya sebagai makhluk sosial, sebagai seorang manusia.

Pernahkah Anda jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Pasti ingin selalu dekat dengan si Dia.

Bagaimana kalau si Dia dekil, kotor, jerawatan? Sudah pasti karena kecintaan Anda kepadanya, berapapun uang yang harus dikeluarkan tidak akan menjadi masalah.

Anda akan menyuruhnya ke salon, membelikan baju baru, dan mendandaninya agar Anda selalu merasa nyaman berada di sampingnya.

Bogoh Ka Bogor pun sama saja. Kota cantik ini sekarang terlihat dekil dan kotor. Jerawat terlihat dimana-mana.

Bila kita bogoh (kata urang Sunda) atau cinta (kata orang Indonesia), berarti kita harus menjaga dan memperbaiki penampilannya.

Bukan buat orang lain. Buat diri kita sendiri agar kita selalu senang dan nyaman berada disana.

Bukan begitu kawan?

Wujud Bogor Ka Bogor
Angkot Berhenti Sembarangan

Hanya rupanya, yang menjadi masalah utama dari belum adanya sinyal respon positif dari masyarakat, sepertinya bukan karena mereka tidak tahu wujud Bogoh Ka Bogor.

Tidak mungkin mereka tidak paham. Bahkan bila mereka hanya lulusan SD sekalipun wujud Bogoh Ka Bogor seperti disebutkan di atas, pastilah sudah dimengerti.

Yang menjadi masalah utama ternyata kita harus mengingat sebuah lagu masa lalu. Liriknya seperti di bawah

Kalau Kau benar-benar sayang padaku. Kalau Kau benar-benar cinta.

Tak perlu Kau katakan semua itu. Cukup tingkah laku.

Sekarang apalah artinya sayang kalau hanya di bibir saja

Cinta itu bukanlah main-mainan tapi pengorbanan

Semua bisa bilang sayang. Semua bisa bilang

Apalah artinya sayang. Tanpa kenyataan

…. Lagu : SEMUA BISA BILANG (Penyanyi : Rafika Duri)”

Wujud Bogoh Ka Bogor
Pemotor di atas trotoar

Saya rasa memang sudah saatnya mempertanyakan sesuatu pada warga Bogor.

Bukan tentang wujud Bogor Ka Bogor, tetapi tentang apakah mereka memang benar bogoh atau cinta.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.