Apakah Aplikasi SiBadra Benar-Benar Berfungsi Menerima Pengaduan Warga Kota Bogor

Aplikasi SiBadra (Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran) merupakan aplikasi berbasis Android yang tahun 2019 digadang-gadang dapat memberikan respon cepat terhadap pengaduan warga Kota Bogor. Berbagai media memberitakan tentang hal ini.

Namun, apakah memang SiBadra benar-benar menjalankan fungsinya menerima dan tentunya bisa memberikan mereka respon yang cepat terhadap masalah yang mereka hadapi warga?

Kalau melihat , interaksi antara admin akun Instagram resmi Pemkot Bogor, sepertinya tidak demikian. Ada warga Bogor yang bahkan sampai mengira aplikasi ini sudah tidak ada.

Begini beberapa komentar mereka, yang sayangnya mencerminkan rasa ketidakpercayaan terhadap fungsi dari aplikasi SiBadra, seperti screenshoot di bawah ini

Silakan lebih banyak komentar sejenis di posting tentang SiBadra tersebut di bawah ini.

View this post on Instagram

A post shared by KOTA BOGOR (@pemkotbogor)

Sebuah hal yang akan sangat disayangkan mengingat dana yang sudah dikeluarkan untuk membangun aplikasi ini. Seharusnya bisa menjadi penyambung antara pemegang wewenang dan warganya. Namun, dengan melihat komentar seperti ini, yang ada justru keresahan warga karena kesulitan yang mereka hadapi tidak mendapatkan respon dari pemerintah.

Ataukah memang salah warga menerjemahkan tujuan dan fungsi SiBadra? Mungkin aplikasi ini hanyalah sekedar catatan aduan warga saja dan penyelesaian masalah tersebut adalah urusan lain. Jadi, warga memang bisa memberikan aduan, tetapi tidak seharusnya mereka berharap untuk mendapatkan penyelesaian atau bahkan respon? Penyelesaian masalah sendiri seperti biasa akan dilakukan setelah melalui proses birokrasi yang panjang.

Kalau begitu, mengapa harus ada SiBadra karena seharusnya penyelesaian masalah menjadi cepat dan warga tidak perlu merasa resah karena tidak ada penyelesaian?

Entahlah, yang jelas, rupanya SiBadra, kalau melihat posting Instagram tersebut, belum berfungsi dengan baik dan memuaskan warga, meski mungkin bagi pemangku jabatan sudah cukup.