Kalau saja tidak ada atraksi sembur api ini, bisa jadi, saya dan banyak orang disana akan merasa bosan menunggu. Bagaimana tidak acara pawai budaya dan sejenisnya, berbeda dengan event yang sama tahun lalu, sepertinya agak “terlambat” dari jadwal. Sampai pukul 17.00, pawainya saja belum dimulai.
Meskipun demikian, entah karena tahu bahwa mereka “bertugas” memberikan hiburan kepada warga Bogor yang sudah lama menunggu, atau karena mereka sendiri sedang bosan, beberapa peserta pawai menghadirkan atraksi versi mereka sendiri.
Tidak resmi karena acara sendiri belum berlangsung.
Tepat di salah satu sudut Jalan Suryakencana, beberapa pengusung Liong dan Barong memberikan atraksi spesial berupa keterampilan menyemburkan api kepada khalayak.
Keren juga dan menyenangkan melihat keberanian pemuda ini menyemburkan api.
Tentunya, ia sudah banyak berlatih untuk event khusus ini dan jangan coba ditiru di rumah.
Uniknya lagi, kemudian ia melakukannya dengan mengenakan topeng Barong.
Unik juga. Setahu saya, Liong atau Naga lah yang menyemburkan api, dan menurut hikayatnya Barong tidak melakukan itu.
Tetapi, tidak masalah. Mau Liong, mau Barong, yang penting banyak warga Bogor yang merasa terhibur dengan atraksi tidak resmi ini. Termasuk saya.
Satu alasan mengapa tahun depan, 2018, saya akan datang kembali datang ke acara ini. Pesertanya tahu cara menghibur orang banyak.
sayang sekali di kota saya tidak ada acara seperti ini…kalau ada mungkin menjadi bahan tulisan menarik seperti artikel diatas….
Pasti adalah yang menarik dimana si Akang tinggal. Cuma bentuknya saja yang berbeda.
Kebetulan Bogor terdiri dari multi etnis.