Balai Besar Penelitian Veteriner – Cagar Budaya (12)

Balai Besar Penelitian Veteriner, atau di tahun 1980-an, di saat saya masih di bangku sekolah dasar kerap disebut dengan LPPH (Lembaga Penelitian Penyakit Hewan) merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Bogor.

Lokasinya berada di jalan RE Martadinata setelah jembatan besi. Berkebalikan dari ujung lainnya yang berada di dekat Taman Air Mancur, suasana di sini terasa lebih sepi dan damai, meski terkadang ujung kemacetan panjang pun masih tersisa.

Sejarah Balai Besar Penelitian Veteriner

Veteriner, sebelum Anda menduga bahwa tempat ini melakukan penelitian terhadap para veteran, lebih baik dijelaskan sedikit. Kata ini mengacu pada segala sesuatu yang berkaitan dengan hewan ternak.

Sejarahnya bermula menyusul pengembangan Lands Platentuin atau yang sekarang dikenal sebagai Kebun Raya Bogor sebagai pusat penelitian, pengelolanya mengembangkan berbagai pusat penelitian lainnya di beberapa tempat. Selain di sekitar kebun botani pertama di Asia Tenggara itu, mereka membangun kawasan Tjimanggoe (Cimanggu sekarang) sebagai area penelitian berbagai hal terkait pengembangan produk pertanian.

Kawasan ini hingga saat ini masih menjalankan fungsinya sejak awal, sebagai kawasan penelitian. Banyak balai besar atau kantor penelitian pertanian berada di sepanjang area pertemuan Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Merdeka ini.

Balai Besar Penelitian Veteriner dibangun pada tahun 1908 dengan nama Veeartsenijkundig Laboratorium atau V.I . Dalam bahasa Indonesia nama ini berarti Laboratorium Hewan.

Dalam perjalanannya, pusat penelitian ini mengalami perubahan nama 10 kali. (sumber lihat di sini )

  1. Veeartsenijkundig Laboratorium (V.L.) 1908
    2. Veeartsenijkundig Instituut (V.I.) 1927
    3. Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH) 1942
    4. Veeartsenijkundig Instituut NICA 1947
    5. Lembaga Penyakit Hewan (LPH) 1950
    6. Lembaga Pusat Penyakit Hewan (LPPH) 1955
    7. Lembaga Penelitian Penyakit Hewan (LPPH) 1962
    8. Balai Penelitian Penyakit Hewan (BPPH) 1980
    9. Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) 1984
    10.  Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor (Bbalitvet) 2006

Bisa dimaklumi karena tempat ini sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Bentuk awal bangunannya seperti di bawah ini

Balai Besar Penelitian Veteriner
Balai Besar Penelitian Veteriner (Koleksi TropenMuseum) – commonwikimedia

Jangan bayangkan bahwa komplek dimana cagar budaya ini berada akan bau kambing atau sapi. Tempat ini lebih merupakan lab atau kantor dibandingkan pasar hewan seperti pejagalan.

Justru suasananya sangat tenteram dan teduh karena banyak dinaungi oleh pepohonan besar.

Salah satu hal yang paling teringat bagi saya tentang tempat ini adalah pohon kayu putih besar yang sepertinya sudah tidak ada lagi. Biji kayu putih yang berjatuhan di bawahnya, dulu sering dikumpulkan untuk dijadikan peluru bagi senjata mainan kami.

Dengan mempergunakan bilah bambu atau kayu dan karet, biji-biji tersebut bisa menjadi senjata kami bertempur. Rasanya perih dan sakit kalau terkena, meski ukurannya kecil.

Sayangnya, sekarang sudah berubah. Umum tidak diperkenankan lagi untuk memasukinya. Bahkan ketika saya mencoba untuk mengambil gambar bangunan dari jarak dekat, petugas meminta saya mengajukan surat resmi dan izin dahulu. Padahal hal tersebut tidak bisa dilakukan di hari Sabtu dan hanya bisa dilakukan pada hari kerja.

Akhirnya saya hanya bisa memotretnya dengan menggunakan zoom dari luar pagar saja.

Balai Besar Penelitian VeterinerSemoga suatu waktu nanti bisa diperbaiki kalau sudah sempat mengajukan izin resmi. Entah kapan.

Mari Berbagi

9 thoughts on “Balai Besar Penelitian Veteriner – Cagar Budaya (12)”

  1. Saya pernah tinggal dari tahun 1963 sampai tahun 1976 pindah ke bandung ikut bapak yg sudah pensiun sebagai tenaga pegawai negeri sipil du LPPH pd saat itu.

    Reply
    • Waahh… bisa bagi cerita dong ke kita seperti apa suasana disana. Saya juga punya teman yang tinggal di kompleks ini waktu masa SD, tetapi sudah lama tidak bersua

      Reply
    • Halo Pak Yeye,

      Saya tertarik dengan pernyataan Pak Yeye bahwa Pak Yeye pernah tinggal di Kompleks LPPH, Cimanggu, Bogor itu pada tahun 1963 hingga 1976.

      Apakah Pak Yeye tinggal bersama orang tuanya di rumah nomor 2 dari gerbang utama?

      Apakah Pak Yeye kenal dengan Pak Ucup dan Pak Enjai anaknya Uwa Bahdri?

      Salam,

      – Boy Siregar –

      Reply
  2. Tahun ‘70-an, saya bersama kelurga pernah tinggal didalam kompleks perkantoran Bbalitvet. Masih ingat di dalam kompleks ini banyak pohon besar superti pohon saga, Kayu putih, kecapi racun, jati, alpukat, Pete, Dan kelapa sawit. Ada banyak kandang mulai dari kandang sapi, kerbau, babi, Kambing, Kuda, marmut, sampe kandang ayam. Ada tempat jagal dan incinerator juga. Ada dua menara air dari besi. Dulu ada lori yg dipakai utk angkut rumput gajah utk makanan ternak. Ada ada 3 rumah jaman belanda di dalam sana. Salah satunya pernah jadi tempat tinggal mantan rektor IPB, Andi Hakim Nasution. Ada kapel dipaling belakang kompleks perkantoran ini. Ada juga prasasti utk penghormatan pada hewan yg jadi percobaan. Sekarang perumahan sudah dipisah dari kompleks perkantoran ini.

    Reply
      • Bangunan ini masih aktif apa nggak?terus perijinan nya k mna kalo mau menggunakan bangunan ini

        Reply
        • Masih.. silakan tanya dan masuk ke dalam saja mas.. Minta penjelasan lebih lanjut ke petugas

          Reply
    • Halo Pak Ilham,

      Saya tertarik dengan cerita Bapak tentang Kompleks LPPH, Cimanggu, Bogor itu. Bapak bilang bahwa Bapak pernah tinggal di Kompleks LPPH itu pada tahun 1970an.

      Saya juga pernah tinggal di kompĺeks itu bersama orang tua saya sejak tahun 1966 hingga 1970an.

      Sepertinya kita bisa berbagai cerita tentang tinggal di Kompleks Balai Besar Penelitian Veteriner d/h LPPH pada 1970-an itu.

      Salam kenal.

      – Boy Siregar –

      Reply
      • Mas Boy..

        Bisakah berbagi cerita kepada Lovely bogor tentang bagaimana tinggal disana.

        Terus terang akan sangat menyenangkan mengetahui cerita terkait tempat yang satu ini.

        Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.