Bendung Katulampa – Bukan Bendungan Lho!

Bendung Katulampa dan bukan Bendungan Katulampa nama tepatnya. Kata “bendung” dan “bendungan” merujuk pada dua hal yang berbeda dalam bentuk dan fungsi.

Bendung merujuk pada bangunan atau konstruksi yang dipergunakan untuk merubah karakteristik aliran sebuah sungai. Aliran air sungai tidak dihentikan sama sekali oleh sebuah bendung sehingga membentuk sebuah kolam raksasa layaknya waduk/bendungan. Aliran tersebut hanya ditahan sampai ketinggian tertentu yang tidak seberapa tinggi .

Bila permukaan air sudah naik hingga ketinggian tersebut, air akan bisa mengalir . Tidak ada pintu air yang akan menghalangi seperti yang ada pada sebuah bendungan.

Begitulah adanya Bendung Katulampa. Sebagai sebuah bendung, memang sejak awal pembangunannya di tahun 1911 tidak dimaksudkan untuk membuat sebuah waduk. Jadi sebagian besar bagian waduk tidak dilengkapi oleh pintu air. Hanya ada sedikit konstruksi di aliran sungai untuk menaikkan level permukaan air saja.

Bendung Katulampa Bogor
Posisi konstruksi penaik permukaan air Bendung Katulampa

Mengenal Bendung Katulampa Bogor

Lokasi Bendung Katulampa

Warga Jakarta tentu sudah sangat akrab sekali dengan nama Bendung Katulampa. Bisa dikata setiap musim hujan mencapai puncaknya, nama tersebut akan puluhan ribu kali disebut.

Hanya kalau ditanya tahukah dimana adanya Bendung Katulampa itu? Mungkin banyak yang akan menggeleng.

Bendung Katulampa BogorLokasi Bendung Katulampa terdapat di sebelah Timur Bogor. Tepatnya berada di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur. Rasanya pasti masih banyak yang menggeleng tetap tidak tahu.

Bagaimana kalau disebut nama Tas Tajur SKI (Sumber Karya Indah)? Rasanya pasti banyak yang mengangguk tanda tahu letaknya. Nah, Bendung Katulampa berada pada arah yang sama dengan tempat wisata terkenal tersebut. Cukup berkendara sejauh 1-2 kilometer saja, maka bendung ini bisa ditemukan.

Baca juga : Tas Tajur Tapi Bukan di Tajur – SKI

Sejarah Bendung Katulampa

Bagaimana sih sampai ada sebuah bendung di arah hulu aliran Sungai Ciliwung di kawasan Bogor ini?

Rupanya, banjir besar di Jakarta bukan hanya baru-baru ini saja terjadi. Lebih dari satu abad yang lalu, luapan air besar pernah melanda Batavia sekitar tahun 1872. Akibat dari banjir bandang tersebut, kawasan elit di Jakarta seperti Harmoni terendam banjir.

Bendung Katulampa (17)Nah, untuk mencegah terulangnya bencana yang sama, pemerintah Hindia Belanda di masa itu mencoba menahan aliran air dari hulu sungainya. Untuk itulah dibangun sebuah bendung untuk mengontrol aliran sungai yang mengalir ke arah Batavia/Jakarta.

Meskipun secara resmi proyek pengerjaan Bendung Katulampa dimulai 16 April 1911, langkah awal pembangunannya sendiri sudah dirintis sejak tahun 1889. Proyek konstruksi yang dimulai tahun 1911 dikomandoi oleh Ir. Hendrik Van Breen, pengawas daerah Leuwiliang dan Bogor di masa tersebut. Proyek ini tuntas pada 11 Oktober 1912.

Hasil karya Van Breen ini berupa bendung sepanjang 74 Meter. Terdapat 5 pintu air tanpa penahan untuk mengalirkan air ke aliran di bawahnya serta 3 buah pintu air berpenahan di ujung Timur.

Bendung Katulampa Bogor
Pintu Air berpenahan dan tidak berpenahan di Bendung Katulampa

Tiga pintu terakhir dipergunakan untuk mengalirkan air ke selokan/saluran air yang terpisah dari 5 pintu tak berpenahan. Fungsinya juga sebagai penahan agar air tidak terlalu deras mengalir ke arah Jakarta.

Selain fungsi sebagai “penahan” air dan juga peringatan dini terhadap luapan air, Bendung Katulampa juga memiliki tugas lain. Fungsi tersebut berupa sebagai sumber irigasi yang direncanakan bisa mengairi 10,000 bouw lahan pertanian. (Bouw atau Bau ukuran yang sama dengan 0.7 hektar).

Betapa pentingnya arti Bendung Katulampa pada masa tersebut bisa dilihat pada banyaknya orang penting yang hadir pada peresmiannya di tahun 1912. Gubernur Jenderal Belanda saat itu Alexander Willem Frederik Idenburg hadir didampingi banyak pejabat penting Hindia Belanda.

Peresmian dilakukan dengan upacara yang meriah. Berbagai tarian dan musik diperdengarkan. Selamatan berupa penanaman kepala kerbau juga dilakukan.

Bendung Katulampa di masa kini

Bendung Katulampa Bogor
Pemandangan dari sisi Barat Bendung Katulampa

Kota Bogor hampir tidak lagi memiliki persawahan. Hampir seluruh lahan sudah beralih fungsi menjadi pemukiman, perkantoran dan jalan.

Alhasil, fungsi irigasi atau pengairan pada Bendung Katulampa otomatis tidak lagi berjalan.

Fungsi yang masih berjalan adalah sebagai penahan sementara air dan yang paling penting sebagai stasiun peringatan dini terhadap luapan air sungai Ciliwung. Fungsi ini menjadi sangat vital pada musim hujan.

Di sebelah Bendung Katulampa terdapat sebuah pos kecil pemantau ketinggian air. Apabila permukaan air pada bendung ini mencapai level tertentu, maka pos ini akan segera memberikan peringatan pada pos-pos lain di sepanjang aliran sungai.

Berdasarkan ketinggian permukaan air, pos ini akan memberikan sinyal yang diketahui masyarakat umum sebagai

  • Status Siaga IV : ketinggian air mencapai 80 centimeter
  • Status Siaga III : ketinggian air mencapai 80-150 centimeter
  • Status Siaga II  : ketinggian air mencapai 150-200 centimeter
  • Status Siaga I    : ketinggian air di atas 200 centimeter

(Sumber : http://www.mediacenter.or.id/reports/view/639#.ViHMKtIrLRE)

Status Siaga I adalah yang paling gawat. Penduduk Jakarta di kawasan Timur harus segera bersiap mengungsi karena aliran air dari Bendung Katulampa akan mengarah ke bagian Timur Jakarta. Air akan membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam untuk mencapai ibukota.

Bila pengumuman kepada masyarakat sudah mencapai Siaga I, warga Jakarta harus bersiap menghadapi banjir yang besar. Dalam sejarah tercatat paling tidak sudah empat kali permukaan air di Bendung Katulampa mencapai 250 centimeter, yaitu di tahun 1996, 2002, 2007 dan 2010.

Pada tahun-tahun tersebut, banjir besar memang melanda ibukota Indonesia.

Kesalahpahaman tentang Bendung Katulampa

Bendung Katulampa Bogor
Pintu Air Berpenahan

Rupanya ketika pengumuman tentang status siaga banjir, petugas di pos pemantau permukaan air di Bendung Katulampa pernah menerima telpon dari masyarakat. Mereka meminta agar pintu air di bendung tersebut tidak dibuka semuanya.

Beberapa waktu lalu juga beredar berita hoax ketika curah hujan sedang tinggi-tingginya di Bogor. Beritanya menyebutkan karena ketinggian air sudah terlalu tinggi, Bendung Katulampa akan membuka beberapa pintu airnya.

Kenyataan yang ada, aliran air yang mengarah ke Timur Jakarta harus melalui 5 “pintu air tak berpenahan” seperti pada foto-foto di atas. Bagaimana bisa membuka pintu air, kalau pintu airnya memang tidak memiliki “pintu” atau penahan?

Bendung Katulampa bukanlah bendungan yang memiliki kemampuan untuk menahan air dengan pintu airnya.

Di kala musim kemarau, tidak perlu diceritakan. Silakan lihat pemandangan di Bendung Katulampa hasil jepretan kamera penulis pada 17 Oktober 2015 ini.

Bahkan terlihat para pencari pasir dan juga pemecah batu memanfaatkan situasi keringnya sungai untuk mencari nafkah.

Bendung Katulampa Bogor
Pencari Pasir di Bendung Katulampa

Sayangnya, keringnya air di Bendung Katulampa juga memperlihatkan betapa polusi air dan sungai sudah terjadi bahkan dari kawasan hulu. Mengenaskan.

Itulah seidkit cerita dari Lovely Bogor tentang Bendung Katulampa. Semoga tidak ada lagi kesalahpahaman tentang fungsi bendung ini (kalau Anda membaca tulisan ini)

Mari Berbagi

2 thoughts on “Bendung Katulampa – Bukan Bendungan Lho!”

  1. Sebuah deskripsi yg bagus utk bendung katulampa pak….kemudian sayapun pernah menulis usulan utk mengatasi banjir Jakarta. Silahkan klik : TOLABOJAK/Tol Air Bogot Jakarta semoga bersinergi dengan benfung katulampa. Tks.

    Reply
    • Ide yang baik sekali itu kalau memang bisa ada tol air. Harus bisa karena kedua kota saling membutuhkan.

      Thank u sudah berkunjung mas.

      Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.