Bogor Butuh Lebih Banyak Blogger, Mau Tahu Alasannya?

bogor butuh lebih banyak blogger

Bukan hanya sekali dua saja pemikiran seperti ini hadir dalam benak saya. Pengalaman menjadi blogger dan bergaul di dunia blogging selama 8 tahunan semakin lama semakin mengentalkan pemikiran bahwa Bogor pelru lebih banyak blogger.

Iya, blogger alias mereka yang mengelola blog atau sekarang kerap disebut sebagai narablog. Tidak salah dan bukan insinyur, dokter, pengacara, tetapi saya memandang bahwa Bogor butuh orang-orang yang mau bercerita atau membagikan kisah kehidupan lewat media blog.

Bukan berarti profesi yang lain tidak diperlukan, tetapi dalam kondisi sekarang, blogger bisa membantu Bogor berkembang lebih jauh lagi.

Semua itu bukan tanpa alasan dan bukan karena saya seorang blogger, jadi saya berharap semua orang mau meniru. Namun, ada alasan yang melandasi, seperti

<1> BOGOR butuh promosi (lebih)

Sebagai sebuah kota yang perekonomiannya berinti pada pariwisata, promosi adalah merupakan bagian yang vital. Tanpa adanya promosi yang baik, maka sulit bagi calon wisatawan untuk mendapatkan informasi terkait suatu tempat.

Kalau mereka tidak tahu, maka mereka tidak akan pergi ke tempat tersebut.

Nah. blogger bisa mengambil peran untuk membantu pemerintah mempromosikan tempat tersebut.

Selama ini memang sudah lumayan banyak blogger dari daerah lain, terutama Jakarta, yang menulis tentang kunjungan ke salah satu tempat wisata. Namun, sayangnya mereka terfokus pada tempat yang sudah biasa dikunjungi.

Padahal, banyak sekali destinasi wisata lain yang masih memerlukan eksposur agar diketahui khalayak lebih banyak

<2> Blogger bisa membantu menyebarkan kebijakan pemerintah

Anda tahu kalau Pemkot dan Pemkab Bogor sudah mewacanakan program Bogor sebagai Smart City sejak tahun 2014? Tidak, saya juga tidak.

Sosialisasi kebijakan yang diambil pemerintah sepertinya tidak pernah menembus sampai ke akar dan bisa dipastikan banyak sekali program dan kebijakan yang tidak diketahui warganya.

Dengan kehadiran blogger, maka akan ada lebih banyak tenaga informal yang mau membantu penyebaran informasi tersebut.

<3> Media resmi tidak cukup

Bagaimana mau disebut cukup kalau semua hanya memberitakan sesuatu yang heboh saja? Mayoritas media resmi, terutama online, hanya memberitakan acara peresmian, kecelakaan, kriminalitas, dan yang heboh-heboh saja.

Sesuatu yang dimaklum karena memang karakter media berbasis bisnis adalah mencari sesuatu yang menarik perhatian saja. Jadi, kalau mereka hanya mau menulis tentang hal-hal yang bersifat formal atau umum saja, bukan sesuatu yang aneh.

Jika Bogor punya lebih banyak blogger, akan ada banyak cerita lain yang bukan sekedar mainstream saja. Mereka bisa menulis dan membahas bagian yang tak akan disentuh oleh media resmi

<4> Influencer belum atau tidak cukup

Kan ada influencer? Iya memang lumayan banyak juga orang Bogor yang menjadi Instagramer atau Tiktoker.

Namun, yang harus dicatat adalah mayoritas influencer, seperti Instagramer atau Tiktoker adalah berbicara tentang diri mereka sendiri. Media sosial cenderung menjadi ajang untuk personal branding atau pencitraan.

Sementara blogger, justru lebih banyak menyampaikan apa yang mereka lihat atau dengar dan bukan terfokus menceritakan diri mereka sendiri.


Tahukah Anda berapa jumlah blogger di Amerika Serikat? Jumlahnya hampir mencapai 80 juta orang atau sekitar 10% dari jumlah penduduk.

Berapa jumlah blogger di Indonesia? Tidak ada catatannya karena memang tidak ada lembaga yang mengumpulkan data seperti ini. Namun, diprediksi tahun 2015-an sekitar 3 juta orang dan mungkin sudah berkurang karena tergerus oleh Youtube atau media sosial atau bosan.

Lalu, berapa jumlah blogger di Bogor, baik Kota atau Kabupaten? Selama saya menjadi blogger dan bergaul di dunia ini, jarang-jarang saya bertemu blogger asal Bogor. Blogger yang kerap membahas tentang Kota Hujan ada beberapa, tetapi mereka tidak spesifik menulis tentang Bogor.

Yang terakhir saya temukan adalah Jane From the Blog yang memang merupakan warga Bogor, meski tidak lahir di Bogor. Selain itu hampir tidak ada lagi.

Apalagi, saya melihat belakangan BLOGOR atau Blogger Bogor dan Kelas Bogor sudah tidak aktif lagi. Bahkan, website mereka sudah tidak bisa diakses dan hanya akun Instagram saja yang masih menerbitkan satu dua posting setiap tahun.

Jadi, yah, sulit menemukan blogger asal Bogor sekarang ini.

Itulah juga salah satu alasan mengapa saya membuat website tambahan Bogor Belajar Blog dengan memakai subdomain Lovely Bogor. Siapa tahu saja ada pembaca blog ini yang tertarik menjadi blogger dan mungkin bisa memanfaatkan pengalaman saya selama 8 tahun sebagai blogger disana untuk memulai karirnya di dunia blogging.

Dengan begitu saya harap, setidaknya akan ada blogger-blogger baru yang lahir dan membantu mengembangkan Kota Hujan dengan cara berbagi cerita lewat media blog.

Siapa tahu? Walau saya tidak yakin hal itu akan terwujud, namun berusaha tetap perlu. Iya kan?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.