Satu minggu belakangan, beberapa media berita Bogor, baik cetak atau online menjadi agak heboh karena “hadirnya salju” di Kota Bogor, tepatnya di Kampus IPB Baranangsiang. Bukan benar-benar salju sih, tetapi tepatnya “serat” berwarna putih yang dilepaskan pohon kapuk randu yang banyak terdapat di takol, Taman Koleksi gedung yang merupakan cagar budaya Bogor itu.
Yah, namanya juga media berita. Fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru dan aneh juga. Soal salju turun itu sendiri sudah dikenal sejak dulu, dalam artian puluhan tahun yang lalu, bahkan ketika saya masih bersekolah dulu. Kebetulan banyak teman anak IPB dan tempat ngumpulnya ya di takol itu.
Juga bukan sebuah hal yang aneh karena begitulah kebiasaan pohon kapuk randu di penghujung musim kemarau, yaitu melepaskan kapuk ke udara yang kemudian tertiup angin.
Hanya saja, memang pemandangannya jadi bagus sekali saat hal itu terjadi.
Ngomong-ngomong soal pohon kapuk randu, sebenarnya halaman Kampus IPB bukanlah satu-satunya tempat dimana ada pohon jenis itu. Masih ada tempat lain, meski dalam jumlah yang lebih sedikit.
Tempat itu adalah Lapangan Sempur.
Tidak percaya.
Coba saja Anda datang ke sana, dan kemudian berdiri di depan tulisan S.E.M.P.U.R dengan wajah menghadap ke Barat, atau ke arah Sungai Ciliwung.
Coba saja kalau tidak percaya. Anda akan melihat penampakan seperti di bawah ini.
Itu juga pohon yang sama dengan yang menyebabkan hujan salju di Baranangsiang, kapuk randu.
Hanya saja, karena hanya satu batang, jumlah “salju” tidak terasa. Belum lagi banyak yang terbawa angin dan terbuang ke sungai. Tapi, sebenarnya sama.
Foto di atas diambil, hampir bersamaan dengan saat “tersebarnya” serat putih yang dihebohkan tadi.
Pohonnya memang dalam keadaan botak karena kebiasaan dari spesies ini adalah mereka meranggas dan menggugurkan daunnya di musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Tetapi, daunnya akan kembali terlihat rimbun memasuki musim hujan.
Tidak percaya, coba saja lihat foto dari pohon yang sama, beberapa hari yang lalu, saat Bogor mulai diguyur hujan lagi.
Sudah terlihat agak rimbun kembali dengan daun-daun baru.
Sayang juga sebenarnya. Padahal, lebih unik dan lucu kalau tetap gundul saja. Bagus dijadikan latar belakang foto.
Tapi, tak apalah. Sang Kapuk Randu di Sempur ini akan “botak” lagi tahun depan, dan saat itu saya akan segera membawa kamera kesana, beserta “model”nya untuk membuat foto yang lebih baik. Foto yang di atas kurang bagus karena latar belakangnya penuh dengan orang. Maklum di hari Minggu.
Masih, tidak percaya ? Silakan datang sendiri deh ke Sempur.