Darimana Sumber Idenya? : City Blogger #1

Darimana sumber ide seorang city blogger?

Oh. Mengapa hal ini harus ditulis? Seberapa penting membahas sumber ide? Mungkin penjelasan singkat di bawah bisa membantu.

Permasalahan ide adalah sebuah hal yang paling utama bagi seorang penulis. Semua penulis, baik penulis profesional atau amatir, penulis buku atau majalah, juga wartawan akan selalu bergelut dan berkutat dengan yang namanya ide, ide dan ide.

Dari ide itulah lahir berbagai artikel atau tulisan. Bisa dikata ide adalah hulu dari semua yang terkait dengan dunia tulis menulis.

Tidak akan ada yang namanya berita kalau seorang wartawan tidak bisa menemukan ide berita yang harus diberikan pada editornya.

Khalayak pembaca tidak akan bisa mengetahu tentang kisah seputar selebriti, kalau tidak ada ide yang terlintas untuk memanfaatkan ketenaran mereka sebagai bahan tulisan.

Nah, seorang (city) blogger adalah juga penulis, jadi mau tidak mau menemukan ide bagi tulisannya adalah sebuah masalah yang paling penting. Tanpa ide, maka tidak akan pernah ada artikel-artikel dalam sebuah blog.

Lalu darimana seorang city blogger menemukan idenya? Dimana adanya sumber idea tersebut?

Bagaimana kalau kita coba utak atik sedikit tentang sumber ide seorang city blogger.

Baca tentang apa itu city blogger di : Jadi City Blogger Yuk! Tidak Sulit Lho!

Sumber ide seorang City Blogger

City Blogger
Jalan Sudirman

Sebuah City Blog alias blog tentang kota sudah membatasi sumber idenya pada satu hal.

Satu hal tersebut adalah sebuah kota. Lebih spesifik lagi “Kota Dimana Si Blogger Tinggal”.

Tidak bisa tidak. Bila ia menulis tentang kota dimana ia tidak bertempat tinggal, maka sang blogger akan menjadi Travel Blogger (Blogger yang menulis tentang travelling/perjalanan).

Sesederhana itu saja.

Berarti tema yang diusung sudah memberikan batasan yang jelas. Sumber ide sebuah city blog dan seorang city blogger adalah kotanya sendiri. Tidak bisa tidak.

Berarti sempit sekali ruang gerak seorang city blogger ya?

City Blogger
Jalan Abdullah Bin Nuh

Kelihatannya begitu!

Kelihatannya lho! Saya tidak mengkonfirmasi hal itu benar.

Silakan Anda “ubek-ubek”, maaf pakai bahasa non resmi, Lovely Bogor. Berapa jumlah tulisannya?

Tidak tahu? Coba di-klik salah satu menu di bagian atas, bisa wisata atau kuliner yang paling digemari. Bisa juga yang tidak terlalu ngetop, seperti informasi.

Silakan Anda hitung ada berapa jumlah artikel yang sudah dipublish?

Atau, lebih baik saya beritahukan saja yah. Dengan tulisan ini, maka jumlah artikel atau tulisan yang ada di Lovely Bogor berjumlah 345 buah.

Tentu saja masih akan terus bertambah. Sudah dijadwalkan bahwa paling tidak setiap hari sebuah tulisan akan diterbitkan. Jadi dalam satu tahun paling tidak akan ada 365 buah tulisan.

Darimana sumber idenya? Sudah jelas bukan. Lovely Bogor adalah nama yang dipilih karena memang hanya akan menulis segala sesuatu tentang Bogor.

Tidak akan ada cerita tentang kota lain atau tempat lain di blog ini.

Kota itu sumber ide yang sangat luas

City Blogger
Jalan Kapten Muslihat

Apa yang menarik dari Bogor sehingga layak ditulis? Wisata , Kuliner, Kebun Raya Bogor, Curug?

Tidak diragukan lagi kata-kata tersebut memang melekat pada Kota Hujan ini. Bogor diidentikan sebagai sebuah kota wisata, kuliner, kota penuh air terjun dan hal-hal lain berbau turisme dan makanan.

Pernahkah kita menyadari ada 1 juta orang tinggal di dalam Kota dan 3-4 juta orang di Kabupaten Bogor?

Pernahkah kita berpikir mengapa ada pepatah “Roma tidak dibangun dalam semalam”. Ya, memang Roma didirikan dalam periode yang lama, begitu juga Bogor. Bogor berulang tahun yang ke 533 tanggal 3 Juni 2015 yang lalu.

Jadi apa yang kita lihat dari kedua hal yang disebutkan di atas?

  • dalam sebuah kota, pasti ada yang namanya masyarakat. Dalam sebuah masyarakat pasti ada yang namanya budaya dan kebudayaan. Apalagi dalam kota berpenduduk lebih dari 3-4 juta, maka akan ditemukan bermacam budaya bercampur baur. Tidak akan ada yang namanya budaya tunggal dalam sebuah kota
  • sebuah kebudayaan akan terdiri dari berbagai macam hal lagi, seni, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan dan masih banyak lagi lainnya.
  • Kalau Bogor tidak dibangun dalam semalam, berarti ada “sejarah”nya.

Tambahkan dengan wisata, kuliner, maka Anda akan melihat bahwa tema yang sepertinya sangat sempit menjadi luas sekali. Bahkan bisa disebut sangat luas.

Nah, sebenarnya memilih salah satu bagian dari sebuah kota akan lebih baik. Temanya akan menjadi lebih sempit dan terfokus.

City Blogger
Jalan Mayor Oking

Bisa saja, Anda pilih wisata. Bisa juga hanya kuliner. Bahkan bisa juga hanya tentang Kebun Raya Bogor (contoh saja).

Bahkan satu saja tema tentang salah satu bagian kota Anda sudah sangat luas.

Tidak percaya? Perhatikan lagi-lagi Lovely Bogor. Ada berapa banyak tulisan tentang Kebun Raya Bogor?

Bagaimana kalau saya bilang 30 tulisan paling tidak? Percaya?

Percayalah! Saya sudah menghitungnya. Bahkan kalau memang dikehendaki, hanya dengan tema kecil Kebun Raya Bogor bisa dibuat menjadi ribuan tulisan.

Bombastis bukan?

Tidak saya tidak melakukan hal itu. Itu sangat memungkinkan.

Di dalam Kebun Raya Bogor sendiri terdapat 15.000 species tanaman selain banyaknya sejarah di setiap sisinya.

Ke lima belas ribu jenis tanaman itu, masing-masing bisa menjadi satu tulisan sendiri. Kesemuanya terkait dengan Kebun Raya.

City Blogger
Diorama di Museum Zoologi Bogor

Bisa bayangkan berapa tahun yang diperlukan untuk menulisnya.  Kalau setahun Anda bisa membuat 500 artikel saja, maka perlu 30 tahun untuk hanya membahas jenis-jenis tanamannya saja. Belum termasuk topik-topik yang lain.

Kalau lahan seluas 87 hektar bernama Kebun Raya saja bisa menjadi sumber sedemikian banyak, lalu seberapa luas tulisan bisa dihasilkan dari sebuah kota bernama Bogor?

Jawabnya tidak terbatas.

Kota akan selalu berkembang. Penduduknya akan terus berubah. Permasalahannya akan juga terus berganti.

Sifat sebuah kota adalah dinamis, sedinamis manusia-manusia di dalamnya. Membahas mengenai manusia dan apa yang diperbuatnya adalah sesuatu yang tidak akan pernah ada habisnya.

Tidak mungkin seorang city blogger kehabisan sumber ide. Kalau itu terjadi, berarti ada masalah dalam diri si blogger dan bukan pada kotanya.

Sebuah kota akan selalu menyediakan banyak melebihi apa yang bisa diambil oleh manusianya. Begitu juga sebagai sumber ide, apa yang disediakan sebuah kota akan melebihi kemampuan seorang blogger atau penulis untuk menceritakannya.

Jadi tidak benar kalau sumber ide bagi seorang city blogger adalah terbatas. Tidak mungkin ruang gerak bagi sang blogger sangatlah sempit. Justru sebenarnya masih terlalu luas dan bisa dipersempit.

Nah, kawan bagaimana kalau Anda coba perhatikan kota dimana Anda tinggal? Silakan lihat benarkah apa yang saya katakan di atas?

Rasanya pasti ada bantahan. Anda ingin berkata “tidak ada yang menarik di kota saya”, benarkah?

Coba diteliti ulang lagi kata-kata tersebut. Saya akan membahasnya di tulisan berikutnya dalam seri City Blogger yang akan terbit minggu depan pada Kamis Malam.

Judulnya, bisa Anda duga?

Sekian dulu dan selamat malam dari Bogor.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.