Merawat sesuatu yang tidak memiliki potensi komersial memang dianggap sebagai sesuatu yang mubazir, sia-sia.
Beruntunglah banyak bangunan tua di kota Bogor bisa dialihfungsikan sebagai obyek wisata yang bisa memberikan pemasukan. Kalau saja tempat-tempat seperti Kebun Raya, Museum Zoologi tidak memberikan keuntungan apapun mungkin nasibnya akan seperti beberapa Gardu Listrik Tua di Kota Bogor.
Lihat saja dua buah foto gardu listrik tua yang ditemukan selama penulis berkeliling kota ini. Kondisinya terlihat teramat sangat tidak terawat dan bahkan sudah banyak bagiannya yang roboh.
Kondisinya sangat memprihatinkan.
Gardu Listrik Tua di Jalan Gedong Sawah
Letaknya berada di pinggir Jalan Gedong Sawah, diapit oleh dua buah bangunan cagar budaya Kota Bogor, yaitu Hotel Salak The Heritage dan Gedung Karesidenan Bogor.
Sebagian bangunan gardu listrik tua ini sudah roboh entah karena alasan apa dan oleh siapa. Sekelilingnya dijadikan tempat penimbunan sampah sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir.
Padahal kalau dipikir lagi, dulu gardu tua ini berperan penting dalam memberikan suplai listrik ke gedung-gedung penting di kawasan Jalan Juanda.
Tanpa gardu ini, rasanya lampu-lampu di kantor-kantor pemerintahan di masa itu akan gelap gulita.
Gardu Listrik Tua di Perempatan Cimanggu/Ujung Jalan RE Martadinata
Satu lagi gardu listrik tua peninggalan masa lalu bisa ditemukan di ujung Jalan RE Martadinata Bogor.
Kondisinya sedikit lebih baik karena masih dalam keadaan utuh meskipun kusam dan kurang perawatan. Masih diperburuk dengan hasil vandalisme yang menyentuh bangunan ini.
Pada dindingnya tertuliskan “Selamat Datang Di Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu Bogor”.
Memang kawasan Cimanggu sudah sejak masa kolonial Belanda merupakan pusat penelitian pertanian. Banyak sekali kantor-kantor dan bangunan yang bertujuan untuk hal tersebut disini. Salah satunya adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Bisa dibayangkan kalau gardu listrik tua ini tidak ada di masa tersebut. Tentu para peneliti yang bertugas disana harus mengerjakan tugas mereka dalam kegelapan.
Sayangnya, setelah tugasnya diambil alih oleh gardu listrik yang modern, perannya selesai sudah. Tidak ada lagi perawatan ataupun perbaikan karena dianggap sudah tidak berguna.
Padahal kalau saja kedua gardu listrik tua ini diperbaiki dan direnovasi, bangunan gardu listrik tua ini bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Bukankah keduanya juga menyimpan sejarah tersendiri, sejarah kelistrikan di Kota Bogor. Belum ditambah bangunannya yang juga terlihat sekali unik.
Sayangnya memang mungkin karena dianggap tidak akan mendatangkan pemasukan, keduanya dibiarkan tak terawat.
Memang susah juga ketika, uang selalu menjadi tolok ukur dalam menilai sesuatu.