Hutan Penelitian Dramaga – Hutannya CIFOR

Hutan Penelitian Dramaga berbeda dengan beberapa hutan lainnya yang ada di Bogor. Hutan yang terletak di Kecamatan Dramaga, Bogor ini memang benar-benar hutan.

Memang ada hutan di Bogor yang berfungsi sebagai taman? Jelas ada. Mungkin tidak disadari tetapi Kebun Raya Bogor sebenarnya sebuah hutan di tengah kota. Begitu juga Hutan Kota Ahmad Yani. Walaupun demikian, pada kenyataannya kedua tempat tersebut bukanlah 100% hutan dan lebih berfungsi sebagai ruang publik bernama taman.

Nah, Hutan Penelitian Dramaga memang diciptakan secara sengaja untuk menjadi hutan dengan berbagai macam jenis pepohonan. Paling tidak, itulah ide awal ketika kawasan seluas 60 hektar ini dibuat di tahun 1956. Tujuannya, sesuai namanya Hutan Penelitian Dramaga, adalah untuk melakukan penelitian terhadap berbagai jenis tumbuhan yang ada di Indonesia.

Oleh karena itu tidak mengherankan di seluruh kawasan ini terlihat pepohonan besar dan tinggi seperti yang biasa ditemukan di hutan tropis Indonesia. Bedanya hanya pada banyak pohon akan terlihat papan nama tanaman yang menunjukkan nama pohon dalam bahasa ilmiahnya. Selain itu terdapat akses jalan untuk mempermudah orang berlalu-lalang menembus rimbunnya pepohonan. Selain itu situasinya sangat mirip dengan lingkungan sebuah hutan tropis.

Tujuan Hutan Penelitian Dramaga

Hutan Penelitian DramagaTujuan dibuatnya Hutan Penelitian Dramaga adalah mulia. Kawasan ini dibuat untuk mempermudah para peneliti mempelajari selain berbagai jenis tanaman keras juga untuk menemukan cara pemanfaatan hutan tanpa harus merusak lingkungan. Disinilah usaha-usaha untuk mencari keseimbangan antara kelestarian alam dan kesejahteraan umat manusia coba ditemukan.

Demi mempercepat penemuan titik keseimbangan inilah pada tahun 1995, kerjasama dengan sebuah lembaga internasional yang bersifat nirlaba (non-profit) dilakukan. Pada tahun ini terbentuk sebuah lembaga baru, yaitu CIFOR (Center for International Forestry Research) dibentuk. Tujuannya sama dengan apa yang dikehendaki oleh sang kreator Hutan Penelitian Dramaga di tahun 1956.

Menemukan cara untuk memanfaatkan hutan bagi kesejahteraan umat manusia sekaligus melestarikan hutan adalah ide yang masih tetap bertahan disini.

Hutan CIFOR

Hutan Penelitian DramagaKeberadaan CIFOR dalam kawasan ini ditandai dengan adanya kantor lembaga tersebut yang terletak di tengah Hutan Penelitian Dramaga. Sebagai lahan riset, 10 hektar dari total 60 hektar dikelola oleh CIFOR.

Adanya kantor lembaga inilah yang secara tak disadari merubah nama asli dari Hutan Penelitian Dramaga. Saat ini hutan ini lebih dikenal sebagai Hutan CIFOR dibandingkan nama awalnya.

Kalau Anda bertanya dimana Hutan Penelitian Dramaga berada, masih banyak warga Bogor yang akan justru balik bertanya. Tetapi, bila Anda tanyakan dimana Hutan CIFOR, maka hampir semua orang akan bisa menunjukkan arah yang benar.

Hutan Penelitian Dramaga sebagai kawasan wisata

Adakah tempat menarik yang ada di dalam Hutan Penelitian Dramaga? Ada beberapa.

Hutan Penelitian Dramaga
Pusat Pengembangan Tehnologi Penangkaran Rusa

Bagian yang menarik di kawasan ini, salah satunya adalah adanya sebuah Penangkaran Rusa. Sebenarnya tempat inipun bertujuan untuk penelitian kehewanan khusus rusa atau kijang. Nama tempat ini adalah Pusat Pengembangan Tehnologi Penangkaran Rusa. Dari namanya saja, maka cukup jelas yang diteliti dan coba ditemukan adalah cara pengembangbiakkan rusa alias kijang.

Di dalam penangkaran rusa di tengah Hutan Penelitian Dramaga ini paling tidak terdapat 40 ekor rusa. Menurut informasi spesies yang diteliti mayoritas adalah spesies rusa Nusantara. Bahkan, fauna simbol kota Bogor, yaitu Rusa Totol tidak ditemukan disini. Untuk Anda yang heran, bisa buka kembali Rusa Totol – Pendatang teteapi asli untuk mengetahui ceritanya.

Keberadaan Penangkaran Rusa dan kedekatan Hutan Penelitian Dramaga alias Hutan CIFOR dengan beberapa lokasi wisata, seperti Situ Burung dan Situ Gede membuatnya mendapat fungsi tambahan. Area hutan ini sering dimanfaatkan orang (tentu dengan izin pihak yang terkait) untuk berwisata.

Wisata yang dilakukan disini, biasany camping, gathering dan melihat-lihat rusa. Tidak jarang ditemukan beberapa tenda didirikan di dalam hutan.

Sayangnya gelapnya area di dalam Hutan Penelitian Dramaga kadang dimanfaatkan sebagai arena kencan bagi pasangan. Mereka biasanya mencari tempat rimbun untuk bermasyuk ria. Bahkan tidak jarang pasangan yang sedang berkencan ditemukan pada malam hari. Lovely Bogor pernah melihat beberapa kali ketika melewati kawasan hutan ini di malam hari.

Hutan Penelitian Dramaga sebagai jalur alternatif

Hutan Penelitian DramagaSeperti sudah disebutkan di atas,, di kawasan Hutan CIFOR ini terdapat akses jalan. Ada yang mengelilinginya dan ada juga yang menembusnya.

Hal tersebut berkaitan dengan lingkungan di sekitar yang merupakan perkampungan penduduk. Aktifitas mereka membutuhkan akses untuk menuju ke Kota Bogor.

Seiring dengan meningkatnya kemacetan di Jalan Raya Dramaga dan sekitarnya, jalan di kawasan ini sering menjadi jalur alternatif bagi pengendara yang hendak menuju Kampus IPB, Leuwiliang atau ke arah Barat Bogor dan sebaliknya. Mereka memanfaatkan akses jalan disini untuk mengurangi waktu tempuh yang bisa berjam-jam bila melewati jalur biasa.

Sayangnya, karena ukuran jalan yang tidak seberapa lebar, hasilnya tidak jarang kemacetan juga ditemukan di beberapa titik jalan disini. Apalagi ruas jalan yang menembus ke dalam Hutan Penelitian Dramaga kondisinya rusak berat. Sehingga terjadi sering terjadi penumpukan di dua ruas jalan yang mengitari hutan ini.

——–

Cara menuju ke Hutan Penelitian Dramaga

Cara menuju ke Hutan Penelitian Dramaga sebenarnya mudah. Patokannya adalah Terminal Bubulak yang terletak di pinggir jalan K.H Abdullah Bin Nuh. Di samping terminal, akan terlihat jejeran pedagang buah dan papan penunjuk arah ke CIFOR. Nah itulah yang harus Anda tuju bila hendak kesana.

Kalau Anda berangkat dari Stasiun Bogor, pergunakan angkot no 03 Merah di seberang stasiun yang mengarah ke terminal Laladon. Lalu bisa Anda lanjutkan dengan memakai angkot no 15 Merah menuju Sindang Barang Jero. Maka Anda akan bisa menemukan tempat ini.

Bila Anda berangkat dari Terminal Baranangsiang, pergunakan Bus Trans Pakuan. Lebih hemat waktu dan biaya. Bus ini akan masuk ke dalam Terminal Bubulak, selanjutnya tinggal mencari angkot no 15 Merah saja.

Selamat menikmati suasana hutan yah!

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.