Terbayang, pasti banyak mahasiswa atau lulusan Institut Pertanian Bogor, atau sekarang dikenal dengan IPB University, yang nyengir membaca berita beberapa media online di Kota Hujan terkait turunnya “salju” awal Oktober lalu.
Memang, pada awal Oktober yang lalu banyak berita ringan tentang “salju” yang turun di sekitar Jalan Pajajaran, atau tepatnya di pekarangan Kampus IPB Baranangsiang yang juga sebuah cagar budaya Bogor itu.
Pasti nyengir, sekaligus mungkin terselip rasa senang juga sebuah hal kecil yang biasa mereka lihat bisa menimbulkan kehebohan kecil.
Fenomena “salju” turun di Kota Bogor itu memang sesuatu yang sebenarnya biasa saja dan selalu terjadi setiap tahunnya, terutama di musim kemarau. Kata “salju” diberi tanda kutip karena bukan benar-benar salju yang terbentuk dari gumpalan uap air yang membeku.
Salju yang bertebaran di Ta-Kol (Taman Koleksi) dan sebagian Jalan Pajajaran dekat Tugu Kujang itu lebih lembut dan berbentuk serat.
Iya karena “salju” itu sebenarnya adalah serat kapuk yang luruh atau gugur dari satu pohon Kapuk Randu berusia puluhan tahun yang ada di pekarangan Kampus IPB itu.
Wujudnya seperti ini.
Tinggi pohonya sendiri, kira-kira mencapai 30 meteran dan memiliki ranting yang menyebar ke segala arah. Tidak heran, area di bawahnya juga merupakan salah satu tempat favorit untuk nongkrong. Saat cuaca yang panas sekalipun, pohon ini menjadi peneduh yang sulit ditembus cahaya matahari.
Jumbo banget memang ukurannya.
Nah, bahkan setelah lebih dari dua minggu menjadi berita, pada ranting-rantingnya masih terlihat bunga kapuk yang menggantung, bermekaran, dan siap menebarkan “salju” saat angin datang.
Bentuknya saat masih menggantung di ranting serta yang sudah bertebaran bisa dilihat di bawah ini.
Saat masih menggantung
Setelah dihembus angin
Nah, itulah penyebab salju turun di Kota Bogor beberapa waktu yang lalu. Kalau mau melihatnya lagi, mungkin beberapa hari ke depan masih ada sisa-sisanya, sebelum musim hujan datang. Kalau tidak, silakan menunggu tahun depan.
ealah ternyata kapas, tp kalau banyak gitu jadi bagus juga.
Hahahahaha… iyah… tergantung yang motret…Kenyataannya sih ga gitu gitu banget