Mudah-mudahan sih tidak ada yang tersinggung karena dalam judul ada tulisan “orang Bogor kurang kreatif” karena sebenarnya itu sekedar lintasan pikiran saja. Bukan benar-benar pandangan atau opini tentang masyarakat Bogor.
Pikiran itu mendadak terlintas begitu saja ketika sedang mencari komunitas atau grup “Masyarakat Cinta Bogor” di Facebook. Salah satu grup di media sosial besutan Mark Zuckerberg yang dulu saya ikuti untuk memantau perkembangan dan informasi di Bogor.
Ketika kata-kata tersebut diketikkan di kolom pencarian, ternyata yang muncul bukan hanya satu. Bukan juga dua atau tiga.
Setelah dihitung ada 17 grup yang memakai nama “MASYARAKAT CINTA BOGOR”.
Rinciannya
- 17 memakai nama / frase MASYARAKAT CINTA BOGOR dalam nama komunitas
- Hanya 7 diantaranya menambahkan kata tambahan, seperti “kuliner”, “MCB (singkatan)
- belum termasuk 3 Grup yang menyelipkan kata di antara frase tersebut, seperti “Masyarakat Muslim Cinta Bogor”, atau “Masyarakat Cinta Kabupaten Bogor”
Sontak saja pikiran usil tentang ketidakkreatifan dalam memilih nama terlintas di kepala. Wajar kan.
Namun, terlepas dari monotonnya nama yang dipilih untuk grup di media sosial tersebut, ada yang harus diacungi jempol. Betapa banyak orang yang ingin terlibat , berinteraksi , bersosialisasi, atau membahas tentang Kota Hujan, Bogor.
Apalagi kalau melihat jumlah anggotanya yang mayoritas di atas 10 ribu, bahkan ada yang mencapai 500 ribu anggota. Sebuah cermin bahwa banyak sekali orang yang mengaku sebagai orang Bogor dan peduli terhadap kota ini, meski hanya melalui media sosial.
Meski, tetap saja pikiran usil tidak bisa hilang dari kepala saya. Pertanyaan, “Apakah sebegitu sulitnya mencari nama yang berbeda dari yang lain?”
Maafkan saya yang sedang usil.
(Bogor, 27 Agustus 2022) * Ada masalah dalam memnculkan tanggal pada sistem dan belum ditemukan solusinya, jadi tanggal terbit akan dimunculkan di bawah tulisan sebagai informasi tambahan.