The Jungleland : “Hutan” Yang Sering Tertukar Dengan “Hutan” Lainnya di Bogor

The Jungleland, Daratan Hutan Belantara jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah tempat wisata di Bogor yang namanya sering tertukar dengan beberapa “hutan” lainnya. Banyak orang, terutama yang berasal dari luar kota Hujan menyangka lokasi wisata ini sama dengan The Jungle atau The Jungle Fest. Naaa lengkapnya adalah The Jungleland Adventure Theme Park.

Padahal sebenarnya berbeda. Jauh sekali bahkan dalam hal tema yang diusung dan juga lokasinya.  Kesalahan memahami bisa berakibat terbuangnya waktu karena keduanya terpisah oleh jarak yang lumayan jauh.

The Jungleland berlokasi di kawasan Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Sedangkan, The Jungle (Water Adventure) berada di kawasan Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor.

Dari tema yang diangkat, The Jungleland juga berbeda jauh dari The Jungle. Jika The Jungle menekankan pada wisata air, berupa waterpar atau waterboom, maka “hutan” buatan di Sentul ini tidak menyediakan sama sekali permainan air dimana pengunjung bisa berenang. (Silakan lihat di artikel : The Jungle Water Adventure – Bertualang Bukan di Hutan)

Juga, jangan dibayangkan kalau lokasinya benar-benar berisi pepohonan lebat, justru sangat disarankan membawa topi agar tidak terkena sengatan matahari. Dan, jangan lupa membawa payung karena banyak ruang terbuka dan Bogor adalah Kota Hujan, jadi payung adalah perlengkapan yang sebaiknya dibawa.

The Jungleland bisa disebut sebagai Dunia Fantasi-nya Bogor (untuk yang pernah ke Dufan tentunya menyadari apa isinya) yang penuh dengan berbagai wahana permainan. Bahkan, rasanya memang pantas disebut versi Bogornya Dunia Fantasi mengingat begitu banyaknya kemiripan dari jenis wahana permainan yang tersedia.

Apa Yang Bisa Dinikmati di The Jungleland?

Banyak. Tua muda bisa menikmatinya, meskipun kondisi fisik mungkin membuat batasan tersendiri untuk bisa bermain di beberapa wahana yang ada disana.

Paling tidak ada 28 wahana permainan di The Jungleland. Mulai dari yang mirip taman ria di masa lalu, hingga yang membuat adrenalin terpacu, bisa ditemukan disini. Hanya perlu menyesuaikan usia dan kondisi fisik saja.

Beberapa yang termasuk favorit para pengunjung adalah

Wave Swinger

Entah kenapa orang gemar diputar-putar seperti ini. Pusing sebenarnya. Tetapi, kalau diingat manusia tinggal di daratan, merasakan berada di udara dan berputar-putar di atas sebuah kursi tentunya memberikan sensasi tersendiri.

Mega Drop

Punya perut yang kurang kuat, janganlah naik yang satu ini. Tidak akan menyenangkan ditarik sampai ketinggian hingga 30-40 meter lalu kemudian diturunkan secara mendadak. Perut rasanya terkocok-kocok dan bisa menimbulkan mual dan keringat dingin. Apalagi kalau memiliki penyakit jantung, sebaiknya tidak dilakukan.

Meski demikian, banyak orang justru rela mengantri untuk merasakan dikocok oleh Mega Drop seperti ini. Memacu adrenalin pasti alasannya, tetapi ada juga yang bilang pemandangannya indah dari atas.

Harvest Time

Harvest = panen. Seharusnya, saat panen itu adalah saat sibuk dan kebanyakan orang akan lebih banyak diam dan bekerja. Sebaliknya, di wahana Harvest Time, the Jungleland, semua orang akan sibuk berteriak.

Entah karena merasa ngeri dan tidak enak badan harus doyong kesana kemari mengikuti gerakan wahana mirip kereta ini. Yang pasti, memang rasanya tidak seru kalau tidak teriak. Kalau mau diam, lebih baik nonton bioskop atau TV saja.

Ferrish Wheel

Salah juga kalau disebut tidak bisa bermain air di The Jungleland. Jika mau sedikit basah, walau tidak total, tetap ada wahana yang bisa membuat Anda harus ganti baju, namanya Hydrolift.

Perahu bulat berkapasitas 6 orang ini dan bisa berputar mengikuti arus adalah salah satunya. Basah dan tetap memberikan sensasi naiknya adrenalin karena akan diluncurkan dari ketinggian sambil berputar.

Lagi-lagi, berteriak mungkin wajib disini. Jarang yang naik wahana ini tidak berteriak.

Lalu apalagi? Banyak. Sudah disebutkan di atas ada lebih dari 28 wahana. Kalau diuraikan satu persatu, rasanya terlalu panjang dan membosankan.

Juga tidak semuanya akan menimbulkan ketegangan. Banyak juga wahana yang cocok untuk anak-anak, seperti Mini Ferrish Wheel yang fotonya seperti di bawah ini

Disebut dengan Mini karena Ferrish Wheelnya sendiri adalah Kincir Raksasa mirip dengan Bianglala di Dunia Fantasi. Kalau penasaran seperti apa versi besarnya, lihat kincir raksasa yang menjadi background foto di bawah ini.

Jika yang malas bermain di wahana ini bisa coba yang lain seperti Hanuted House (Rumah Berhantu) atau Dino World. Untuk tahu lebih lengkap apa saja yang tersedia disana, silakan klik yang satu ini.

Tarif Tiket Masuk The Jungleland

Tidak sama. Maksudnya tarif masuknya berbeda, seperti hari biasa/kerja, akhir pekan, atau musim libur.

Tarif termahal disebut High Season, yaitu saat musim libur, seperti libur Lebaran atau akhir tahun. Besarannya adalah Rp. 250.000/orang. Tarif terendah adalah saat hari kerja/sekolah yang besarannya Rp. 150.000/orang.

Pastikan Anda memperhatikan hal ini karena selisihnya lumayan besar.

Tetapi, banyak sekali promo dan diskon yang diberikan dan bisa mengurangi biaya masuk hingga 50% dari tarif berlaku.

Cara Menuju Ke The Jungleland

Tidak sulit. Sekaligus juga sulit.

Terbaik : Menggunakan kendaraan pribadi mobil karena di Sentul belum ada angkutan umum seperti angkot. Yang ada adalah Taxi yang biasa mangkal di mall Bellanova.

Cukup keluar di Pintu Tol Sentul Selatan (Jagorawi) dan di depan Mall Bellanova belok ke kiri. Selanjutnya ikuti saja jalur ini. Petunjuk arahnya cukup jelas dan rasanya tidak akan sulit untuk menemukannya.

Menggunakan APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi TransJakarta) Menuju The Jungleland

Dari Jakarta tempat paling mudah adalah dengan menggunakan APTB yang langsung mengarah ke the Jungleland. Hanya jadwalnya terbatas dan beroperasi pada jam-jam berikut

• 7.00
• 8.00
• 9.00
• 17.00
• 19.00
• 20.00

Bisa juga menggunakan yang mengarah ke Sentul City, Mall Bellanova, dengan jadwal

Sentul City	Jakarta	Rute
5:00	7:30	Sentul City – Blok M (PP)
5:20	7:50	Sentul City – Grogol (PP)
5:40	8:10	Sentul City – Rawamangun (PP)
6:00	8:30	Sentul City – Blok M (PP)
15:30	18:00	Sentul City – Blok M (PP)
16:00	18:30	Sentul City – Grogol (PP)
17:00	19:30	Sentul City – Rawamangun (PP)
18:00	20:30	Sentul City – Blok M (PP)

Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Free Shuttle Bus yang berangkat setiap jam antara pukul 09.00-16.00 atau menggunakan Taxi.

(Special Thanks : Untuk Keluarga Om Indra dan Tante Eti, terimakasih atas kedatangannya di Bogor dan semoga ada sedikit kenangan yang bisa dibawa ke Solo. Beberapa fotonya saya mohon izin untuk dipasang di artikel ini).