Apabila tiga kata, yaitu “Seniman”, “Bisnis”, dan “Kuliner” digabung menjadi satu, kira-kira menghasilkan apa? Yah, jawabnya adalah Kafe Seniman Stories.
Kok bisa begitu? Tidak nyambung! Tidak juga karena kafe yang berada di Jalan Bina Marga II no 8 Bogor ini memang merupakan perwujudan dari ketiga kata tersebut yang kalau disatukan menjadi “Seniman bisnis kuliner”.
Pemilik dan pemrakarsa dari kafe Seniman Stories ini memang, menurut penuturan para staffnya, adalah seorang seniman. Hal itu juga bisa terlihat dari berbagai ornamen di dalam ruangan kafe yang unik dan mencerminkan nilai artistik dari sang perancangnya.
Salah satunya akan ditemukan di dekat meja penerima tahu, yaitu berupa sebuah wujud “robot” yang terbuat dari pipa. Bentuknya, seperti di bawah ini.
Bukan hanya itu saja. Banyak bagian kafe ini memang mencerminkan betapa segi artistik menjadi perhatian dari perancangnya.
Perhatikan saja langit-langit penuh warna di bagian dalam yang dihiasi lampu-lampu pada dudukan yang cukup unik. Juga ada. Hingga hal sederhana seperti hiasan meja yang terbuat dari botol bekas dengan setangkai mawar di dalamnya.
Ornamen-ornamennya sederhana tetapi unik dan mengundang perhatian.
Apalagi kalau diketahui kemudian, bahwa meja kayu yang dipergunakan di kafe tersebut bukanlah dipesan atau dibeli, tetapi dibuat sendiri oleh sang pemilik kafe.
Cukup untuk bisa mengerti mengapa kafe ini dinamakan sebagai Kafe Seniman Stories atau kalau memakai mesin pencari Google, namanya Kopi Seniman Stories (dalam bahasa Inggris, Seniman Stories Cofee & Eat).
Kafe itu dan berbagai ornamen di dalamnya merupakan perwujudan dari namanya.
Cool! Keren.
Asyik Memang Hangout di Kafe Seniman Stories
Sulit untuk tidak bilang tidak asyik hangout di Seniman Stories. Hampir 4 jam, saya dan mantan pacar, dan seorang kawan lama menghabiskan waktu di kafe yang berdiri kurang lebih satu tahun yang lalu.
Kalau tidak nyaman, siapa yang mau berada disana selama itu.
Nyaman, makanan enak, dan pelayanan ramah. Itu merupakan sesuatu yang diharapkan dari pengunjung sebuah kafe. Maklum, biasanya pengunjung kafe bukan sekedar untuk makan saja, tetapi juga untuk bersosialisasi dan menghabiskan waktu bersama teman dengan keluarga.
Dan, Kafe Seniman Stories memiliki ketiga unsur itu.
Nyaman :
Ruangannya nyaman. Tertata dengan baik. Unik dengan ornamen-ornamennya. Di salah satu bagian dalam bisa sambil mendengarkan bunyi air mengalir.
Yang pasti, jauh dari kebisingan. Lokasinya yang berada di dalam sebuah komplek perumahan membuat suara lalu lalang kendaraan yang lewat tidak terdengar, bahkan ketika berada di bagian terbuka di depan.
Nyaman. Suara obrolan tidak akan tenggelam oleh riuh rendah deruman mesin mobil dan klakson kendaraan.
Makanan Enak :
Karena alasan hangout disana bukanlah benar-benar karena lapar, tetapi sebagai tempat berdiskusi untuk “memulai usaha” tas blacu, pilihan makanan saat berkunjung ke kafe ini pun tidak yang berat-berat.
Hanya berbagai penganan ringan ditambah kopi dan minuman yang sama ringannya.
Berdasarkan ingatan yang menua sesuai umur, paling tidak ada tiga jenis makanan yang dipesan, yaitu “Selimut Pisang Coklat (atau Pisang Selimut Coklat yah?), Risoles, dan Ikan Dori (yang nama lengkap pada menunya juga tidak ingat secara lengkap).
Dua diantaranya sempat difoto, seperti terlihat di bawah ini.
Terlihat enak yah kalau melihat di foto? Memang mengundang selera karena cara penyajiannya sederhana tetapi enak dipandang mata, tidak berantakan. Yang seperti ini mempermudah untuk difoto. Dan, yang pasti, sesuai dengan apa yang dirasakan lidah saat mencicipinya.
Enak.
Minuman yang dipesan, yaitu Creme Brulee, yaitu Cappuccino dengan karamel di atasnya, juga sangat tidak mengecewakan alias nikmat. Tidak terlalu manis, sedikit gurih, dan kopinya terasa. Cocok dengan lidah saya.
Jadi, poin makanan enak sebagai teman hangout, TERPENUHI.
Pelayanan Ramah :
Tempat nyaman dan makanan enak tidak akan berarti kalau pelayanan disana judes bin jutek. Siapa yang mau kongkow dengan petugas yang manyun terus menerus. Semuanya bisa sirna seketika.
Apalagi kalau pelayannya tidak ramah saat menghadapi pertanyaan atau melotot ketika melihat orang mondar mandir memotret seisi ruangan, seperti yang saya lakukan saat berada disana. Bukan cuma nafsu makan dan hangout yang melayang, tetapi juga niat menulis tidak akan tumbuh di dalam hati.
Untungnya, hal itu tidak ditemukan disana. Staff-staff disana ramah-ramah menjelaskan tentang apa yang ditawarkan dan bahkan memberikan penjelasan bentuknya seperti apa.
Selain itu mereka juga tidak segan dan sungkan menjelaskan tentang kafe itu sendiri. Dari merekalah saya mendapatkan penjelasan dan cerita tentang mengapa kafe itu dinamakan Kafe Seniman Stories. Kalau tidak dari mereka, tulisan ini tidak akan hadir disini.
Ramah. Sesuatu yang diperlukan bagi sebuah usaha bisnis sejenis kafe.
Sayang saya lupa menanyakan nama mereka meski mendapatkan fotonya. Para staffnya seperti di bawah ini.
Muda. Cantik dan ganteng. Enak diajak ngobrol.
Itulah yang membuat betah berada disana. Cukup lama juga dan tanpa seorangpun menegur karena sudah terlalu lama berada disana.
Mungkin karena itulah, saya mungkin akan memberikan rekomendasi bagi mereka yang kebetulan ingin tempat hangout yang asyik, nyaman dan makanannya enak, ada baiknya mempertimbangkan Kafe Seniman Stories.
Jika memerlukan petunjuk atau arahan cara menuju ke kafe ini juga tidak susah karena lokasinya berada di Jalan Bina Marga, yang berada tepat di depan Terminal Baranangsiang dan berada di sebelah ujung jalan tol Jagorawi arah Bogor. Posisi berada di jalan yang sama dengan Depo Ikan Hias Bogor. Jadi bisa ikuti saja arahan disana.
Kalau masih ragu, tanyakan saja SMAKBO (Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor) dan SMA PGRI 1. Di antara kedua sekolah ini ada jalan Bina Marga II dan dua puluh meter dari sana akan terlihat tulisan seperti foto di bawah ini.
Tidak akan nyasar lah. Kalau masih ragu juga, pakai saja Waze atau Google Maps. Iya kan?
Enjoy!
