Bila kawan berkunjung ke Alun-Alun Kota Bogor pada hari Sabtu atau Minggu, sangat mungkin Kawan akan melihat sebuah pemandangan lumayan unik. Di setiap sisi, akan terlihat kelompok-kelompok kecil polisi “vaksin booster” atau vaksin dosis ke-3, terutama di pintu masuk ruang publik tersebut.
Bukan polisi bohongan, tetapi benar-benar polisi dengan seragam lengkap beserta tanda pangkat. Tidak beda dengan polisi-polisi yang kawan temui dimanapun.
Bedanya hanyalah di dada mereka terdapat selembar “papan” berwarna kuning bertuliskan
Kawasan Wajib Vaksin Booster
Perlihatkan sertifikat vaksin booster Anda pada aplikasi Peduli Lindungi
Bukan hanya itu saja. Para polisi itu akan menyapa semua orang yang hendak memasuki kawasan alun-alun. Mereka akan menanyakan apakah pengunjung tersebut sudah mendapatkan vaksin booster atau belum.
Bahkan, para polisi vaksin booster tersebut akan bertanya secara random kepada para pengunjung yang sedang duduk-duduk atau berolahraga hal yang sama. Mereka juga meminta pengunjung untuk memperlihatkan aplikasi Peduli Lindungi.
Bagaimana kalau ada pengunjung yang belum mendapatkan vaksin ke-3? Pak polisi-pak polisi ini akan mengarahkan pengunjung tersebut untuk mengikuti program vaksin booster di ruang serba guna (bangunan putih) yang ada di tengah Alun-Alun Bogor.
Para polisi ini, yang berasal dari Polresta Bogor, mendapatkan tugas istimewa. Mereka bukan hanya harus menjaga keamanan, seperti biasa, tetapi juga membantu membangun kesadaran masyarakat untuk melindungi diri sendiri dari Covid-19 yang masih bercokol di dunia.
Sebuah pemandangan yang menyenangkan melihat gaya ramah, tetapi tegas para polisi tersebut bertanya, memberi penjelasan, sekaligus mengarahkan pengunjung untuk melakukan yang seharusnya.
Iya kan? Vaksin booster itu kewajiban anggota masyarakat yang harus dilakukan. Bukan hanya untuk kepentingan diri dan keluarga, tetapi juga bagi kepentingan umum. Pandemi Covid-19 sudah hampir tiga tahun menjadi momok dan sampai tulisan ini dibuat pun masih menunjukkan keganasannya.
Tidak ada jalan lain untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban, selain meminta semua anggota masyarakat untuk ikut berkontribusi, setidaknya menjaga dirinya sendiri, lewat vaksin dosis ketiga alias booster tadi.
Keberadaan polisi vaksin booster ini, memang harus diberikan jempol. Bukan hanya karena mereka melakukan tugas yang “agak” di luar tupoksinya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga karena mereka telah turun serta menjadi marketer bagi usaha penanggulangan wabah.
Betul atau tidak menurut Anda?