Keselamatan Pejalan Kaki Terancam di Pelican Crossing Jalan Juanda

Keselamatan Pejalan Kaki Berada Dalam Bahaya di Pelican Crossing Jalan Juanda

Memang nasib pejalan kaki di Indonesia menyedihkan sekali. Kaum yang satu ini dianggap sebagai kasta terendah dalam hirarki pengguna jalan. Keberadaannya tidak dianggap oleh banyak pengguna jalan lainnya, seperti pesepeda, pemotor, dan pengemudi mobil.

Kenyataan itu bisa dilihat di salah satu tempat/jalan di Kota Bogor, Jalan Juanda, tepatnya di depan Balaikota Bogor. Di jalan protokol Kota Hujan ini, sudah terpasang sebuah Pelican Crossing, sebuah zebra cross yang diperlengkapi dengan lampu lalu lintas. Penyeberang jalan harus menekan tombol dan menunggu lampu berwarna hijau menyala untuk melintas ke sisi lain jalan.

Sayangnya, meski sudah diperlengkapi dengan peralatan yang memadai, keselamatan para pejalan kaki ini tetap saja terancam. Mereka tetap saja sangat mungkin tertabrak oleh pengendara sepeda, pemotor, atau mobil.

Hal itu terjadi karena ketidakpatuhan para pengendara terhadap lampu lalu lintas yang menyala merah ketika pejalan kaki menyeberang. Banyak sekali pengendara yang tetap melajukan kendaraan, padahal lampu merah menyala dan mereka seharusnya berhenti.

Hari ini, Minggu 21 Juli 2024, saya dan tim Lovely Bogor menyaksikan sendiri betapa para pengendara begitu tidak peduli terhadap para pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan.

Sudah merupakan sebuah hal umum, banyak sekali pejalan kaki di area sekitar Istana dan Balai Kota Bogor setiap akhir pekan. Biasanya mereka adalah keluarga-keluarga yang hendak bermain bersama keluarga memberi makan kijang atau berolahraga. Oleh karena itu, tidak heran banyak orang akan menyeberang dari satu sisi ke sisi lain jalan menggunakan Pelican Crossing ini.

Mereka sudah mematuhi aturan dengan menekan tombol ketika hendak menyeberang. Kemudian, para pejalan kaki pun sudah menunggu sampai lampu untuk pejalan kaki menjadi hijau dan lampu merah untuk pengendara menyala. Barulah mereka menyeberang jalan.

Jatah waktu menyeberang di Pelican Crossing Jalan Juanda ini adalah 14 detik setiap penyeberangan.

Sayangnya, aksi para pengendara terkesan sangat meremehkan dan tidak mempedulikan para pejalan kaki ini. Meskipun lampu merah bagi mereka sudah menyala dan lampu hijau untuk penyeberang sudah terlihat selama 5 detik (hampir 1/2 waktu yang tersedia), cukup banyak dari pengendara yang tidak mempedulikannya. Para pengendara tetap memacu kendaraan.

Alhasil, para pejalan kaki yang hendak menyeberang terlihat tetap saja sering kesulitan dibuatnya. Mereka tetap terhalang karena para pengendara tidak mau memberikan kesempatan bagi mereka menyeberang.

Lampu hijau penyeberang menyala, angkot dan sepeda motor tetap saja melajukan kendaraan

Pelakunya dari semua kalangan. Bukan hanya angkot, tetapi juga mobil pribadi pun tetap saja menerobos lampu merah dan membahayakan pejalan kaki yang yang sedang menyeberang.

Bukan sebuah hal yang mengherankan di negeri ini, dimana banyak pengendara kendaraan bermotor termasuk ceroboh dan tidak mau patuh kepada aturan. Namun, tetap saja, yang seperti ini menunjukkan bahwa banyak pengguna jalan yang masih egois dan tidak memedulikan keselamatan para pejalan kaki.

Banyak sekali orang yang memandang bahwa pejalan kaki adalah kasta terendah pengguna jalan, yang keselamatannya tidak perlu dijaga.

Untungnya saja, setidaknya hari ini, setelah terjadi berulangkali, akhir ada seorang ibu petugas Dishub Kota Bogor yang menyadari kesulitan para penyeberang jalan ini. Ia setiap lampu hijau penyeberang menyala menyetop kendaraan yang sedang lewat untuk berhenti.

Namun, sebenarnya hal itu tidak perlu. Dalam masyarakat yang modern dan sadar terhadap aturan, tanpa petugas sekalipun ketika lampu merah menyala, maka sudah seharusnya mereka berhenti.

Sayangnya, di Kota Hujan ini, sama seperti di banyak kota Indonesia lainnya, kesadaran terhadap aturan masih sangat rendah. Pengendara hanya akan patuh kalau ada petugas di dekatnya. Kalau tidak, maka mereka akan berlaku seenaknya saja.

Padahal, kepatuhan pada hal-hal seperti ini akan memastikan ketertiban dan tentunya keselamatan pengguna jalan.

Sayang memang,

(Foto diambil 21 Juli 2024 menggunakan Samsung S23 FE)

Mari Berbagi

2 thoughts on “Keselamatan Pejalan Kaki Terancam di Pelican Crossing Jalan Juanda”

  1. Warga +62 kalo liat lampu merah kayak banteng mas. Makin nyalang, gas makin dikebut

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.