Mau Masuk Kebun Raya Bogor Membawa Mobil ? Harus Beli Voucher Resto Dulu

Terasa sekali komersialisasinya sejak pengelolaan Kebun Raya Bogor diambil alih pihak swasta.

Sebelum ini, untuk masuk ke Kebun Raya Bogor membawa mobil (tentu saja hanya diparkir di dalam) hanya dikenakan biaya parkir saja sebesar Rp. 50.000.- . Mau masuk dari pintu mana saja, biayanya tidak berbeda.

Namun, Sabtu 1 Oktober 2022, sepertinya sudah berbeda. Ketika hendak memasuki pintu III , saya dengan tim mendapat penjelasan bahwa untuk Sabtu dan Minggu, kalau mau masuk ke KRB membawa mobil, maka pengunjung harus membeli voucher resto seharga Rp. 100.000.-

Voucher ini di luar tiket masuk untuk orang dan kendaraan.

Harus yah. Dengan kata lain tidak ada pilihan, kalau mobilnya mau bisa diparkir di tempat parkir dekat Lapangan Astrid (memang ada lahan parkir disana), voucher tersebut harus dibeli.

Saya memilih menolak karena hal tersebut tidak masuk akal. Mengapa saya harus membeli voucher yang tidak akan dipakai? Tanpa banyak bicata, saya memutar kendaraan kemudian memarkir kendaraan tua kesayangan di Kampus IPB. Hanya, teman saya yang menyusul belakangan memilih untuk membayar.

Padahal, mereka tidak mampir sama sekali , bahkan sekedar melewati resto di sana saja tidak. Namun, mereka harus mengeluarkan uang tambahan seharga hampir 4 kali tiket masuk.

Tentu saja menimbulkan sebuah pertanyaan tersendiri karena mayoritas pengunjung datang ke KRB bukan untuk makan , tetapi dengan sistem ini, maka pengunjung seperti dipaksa untuk membeli. Suka atau tidak suka, harus mau.

Bayangkan saja, kalau pengunjung datang dari luar kota, terpaksa membeli voucher karena datang bersama keluarga, kemudian ia kembali ke tempat asal. Bukankah voucher tersebut akan tersia-sia?

Bagi saya sendiri, warga Bogor, tidak menjadi sebuah masalah karena pada akhirnya saya memutuskan untuk masuk Kebun Raya berjalan kaki sajalah. Lebih irit dan tidak membuang uang. Meski disayangkan, bahwa cita rasa komersil yang terasa di tempat kesayangan Bogor ini.