Menguak Misteri Nama Tempat di Bogor: Kenapa Ada ‘Ciawi’ dan ‘Ciomas’? Ternyata Berakar dari Bahasa Sunda Kuno!

Menguak Misteri Nama Tempat di Bogor: Kenapa Ada 'Ciawi' dan 'Ciomas'? Ternyata Berakar dari Bahasa Sunda Kuno!

Melacak Jejak Sunda Kuno di Kota Hujan

Bogor, si Kota Hujan yang legendaris, tak hanya terkenal dengan Istana Presiden dan Kebun Raya-nya yang asri. Lebih dari itu, Bogor adalah warisan sejarah Sunda yang kaya, lho! Nyangka teu sangka, banyak nama tempat di kota yang dulunya adalah pusat Kerajaan Sunda Pajajaran ini menyimpan cerita kuno yang seru.

Kalau kamu perhatikan, banyak nama daerah di Bogor yang diawali dengan ‘Ci-‘ atau punya akhiran yang unik. Penasaran kenapa? Yuk, kita ngulikbarekna (bersama-sama) jejak nama-nama tempat yang berakar dari Bahasa Sunda Kuno!

‘Ci-‘: Bukan Sekadar Awalan, Tapi Tanda Kehidupan

Ini dia rahasia paling umum tapi paling penting di Bogor dan hampir seluruh Jawa Barat: awalan ‘Ci-‘. Tahu enggak, ‘Ci-‘ itu bukan sekadar singkatan, tapi berasal dari kata dalam Sunda Kuno yang berarti Air (Cai) atau Sungai (Walungan).

Keberadaan awalan ini di hampir setiap nama daerah menunjukkan betapa pentingnya air bagi peradaban Sunda Kuno, apalagi Bogor memang daerah hulu sungai-sungai besar.

  • Contoh Populer:
    • Ciawi: Konon, berasal dari kata Ci (Air/Sungai) dan Awi (Bambu). Artinya, daerah yang banyak bambu di sekitar sungainya.
    • Coomas: Dari Ci (Air) dan Omas, yang dalam Sunda Kuno bisa merujuk pada sejenis emas atau logam mulia. Ada juga yang mengaitkannya dengan nama tumbuhan. Intinya, area air yang ‘berharga’ atau penting.
    • Cibubur: Ci (Air) dan Bubur (sejenis tanaman atau bisa juga merujuk pada lumpur).
    • Cibinong: Ada yang menyebut dari kata Ci dan Binong (nama pohon).

Lihat kan? Nama-nama ini adalah peta alami yang menunjukkan kondisi geografis daerah tersebut pada masa lampau. Sungguh edukatif!

Nama-Nama yang Terinspirasi dari Alam dan Topografi

Selain ‘Ci-‘, banyak nama tempat yang diambil langsung dari kondisi alam atau flora-fauna khas.

Ini menunjukkan eratnya hubungan masyarakat Sunda Kuno dengan lingkungan sekitar mereka. Mereka menamai tempat berdasarkan apa yang mereka lihat dan gunakan sehari-hari.

  • Dramaga: Kata ini diduga berasal dari kata Dar-ma-ga, yang berarti tempat berlabuh atau persinggahan. Ini mengindikasikan bahwa Dramaga dulunya adalah jalur penting atau tempat istirahat.
  • Parung: Dalam Bahasa Sunda Kuno, Parung berarti jurang atau tebing sungai. Jadi, daerah Parung ini dulunya kemungkinan besar memiliki kontur tanah yang curam atau berada di tepi sungai yang dalam.
  • Tajur: Merupakan kata yang berarti ‘hutan’ atau ‘tempat yang ditumbuhi pohon-pohon besar’. Cocok banget dengan kondisi Bogor yang memang dikelilingi hutan.

Penyebutan nama-nama ini tidak hanya praktis, tapi juga filosofis. Mereka menghargai dan mengabadikan alam dalam penamaan wilayahnya. Keren, ya?

‘Pajajaran’: Pusat Peradaban yang Tak Lekang Oleh Waktu

Ngomongin Bogor, enggak lengkap kalau enggak bahas Pajajaran.

Nama jalan, nama universitas, semua pakai nama ini. Pajajaran sendiri adalah nama Kerajaan Sunda yang berpusat di Bogor.

Nama ini bukan cuma nama keren, tapi punya arti mendalam. Konon, kata ini berasal dari Pajajar atau Padjadjaran, yang berarti ‘jejeran’ atau ‘sejajar’, merujuk pada susunan batu tapak (tugu batas) atau rumah-rumah yang berjejer rapi sebagai ciri kota kerajaan yang terstruktur.

Makanya, kalau kamu jalan-jalan di daerah pusat kota, kamu akan merasakan aura kuno dari peradaban yang rapi itu.

Fun Fact Sunda: Istilah ‘Urang Bogor’ sendiri sering diasosiasikan dengan orang-orang yang memiliki akar historis kuat di wilayah eks-Pajajaran ini.

Jadi, Kenapa Ini Penting?

Kenapa kita harus repot-repot tahu asal-usul nama tempat ini? Sederhana saja, dulur. Dengan tahu asal katanya, kita tidak hanya sekadar melewati sebuah nama di papan jalan, tapi kita membaca sejarah, geografi, dan kearifan lokal Sunda Kuno.

Ini adalah cara paling mudah dan santai untuk melestarikan bahasa ibu kita, Bahasa Sunda, yang sudah ada ribuan tahun lamanya.

Yuk, Jaga Warisan!

Sebagai Urang Bogor atau siapa pun yang pernah singgah di kota ini, kita punya tanggung jawab untuk tahu dan menghargai warisan leksikal ini.

Nama-nama tempat itu adalah monumen bahasa yang tak lekang dimakan waktu. Jangan sampai kita cuma tahu namanya tanpa mengerti maknanya.

Hayu atuh, mari kita mulai dari diri sendiri, coba cari tahu arti nama kelurahan atau kampung tempat tinggalmu.

Dengan begitu, kita ikut menjaga agar warisan Bahasa Sunda Kuno ini tidak hilang ditelan zaman. Wilujeng enjing, wilujeng siang, wilujeng sonten! dan selamat menjelajah cerita di balik nama-nama tempat di Bogor!

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.