Panti Asuhan Bina Harapan – Cagar Budaya (3)

Orang yang melintas di depan sebuah bangunan di Jalan Sudirman Bogor jarang yang menyadari bahwa bangunan yang mereka lewati adalah sebuah cagar budaya. Tidak ada papan bertuliskan bahwa tempat itu adalah salah satu peninggalan masa lalu di kota hujan ini. Yang ada hanyalah sebuah papan bertuliskan Panti Asuhan Bina Harapan.

Tidak juga penulis. Padahal saya sendiri cukup akrab dengan tempat tersebut di masa lalu. Pada masa Sekolah Dasar, di tahun 1978-1983 banyak rekan-rekan sekelas yang tinggal di tempat ini. Mereka adalah anak yang diasuh di Panti Asuhan ini.

Tidak dinyana ternyata Panti Asuhan Bina Harapan ini ternyata dimasukan ke dalam daftar cagar budaya Bogor. Selama ini memang tidak pernah terdengar cerita mengenai asal muasalnya.

Memang kalau secara fisik bangunan sudah jelas terlihat model bangunan di masa kolonialisme Belanda. Kunonya tempat ini bisa terlihat dari semua sisi. Usianya bisa diduga cukup tua. Mungkin dibangun pada akhir tahun 1890-an atau awal 1900-an.

Panti Asuhan Bina HarapanSaya katakan mungkin. Belum ada satupun literatur yang menuliskan tentang berapa umur tempat ini. Tidak pula ada cerita sedikitpun kecuali bahwa sudah cukup lama dipakai sebagai Panti Asuhan di bawah GPIB Zebaoth, organisasi yang sama yang membawahi Gereja Zebaoth.

Meskipun sudah mencari kesana kesini referensi atau setidaknya cerita terkait dengan tempat ini. Ada informasi bahwa tempat ini pernah dijadikan “bibliotheek” atau perpustakaan dalam bahasa Belanda. Ada juga yang mengatakan rumah ini pernah menjadi asrama tentara Belanda di Bogor.

Kesemuanya masuk akal. Hanya sayangnya, tidak ada bukti pendukung. Bahkan ketika saya mencoba mencari sumber dari negara Tulip pun belum bisa ditemukan.

Mudah-mudahan di kemudian hari apabila status daftar baru cagar budaya Bogor sudah ada, akan ada setidaknya informasi tentang itu. Akan sangat ironis kalau tidak ada ceritanya dan hanya ada papan bertuliskan Cagar Budaya. Cagar Budaya tidak akan bisa lepas dari sejarah yang terkandung di dalam sebuah tempat.

Apalagi kalau ada ceritanya tentu akan bisa menjadi obyek wisata budaya. Bila bisa menjadi sebuah obyek wisata tentu akan ada penghasilan yang bisa didapat oleh Panti Asuhan Bina Harapan ini. Akhirnya tugas sosial merawat anak-anak yatim piatu atau miskin ini bisa lebih berjalan dengan baik.

Yang pasti kalau informasi tersebut sudah tersedia, akan ada kelanjutan dari tulisan ini dengan penjelasan yang lebih detail.

Untuk sementara ini, saya hanya bisa memberitahukan bahwa Panti Asuhan Bina Harapan di jalan Sudirman no 7 ini adalah sebuah cagar budaya. Kalau anda melewatinya luangkan sedikit waktu untuk menolehkan kepala ke arah rumah ini. Cukup menarik untuk dilihat meski tanpa ada cerita yang menemaninya.

Mari Berbagi

6 thoughts on “Panti Asuhan Bina Harapan – Cagar Budaya (3)”

  1. Kalo boleh tau, brp banyak anak2 dsini?

    Reply
  2. ada yg tau no rekening BCA Panti asuhan ini ? thx

    Reply
    • Saya hanya tahu rekeningnya spt di bawah

      Rekening Bank Panti Asuhan Bina Harapan

      Bank BNI’46 Bogor
      Kode Bank: 009
      No. Rek. 0003886391
      Swift Code: BNINIDJABGR

      Silakan tanya lebih detailnya ke

      Gedung Serbaguna 1, Lantai 2
      Jl. Ir. H. Juanda No. 3 Bogor
      Telpon: (0251) 8346128, 8324403
      Fax : (0251) 8346127
      Surel : zebaoth.bogor@yahoo.com

      Reply
      • Itu bukannya dulu nama panti asuhan protestan yaa?kl tdk salah yg urus anak2 namanya oma mien n oma suz?

        Reply
        • Sampai sekarang masih ko Om.. cuma nama resminya itu sekarang..

          Nggak tahu sih nama pengurusnya cuma saya ingat dulu ada perpustakaannya disana

          Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.