Rumah Anggrek – Warna Warni Dalam Rumah Kaca

Rumah Anggrek

Rumah Anggrek, atau juga disebut Griya Anggrek, atau pada papan penunjuk disebut Taman Anggrek adalah salah satu bagian dari Kebun Raya Bogor yang terletak di sebelah Timur “Hutan Tropis” buatan di Bogor. Letaknya berada di dekat Pintu III di seberang Pangrango Plaza dan tidak jauh dari Taman Soedjono Kassan.

Tempat ini sebenarnya adalah sebuah “greenhouse” alias rumah kaca yang diperuntukkan sebagai tempat menampung berbagai jenis tanaman berbunga indah tersebut. Di dalam Rumah Anggrek, menurut informasi terdapat lebih dari 500 jenis spesies tanaman epifit tersebut. Sebagian besar anggrek yang berada di Rumah Anggrek merupakan spesies asli yang diambil dari berbagai hutan di Indonesia.

Rumah Anggrek merupakan sebuah tambahan baru bagi the Garden yang berumur hampir 200 tahun tersebut. Tempat ini diresmikan di abad ke-21, tepatnya pada 25 Mei 2002 oleh Presiden Republi Indonesia saat itu, Megawati Soekarnoputri.

Warna Warni Rumah Anggrek

Rumah Anggrek
Anggrek Bulan di Rumah Anggrek

Bila Anda memasuki Rumah Anggrek, mungkin akan ada keheranan mengapa di sisi sebelah kiri, atau rumah kaca sebelah Selatan, pemandangannya terkesan hijau. Tidak ada warna warni seperti yang biasa diasosiasikan dengan kata anggrek.

Hal tersebut berkaitan dengan penataan yang dilakukan di Rumah Aggrek atau Taman Anggrek ini. Mayoritas spesies yang berada di rumah kaca Selatan adalah spesies asli yang berasal dari berbagai hutan di Indonesia. Sementara yang berada di rumah kaca Utara merupakan hasil silangan.

Memang sebuah hal yang sudah umum bahwa hasil silangan terkesan lebih menarik dan berwarna warni dibandingkan aslinya. Salah satu jenis lain dimana hasil silangan lebih terkesan indah adalah Aglaonema atau Sri Rejeki.

Oleh karena itu, kebanyakan pengunjung Kebun Raya yang sudah pernah berkunjung sebelumnya akan memilih langsung ke sayap kanan (Rumah Kaca Selatan).

Meskipun demikian, sayap kiri Rumah Anggrek sebenanrya menyimpan keindahan sendiri. Penataan yang baik membuat kesan di tempat ini walaupun tidak berwarna warni, tetap menimbulkan daya tarik tersendiri. Pengunjung seperti diajak memasuki sebuah hutan alam dimana tanaman-tanaman epifit ini biasa hidup.

Keteduhan dan warna hijau yang mendominasi membuat ruangan rumah kaca di bagian ini terkesan teduh. Apalagi terdapat sebuah kolam dengan ari mancur kecil yang menimbulkan gemercik air membuat suasana terasa tenang.

Pada rumah kaca di sayap kiri ini, juga dipasang beberapa jenis tanaman lain selain anggrek seperti Philodendron.

Rumah Anggrek
Sayap kiri Rumah Anggrek

Situasi sebaliknya terasa di sayap kanan Rumah Anggrek, dimana anggrek hibrida dikembangbiakkan. Suasana di dalam ruangan semarak dengan berbagai warna anggrek yang sedang bermekaran. Putih, Coklat, Ungu, Pink dan Hijau seperti bertebaran di berbagai sudut ruangan. Warna-warni tersebut juga seperti bergantungan di udara karena banyak pot atau anggrek yang digantungkan pada batang pohon. Dunia penuh warna.

Sebuah kolam dan air mancur dengan ukuran yang lebih besar dari yang ada di sayap kiri, juga memberikan nuansa tersendiri.

Fungsi Rumah Aggrek

Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor ini sebenarnya bukan hanya berfungsi sebagai ruang pamer hasil penelitian. Rumah Anggrek juga menekankan pada segi komersial. Pengunjung dapat membeli anggrek yang terpajang disini untuk dibawa pulang.

Meskipun demikian, Rumah Anggrek tetap menjalankan fungsinya juga sebagai sebuah wadah tempat menyimpan dan memamerkan berbagai spesies anggrek yang ada di Indonesia.

Catatan Lain Rumah Anggrek

Rumah AnggrekAda satu bagian dari Rumah Anggrek. Tempat tersebut terletak di bangunan tengah yang membatasi kedua sayap bangunan. Disinilah sebenarnya pengunjung seharusnya mulai masuk. Sayangnya, ketika LOVELY BOGOR (LB) berkunjung kesana, ruangan tengah ini sedang dipergunakan untuk sebuah acara, sehingga LB harus masuk dari pintu rumah kaca di kedua sayap.

Di bangunan tengah ini terdapat sebuah kalimat yang kira-kira berbunyi “Orchid Education Exhibit in Memory of  Alfred C Griffin (1918-2001). Nama ini adalah seorang pecinta tanaman epifit asal Amerika Serikat. Ia dikenal sangat menaruh perhatian terhadap kelestarian anggrek alam Indonesia. Untuk itulah sebuah plakat dengan tulisan seperti di atas dipajang di dalam ruangan tengah ini.

—-

Sayangnya, tempat yang penuh dengan warna warni ini, bukan merupakan tempat yang menjadi favorit para pengunjung Kebun Raya. Selama kurang lebih 30 menit berkeliaran di Rumah Anggrek, hanya beberapa orang saja yang datang bersama LB menikmati keindahan warna warni anggrek disana.

Meskipun demikian, untuk Anda yang ingin mengetahui seperti apa Rumah Anggrek Kebun Raya Bogor, LB mempersilakan Anda melihat video singkat ini.

 

 

 

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.