Berada di atas sebuah sepeda air berbentuk ikan di permukaan air, tentunya akan memberikan kenangan tersendiri bagi seorang anak keci; Pengalaman berada di tengah danau ber-riak air tenang sambil melihat sekeliling bisa memberikan kenangan indah bagi mereka. Apalagi bila sang ayah-lah yang mengayuh sepeda air tersebut dan menceritakan kepadanya mengenai dimana mereka berada.
Itulah sebuah atraksi atau hiburan yang dapat dinikmati para pengunjung Situ Gede, Bogor.
Apa dan dimana lokasi Situ Gede?
Situ Gede, atau Telaga Besar, biasa juga disebut Setu Gede adalah nama sebuah danau kecil atau telaga yang berada di Bogor Barat. Lokasinya berdekatan dengan Hutan Penelitian Dramaga atau Hutan Cifor. Posisinya berdampingan dengan Pusat Pengembangan Tehnologi Penangkaran Rusa. Tepatnya berada di Kelurahan Situ Gede, Dramaga, Bogor sekitar 10 kilometer dari pusat kota Bogor.
Telaga ini adalah reservoir air buatan pada masa pendudukan Belanda di masa lalu. Sama seperti beberapa situ lain yang ada di Bogor, seperti Situ Burung ditujukan sebagai tempat penyimpanan air untuk mengairi persawahan yang ada di lingkungan sekitar.
Meskipun namanya Gede, atau Besar, telaga ini tidaklah seberapa luas. Ukurannya kurang-lebih 6 hektar saja. Tidak jauh dari salah satu pinggir danau terdapat sebuah “pulau kecil” berukuran kurang dari 10 m X 10 M . Adanya pulau mini ini membuat sebuah keunikan sendiri di danau yang juga cukup mini ini.
Situ Gede sebagai tempat tujuan wisata
Meskipun namanya seperti baru saja dikenal dalam dunia pariwisata di Kota Bogor, sebenarnya sudah cukup lama masyarakat Kota Hujan ini memanfaatkan Situ Gede sebagai tempat berekreasi. Memang Situ Gede memiliki sebuah pemandangan yang cukup enak dipandang mata. Selain itu juga lokasinya berada terpencil dari keramaian lalu lintas membuatnya menjadi salah satu tempat favorit bagi para pencari ketenangan.
Penggemar memancing pun sering memanfaatkan Situ Gede sebagai arena perburuan mereka. Melemparkan joran ke arah telaga sambil nongkrong di bawah rimbunnya pepohonan merupakan pemandangan yang biasa terlihat di sekitar pinggir danau mini tersebut.
Bagi mereka yang membawa keluarga untuk beristirahat, tersedia tempat penyewaan sepeda air di salah satu sisi. Bila Anda lapar, terdapat beberapa warung makan di sekitar setu. Kebanyakan dikelola oleh penduduk setempat.
Bukan sebuah tempat wisata yang menawarkan sesuatu yang spektakuler. Apalagi bila Anda seseorang yang menyukai aliran adrenalin berpacu i pembuluh darah. Situ Gede lebih cocok bagi mereka yang ingin melepaskan kepenatan dan keramaian di aktifitas sehari-hari. Suasananya yang tenang dan teduh merupakan daya tariknya.
Meskipun demikian, sejak kemacetan tak putusnya terjadi di Jalan Raya Dramaga, jalan utama yang mengarah ke Bogor sebelah Barat, Situ Gede mulai semakin ramai didatangi pengunjung. Hal tersebut disebabkan karena pemakaian jalur alternatif CIFOR yang melewati Hutan penelitian Dramaga dan secara otomatis mengekspose Situ Gede kepada lebih banyak orang.
Sesuatu yang sudah dan akan menimbulkan efek baik dan buruk terhadap telaga ini.
Mulai terlihat agak kotor…
Efek baiknya adalah aktifitas perekonomian di wilayah Kelurahan Situ Gede tidak lagi tergantung pada pertanian. Terjadi penambahan jenis mata pencaharian, yaitu industri pariwisata, meski dalam skala kecil. Keberadaan beberapa usaha penyedia makanan dan jasa di sekitar Situ Gede bermunculan.
Sangat disayangkan, dampak positif tersebut juga diimbangi oleh dampak negatifnya. Dampak negatif yang memang selalu terlihat dimanapun sebuah tempat menjadi sebuah lokasi kunjungan wisatawan, yaitu SAMPAH.
Beberapa waktu yang lalu, LOVELY BOGOR berkunjung (kembali) ke Situ Gede. Pemandangan telaga tersebut di musim kemarau memperlihatkan tebaran sampah di atas permukaan air Telaga Besar tetapi Kecil tersebut. Plastik bekas pembungkus makanan, botol bekas air minuman terlihat mengapung di permukaan air.
Belum lagi di sudut telaga yang berdekatan dengan Kantor Kelurahan Situ Gede, tumpukan sampah terlihat. Surutnya permukaan air karena kemarau berat di Bogor, menyembulkan berbagai sampah yang dibuang oleh pengunjung sembarangan ke dalam situ.
Sesuatu yang sangat mengkhawatirkan sebenarnya mengingat kalau pola seperti ini terulang, maka suatu waktu Situ Gede akan segera kehilangan sesuatu yang menjadi daya tarik utamanya.
Semoga hal tersebut tidak terus terjadi.
Cara Menuju Situ Gede
Dari Stasiun Bogor, pergunakan angkot no 03 Merah dari seberang stasiun (harap lewati Jembatan Penyeberangan Kapten Muslihat yah). Angkot akan masuk terminal Laladon.
Lanjutkan dengan mempergunakan angkot no 15 Merah yang biasanya mengambil rute ke arah Jalan Alternatif CIFOR.
Dari Terminal Baranangsiang, pergunakan Bus Trans Pakuan. Berhenti di Terminal Bubulak. Berjalanlah sedikit ke luar terminal yang mengarah ke jejeran pedagang buah. Naiklah angkot no 15 Merah disana.
Dengan Kendaraan Pribadi, ambillah jalur yang menuju ke arah Dramaga atau Institut Pertanian Bogor. Arahannya sudah ditulis di tulisan Menuju ke Kampus IPB Dramaga.