Pertanyaannya memang iseng banget. Hanya karena di Bogor kendaraan yang ditariik kuda ini masih beroperasi, tercetus juga keheranan mengapa kendaraan ini dinamakan “delman”. Mengapa tidak disebut saja kereta kuda?
Rupanya, setelah cari sana cari sini, ketemu juga asal usul nama delman. Kenapa bukan “kereta berkuda” yang dijadikan nama oleh orang Indonesia.
Alasannya ternyata sederhana sekali. Usut punya usut itu, nama tersebut berasal dari nama penemunya. Bukan penemu kereta berkuda tetapi pencipta dari kendaraan yang kita kenal dalam berbagai sebutan seperti andong, sado dan lain sebagainya.
Asal Usul Nama Delman
Bukan. Bukan Pak Delman yang menciptakannya. Kalau pak berarti dia orang Indonesia, sedangkan penemu kendaraan yang penumpangnya saling berhadapan ini.
Penemu Delman adalah Meneer Deeleman, nama lengkapnya Charles Theodore Deeleman. Deeleman dengan dua buah ‘e” dan bukan satu. Kenapa satu “e” nya menghilang dalam kata Indonesia sekarang, karena bunyinya memang seperti dengan satu ‘e’ saja
Ia seorang insinyur ahli irigasi yang bertugas di Batavia (Jakarta) di masa Belanda berkuasa. Ia memiliki bengkel besi dan membuat kendaraan beroda dua yang dikenal sebagai delman sekarang.
Pada awalnya roda sebuah delman terbuat dari kayu tetapi karena kemudahan kemudian banyak yang digantikan dengan roda mobil. Meskipun demikian, tempat penumpang duduknya sama persis.
Jadi itulah asal usul nama Delman.
Nama Sado
Delman sering juga disebut sado. Ternyata itupun ada asal usulnya.
Orang Belanda di Batavia punya beberapa nama untuk delman. Salah satunya adalah dos-a-dos (bahasa Perancis), punggung ke punggung
Mungkin, karena pengucapannya terlalu cepat and ruwet, dan pengejaannya terdengar seperti sado , jadilah istilah sado yang merupakan sinonim dari delman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Jadi itulah asal usul nama delman dan sado. Keduanya tidak berbeda, beroda dua, ditarik satu kuda dan dibuat pertama kali oleh Pak.. eh Meneer Deeleman dengan dua ‘e’.