Taman Corat Coret : Mencari Corat Coret!

Taman Corat Coret, sebuah taman terbaru yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor di bilangan jalan Ahmad Adnawijaya yang juga dikenal sebagai Jalan Pandu Raya.

Luasnya sekitar 440 meter dan terletak tepat di pertigaan Jalan Ahmad Adnawijaya, salah satu pusat kuliner dan wisata Bogor dengan jalan sejenis, Jalan Bangbarung/Ahmad Sobana.

Agak berbeda dengan taman-taman lain yang sudah ada di Kota Bogor, Taman Corat Coret tampilannya lebih sangar dan lebih gaul. Di berbagai sisinya terlihat lukisan, ala graffiti berupa tengkorak atau berbagai macam tokoh animasi lainnya.

Taman Anak Muda lah.

Taman Corat Coret

Misi Taman Corat Coret Mengurangi Vandalisme

Lahirnya Taman Corat Coret, selain untuk menepati program Kota Sejuta Taman, juga membawa misi tersendiri. Kota Bogor mengalami masalah vandalisme yang cukup parah.

Berbagai fasilitas umum, hampir tidak luput dari keisengan tangan-tangan jahil. Selain pengrusakan, juga banyak sekali dicorat coret dengan pilox atau cat secara tak bertanggung jawab. Untuk itulah taman ini dibuat.

Dengan adanya taman ini diharapkan para penggemar graffiti dan corat coret memiliki ruang untuk menyalurkan kreatifitasnya. Tidak lagi di sembarang tempat dan fasilitas umum.

Oleh karena itu di taman ini terdapat cukup banyak dinding terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan tersebut. Selain itu pembangunan taman , yang menghabiskan biaya 420 juta ini juga melibatkan berbagai kelompok penggemar mural dan graffiti di Kota Bogor.

Tentu saja, bukan hanya para penggemar graffiti yang boleh berkiprah disini. Pengunjung lainnya pun diperkenankan melakukan kegiatan serupa, entah untuk menumpahkan uneg-uneg atau kritikan kepada pemerintah.

Taman Corat Coret Bogor

Fasilitas

Sama dengan taman-taman lainnya, Taman Corat Coret memiliki banyak tempat duduk. Taman ini juga diperlengkapi tiang-tiang lampu yang akan menerangi taman ini di kala malam hari.

Juga tersedia cukup banyak tempat sampah, versi lengkap organik dan non organik, di seluruh penjuru taman.

Salah satu fasilitas yang menarik adalah adanya dinding di bagian yang berhadapan dengan lampu merah Jalan Ahmad Adnawijaya. Dinding ini, selain di atasnya terdapat tulisan Taman Corat Coret, juga terdapat semacam dinding kaca.

Pada kaca ini terdapat siluet yang menggambarkan pertumbuhan manusia, dari masa kecil hingga tua. Di depan dinding ini, terdapat beberapa dinding yang sudah berisi mural atau graffiti yang bertema cukup sangar, salah satunya gambar tengkorak yang sedang mengacungkan jari.

Taman Corat Coret Bogor

Kehadiran Taman Corat Coret ini tentu saja sangat menyenangkan banyak warga Bogor. Sejak peresmiannya di Januari 2016 yang lalu, taman ini seperti tidak pernah sepi pengunjung.

Bahkan ketika LB bertandang kesana di pagi hari, ternyata sudah banyak orang yang datang untuk menikmati taman ini. Ada yang berlarian bersama keluarga, ada yang sekedar selfie atau berfoto.

Memang sangat menarik berada di taman ini.

Hanya satu justru yang tidak ditemukan ketika saya berkunjung disini, yaitu orang yang sedang mencorat coret. Tidak juga ditemukan berbagai goresan lain selain lukisan graffiti yang merupakan penghiasnya.

Padahal itu adalah inti dari keberadaan taman ini.

Disini seharusnya ada banyak sekali corat-coret atau goresan kekesalan warga Bogor terhadap pemerintahnya. Karena dasar itulah Taman Corat Coret lahir.

Kalau lukisan ala graffiti yang ada disini sih, lebih mirip hasil karya seniman dibandingkan apa yang biasa dilakukan pelaku vandalisme. Bagus dan indah.

Taman Corat Coret Bogor

Walau terus terang, saya senang dengan kehadiran taman ini, ada satu sisi khawatir juga. Setahu saya vandalisme yang dilakukan di jalan-jalan Bogor, bukanlah dilakukan untuk menyalurkan kreatifitas seni.

Corat-coret tidak puguh ala vandalisme tersebut lebih menekankan pada uji nyali, test kejantanan dan juga iseng. Jauh dari keinginan untuk menyalurkan bakat seni.

Hal itu tidak ditawarkan di Taman Corat Coret, dan tentu saja tidak akan pernah ada tantangan uji nyali kalau tidak melanggar hukum.

Mudah-mudahan, saya salah dan para pelaku vandalisme fasilitas umum bisa tertarik berkreasi disini.

O ya. Ada satu lagi hal yang mulai terlihat disini. Mirip dengan apa yang juga terjadi di taman-taman lainnya.

Yang terlihat itu adalah, yah, ketidakdisiplinan pengunjung. Cukup banyak sampah bertebaran di segala penjuru. Padahal hampir di semua sisi ada tempat sampah dan pengunjung tinggal memasukkan apa yang tidak terpakai ke dalam tong sampah ini.

Untungnya ada petugas yang memunguti sampah tersebut.

Taman Corat Coret Bogor

Kalau Anda ingin berkunjung ke Taman Corat Coret ini, bisa mempergunakan angkot 08 Merah. Bisa juga ikut jalan Bangbarung hingga ke ujungnya, maka taman ini bisa ditemukan.

Mari Berbagi

7 thoughts on “Taman Corat Coret : Mencari Corat Coret!”

  1. Makasih banyak infonya ya Pak, saya orang Bogor dan sudah pernah ke sana sekali dua kali, akhirnya berasa jadi orang Bogor beneran hihi

    Kaget pas tau budget yg dihabiskan untuk pembangunan ini pak, mahal ya..

    Semoga pengunjung bisa tetap menjaga dan melestarikan taman ini 🙂
    Makasih pak buat sharingnya.

    ceritaliana.com

    Reply
    • Aamiin.. semoga tetap bisa terjaga. Tidak usah dipikirin soal biaya, yang penting nikamtin saja

      Reply
  2. kalo dari MCD lodaya naek angkot berapa yah ke taman corat coret ?

    Reply
    • Dari jalan Lodaya. nyebrang ke arah Upnormal/Jalan Salak, lalu naik angkot 08/09 Merah saja . Minta supir ke arah Taman Corat Coret karena rute resminya tidak kesana

      Reply
  3. Mungkin dia ga pernah di bls sama doi kalo lg chatingan

    Reply
  4. Mau nnya klo dri STASIUN BOGOR ke taman corat-coret naik Angkot no brapa ya?
    Balas

    Reply
    • Adinda

      1. Sedang ada perubahan nomor angkot di Bogor dan saya belum mempelajari rute yang baru, jadi panduan masih berdasarkan rute yang lama.
      2. Pakai angkot no 03 dan kemudian berhenti di depan Balaikota, lalu lanjut dengan angkot no 08 Merah yang akan melewati jalur Taman Corat Coret

      Yang terakhir, pesan dari saya, jangan ada kata BALAS di akhir pertanyaan. Kebanyakan blogger melakukan dengan rela hati dan tanpa dibayar. Jadi, menggunakan kata ini tidak sepantasnya dilakukan karena seakan memberi kesan bahwa kami harus menjawab kepada boss dan atasan. Itu saja.

      Kami para blogger pun akan menjawab dengan senang hti, tetapi kalau seperti itu, malah jadi males. Itu saran saya.

      Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.