[Ternyata] Handball atau Bola Tangan Cukup Populer di Bogor

Pernah mendengar tentang atau menonton handball atau bola tangan? Belum? Bukan. Bukan handsball. Kalau handsball adalah istilah yang ada dalam football atau soccer alias sepakbola saat bola menyentuh tangan. Kalau itu yang ada di pikiran Anda berarti Anda belum pernah mendengar atau menonton handball.

Jangan khawatir. Saya juga belum. Setidaknya belum pernah sekalipun menontonnya, bahkan via televisi. Meskipun demikian saya sudah pernah membacanya dari berbagai sumber tentang apa itu handball atau bola tangan. Jadi, cukup tahu persis bahwa handball berbeda dengan handsball.

Saya cukup tahu bahwa handball adalah nama sebuah cabang olahraga. Cabang ini adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Musim Panas sejak tahun 1936 hingga yang terakhir 2016 di Rio De Jeneiro.

Sayangnya, saya tidak menyadari bahwa handball atau bola tangan sudah cukup populer di Bogor, si Kota Hujan, hingga hari ini Sabtu, 24 Februari 2018 saat ikut menonton Liga Handball/Bola Tangan antar Sekolah Menengah Atas (SMA) di lapangan Galaxy Futsal.

Cukup kaget juga ternyata cukup banyak tim yang ikut serta dan berasal bukan dari Kota dan Kabupaten Bogor. Sesuatu yang menunjukkan bahwa olahraga ini sudah cukup berkembang di kota ini. Beberapa sekolah mengirimkan wakilnya, seperti SMAN 2 Bogor, SMAN 4 Cibinong, dan beberapa lainnya yang tidak sempat tercatat.

Rasa ingin tahu saya sebelumnya memang sudah timbul beberapa bulan yang lalu, saat berkunjung ke SMA Negeri 10 Bogor, yang berlokasi di Perumahan Yasmin, untuk daftar ulang. Perhatian saat itu tersedot pada jejeran piala yang dipajang di selasar SMA Negeri termuda di Kota Bogor itu.

Banyak sekali piala yang terpajang dalam lemari-lemari kaca disana yang menyebutkan pencapaian dari tim handball SMA Negeri 10 Bogor di berbagai ajang dan turnamen (selain tentunya berbagai bidang lainnya). Bahkan, menurut informasi si kribo cilik (yang sudah tidak kecil lagi), beberapa pemain “bola tangan” dari SMA ini merupakan pemain tim Kota Bogor. Sesuatu yang menandakan sebuah pencapaian tersendiri.

Apalagi kemudian, si anak semata wayang pun kemudian bergabung dengan ekstra kurikuler handball.

Meksipun demikian tetap saja saat itu belum terbayangkan sama sekali seperti apa dan apakah seru untuk dijadikan sebuah tontonan. Maklum, terbiasa dengan menonton sepakbola di Premiere League, jadi sulit sekali membayangkan ada yang bisa melebihi serunya menonton football, si bola kaki.

Dan, ternyata saya salah.

Seru gila. Seru banget. Gemes. Jengkel. Senang.

Tidak terasa juga kalau akhirnya ikut berteriak memberikan semangat pada yang bertanding. Tidak sadar juga kalau banyak momen menarik terlewat karena sibuk mengomentari pemain dan strategi. Tidak peduli juga yang bermain bukan Tim B SMA Negeri 10 Bogor dimana si kribo bermain.

Menarik.

Melihat para pemain muda itu berlari menyerang, bertahan, melompat, dan bahkan terjatuh demi menjebolkan bola ke gawang, rasanya gatal juga kalau tidak berkomentar. Apalagi kalau melihat gerak tipu para pemain untuk mengecoh lawan, tidak terasa mulut berteriak kagum, tidak beda dengan para penonton yang kebanyakan anak muda itu.

Tidak beda dengan saat menonton kesebelasan kesayangan, Liverpool dalam siaran langsung.

Saat menonton liga handball/bola tangan SMA inilah, saya menyadari mengapa Komite Olimpiade Internasional (OIC) memasukkannya sebagai cabang yang dipertandingkan di tingkat dunia. Seru, mendebarkan, dan enak sekali menonton, tidak kalah dengan menonton bola basket atau sepakbola.

Bedanya hanyalah masalah sponsor yang mungkin belum banyak sehingga cabang olahraga ini belum menjadi populer. Tetapi, dalam hal lainnya, merupakan sebuah tontonan yang sangat menarik.

Hal itu juga yang kemudian membuat saya bertanya kepada si putra semata wayang kami, apakah ia mau serius menekuni olahraga ini? Terpukau juga melihat keseriusan bermain para anak muda ini.

Sayang sekali.

Ya merasa sayang juga saat sedang seru-serunya menonton dan menyoraki, jadwal hari itu sudah selesai. Terlebih, pemberitahuan bahwa jadwal pertandingan berikutnya adalah hari Jum’at 2 Maret 2018, yang walaupun saya sudah mengajukan cuti, tetapi jadwal itu bersamaan dengan CGM Bogor Street Festival 2018. Ajang yang selalu saya hadiri setiap tahunnya.

Tetapi, meskipun demikian, bukanlah sebuah masalah. Setidaknya hari ini, saya sudah mendapatkan lagi sebuah pengetahuan, yang jelas terlewat , yaitu dari sisi kemasyarakatan. Hal itu adalah bahwa handball atau bola tangan sudah cukup dikenal dan populer di Kota Hujan.

Dan, sesuatu yang jelas layak untuk ditonton dan dinikmati. Jadi, saya bisa memberikan saran kepada yang membaca Lovely Bogor, kalau ada turnamen handball di kota Anda, jangan pernah pandang remeh. Kunjungi dan silakan nikmati sendiri. Percayalah Anda akan merasakan kegembiraan menikmati olahraga yang satu ini.

Silakan buktikan sendiri!

(Tulisan belum selesai sampai disini dan masih berlanjut setelah foto di bawah. Silakan teruskan untuk mengetahui gambaran seperti apa handball itu)

Sekilas tentang Handball atau Bola Tangan

Seperti apa sih handball? Mungkin itu yang akan banyak ditanyakan orang karena olahraga ini harus diakui belum terlalu populer di tanah air.

Sulit mendeskripsikan, tetapi supaya mudah bayangkan saja :

1. Pernah menonton bola basket?
2. Pernah menonton futsal?

Jawabannya pasti “pernah”. Kedua olahraga ini sudah sangat populer sejak zaman ke zaman.

Nah, sekarang bayangkan saja kedua olahraga itu digabungkan.

a) Handball atau bola tangan berbeda dengan bola basket dalam hal kemana bola harus dimasukkan. Bola basket memakai ring basket yang berada di atas, sedangkan handball atau bola tangan memakai gawang. Bahkan, dalam Liga Handball SMA di Bogor kali ini menggunakan lapangan futsal di Galaxy Futsal.

b) Handball berbeda dengan futsal, meski lapangan yang dipergunakan bisa sama, dalam hal bagian tubuh yang dipergunakan “mengolah” bola. Futsal menggunakan kaki sementara handball menggunakan tangan.

c) Jumlah pemain si bola tangan adalah 7 orang. Terdiri dari 6 pemain penyerang/bertahan dan 1 kiper. Kiper memiliki wilayah operasi terbatas mirip dengan kiper pada futsal dan sepakbola. Wilayahnya berupa lengkungan

d) Pemain lapangan tidak diperkenankan menggunakan anggota tubuh lain selain tangan untuk memegang bola. Kiper diperkenankan menggunakan kaki dalam usaha mencegah gawangnya kebobolan, tetapi di saat lain, aturan hanya tangan yang boleh memegang tetap berlaku

e) Setiap pemain diperkenankan memegang bola selama tiga detik atau tiga langkah. Ia boleh melakukan drible (membawa bola dengan jalan memantulkan ke lantai, seperti basket), dan kemudian memegang bola lagi selama tiga detik atau tidak langkah. Kalau melebihi itu, maka terjadi pelanggaran dan bola diberikan kepada lawan.

f) Ada penalti dalam handball. Pelanggaran pemain bertahan yang dilakukan di wilayah kiper, berujung pada tembakan penalti

g) Ada lemparan bebas atau lemparan ke dalam

h) Pemain diperkenankan melakukan kontak badan untuk mencapai bola, tetapi tidak diperbolehkan menjatuhkannya. Bila terjadi hal ini, maka akan diberikan lemparan bebas kepada lawan. Tindakan melompat ke tubuh lawan, menjegal, mendorong akan dikenai hukuman.

i) Pemain bisa dikenakan kartu kuning dan bisa diberikan hukuman dikeluarkan dari pertandingan selama 2 menit (diputuskan oleh wasit) sebelum diperkenankan kembali bermain. Biasanya diberikan kepada usaha mencegah lawan yang mengenai leher atau kepala

j) Pemain bisa diganti oleh pemain lain di tengah pertandingan. Pemain yang sudah diganti bisa mengganti pemain lain lagi jika diperlukan

k) Waktu bermain adalah 2 x 30 menit

l) Time out diberikan kepada setiap tim

m) Wasit terdiri dari dua orang dan biasanya berjaga di sebalah kanan atau kiri lapangan

n) Tim yang mencetak gol lebih banyak adalah pemenangnya dan biasanya angkanya besar, walau tidak sebanyak bola basket.

o) Di dunia internasional, handball atau bola tangan berada di bawah International Handball Federation (IHF) sementara di Indonesia berada di bawah naungan ABTI (Asosiasi Bola Tangan Indonesia)

Itulah sekilas tentang handball atau si bola tangan.