Tim Degung Borcess (Bogor Center School) : Ternyata Masih Ada Anak Muda Yang Mau Belajar Seni Tradisional Sunda

Tidak menyangka. Sudah lama sekali sejak terakhir kali menyaksikan sebuah tim degung beraksi dan membawakan lagu-lagu tradisional Sunda. Mungkin sudah 3-4 tahun berlalu.

Biasanya, degungan Sunda kerap hadir di acara-acara perkawinan di Bogor. Tetapi, perannya sudah mulai tergantikan oleh perangkat elektronik yang tentunya untuk menyewanya lebih murah dibandingkan mendatangkan sebuah grup degung.

Oleh karena itu, tidak disangka bisa menyaksikan keterampilan seni tradisional ini di sbeuah acara yang justru bukan ajang umum untuk penampilan seni musik tradisional Sunda yang memakai perangkat kembarannya gamelan ini.

Ajang yang dimaksud adalah acara perpisahan SMP dan SMA Borcess atau Bogor Center School, 11 Juli 2017 yang lalu.

tim degung borcess bogor center school masih ada juga anak muda yang belajar seni tradisional. 2

Lebih tidak menyangka lagi saat melihat anggota tim degungnya. Jelas tim degung ini bukan didatangkan dari luar sekolah, para pemainnya masih muda-muda sekali. Berbeda dengan grup degung profesional yang terdiri dari orang dewasa, degungan kali ini dbawakan oleh anak-anak muda.

Penjelasan dari MC (Master of Cermony) akhirnya menjawab darimana kelompok itu berasal, yaitu dari dalam sekolah itu sendiri. Alunan musik tradisional Sunda itu dibawakan oleh tim Degung Borcess (Bogor Center School).

Semakin kagum saja.

tim degung borcess bogor center school masih ada juga anak muda yang belajar seni tradisional. 3Bagaimana tidak kagum.

Di zaman sekarang ini, anak muda biasanya lebih condong dan menyukai sesuatu yang berbau Barat da Asing dibandingkan mempelajari seni budaya tradisional. Mereka lebih fasih meniru lagu “Tak Ada Logika” nya Agnes Monica dibandingkan membawakan lagu “Manuk Dadali”.

Apalagi tim degung Borcess ini juga mengenakan pakaian tradisional Sunda saat beraksi. Sesuatu yang sepertinya semakin kurang diminati kalangan muda.

Semua hal itu membuat kepala tidak terasa geleng-geleng. Kagum sekaligus senang. Di kota dimana seni budaya Sunda semakin tergeser dan menghilang, masih ada anak millenial, yang ternyata mau menekuni sebuah kesenian yang sudah dianggap kuno.

Sesuatu yang langka.

Ditambah kemahiran mereka memainkan alat musik dan membawakan lagu-lagu Sunda saat mengiringi prosesi acara yang juga mengadopsi adat Sunda , maka rasa kagum itu semakin bertambah.

grup degung borcess bogor center school masih ada juga anak muda yang belajar seni tradisional. 24Tidak terasa berulangkali kamera menekan tombol shutter. Sayangnya, tidak bisa merekam suara permainan mereka.

Tidak heran para tamu dalam acara tersebut memberikan applause yang begitu meriah setiap kali mereka membawakan sebuah lagu.

Termasuk saya.

(Degung : Seni musik tradisional Sunda yang menggunakan seperangkat alat musik gamelan versi Sunda)

Mari Berbagi

7 thoughts on “Tim Degung Borcess (Bogor Center School) : Ternyata Masih Ada Anak Muda Yang Mau Belajar Seni Tradisional Sunda”

  1. Kebetulan saya salah satu pemain degung tsb pak?
    Untuk setelah perpisahan ini, saya dan teman teman saya yang notabennya sudah mengisi perpisahan sebagai tim upacara adat 2 tahun kebelakangan ini, lebih tepatnya dari kelas 7 saya dan teman2 saya terus belajar bermain degung tsb. Dan ya, alhamdulillah kita masih punya semangat untuk terus melanjutkan seni ini. Untuk tahun depan saya kurang tahu, karna tahun depan sendiri saya yang akan perpisahan, bukan menjadi pengisi perpisahan tersebut lagi. Saya dan pihak sekolah terus mencari bibit bibit baru untuk menjadi anggota degung sekolah kami dari siswa kelas 7 dan kelas 8, dan itu menjadi eskul wajib, dan terus terjadwalkan untuk tampil sebagai tim upacara adat dalam perpisahan sekolah kami. Semoga seni ini terus dilestarikan oleh sekolah sekolah lain juga, dan semoga banyak yang mau belajar juga? aamiin.

    Reply
    • Woww.. Nurfikah.. saya cuma bisa kasih 4 jempol untuk ketekunannya mempelajari seni Sunda ini. Semoga tetap ada bibit baru yang bisa meneruskan kesenian ini.

      Semangat yah

      Reply
    • Wooww… Nurfikah… 4 jempol untuk kamu dan kawan-kawan. Semoga saja ada penerus yang mau belajar dan menekuni seni budaya sunda ini. Semoga yah

      Selamat belajar dan tetap semangat yah

      Reply
  2. Terbersit di pikiran saya sebuah pertanyaan Pak …
    Apakah Setelah Acara Perpisahan tsb usai, Apakah mereka Akan terus Belajar dan Melestarikan Seni Musik Tradisional Sunda ?

    sayang sekali kalau tidak ada generasi penerus yang melestarikannya, sebab seni musik modern amatlah kuat pengaruhnya dan siap mengikis keberadaan seni musik tradisional.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.