Pernahkah Anda memiliki sebuah benda peninggalan dari orangtua atau mereka-mereka yang sudah pergi mendahului kita? Tentunya, kalau Anda punya, Anda akan sangat berhati-hati dan menjaga supaya peninggalan itu tidak rusak karena nilai historisnya. Iya kan?
Sayangnya, di Kebun Raya Bogor (KRB), rupanya banyak orang tidak menyadari arti penting dari banyak situs atau peninggalan yang ada disana. Salah satunya adalah Tugu Peringatan J.J. Smith.
Monumen peringatan ini berada tidak jauh dari Gerbang Utama KRB. Hanya sekitar 50 meter saja dan terletak hampir berseberangan dengan Patung Syiwa dan Lembu Nandi. Hanya dipisahkan oleh jalan, tetapi nasih keduanya berbeda. Lokasi tugu ini berada di wilayah Koleksi Pakis-Pakisan.
Meski patung Syiwa dan Lembu Nandi berada di area terbuka, tetapi para pengunjung tahu persis bahwa benda-benda itu adalah peninggalan sejarah. Oleh karena itu, biasanya mereka hanya melihat dan tidak melakukan sesuatu yang bisa mengganggu atau melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan kerusakan pada situs itu.
(Baca juga : Patung Lembu Nanti – )Tidak) Bisa Terbang)
Sementara, Tugu Peringatan J.J. Smith sendiri kerap dijadikan tempat duduk pengunjung atau para pedagang disana. Sesuatu yang tidak selayaknya dilakukan pada sebuah monumen bersejarah dari masa lampau.
Nasib memang karena bentuk tugu peringatan ini sendiri mirip sekali dengan bangku panjang dan akhirnya sering dipergunakan untuk pengunjung KRB beristirahat.
Padahal, bangunan yang mirip tembok dengan beberapa pilar adalah salah satu peninggalan dari sejarah panjang Kebun Raya Bogor atau yang dulu dikenal dengan Land’s Plantetuin.
Dari segi usia sendiri, Tugu Peringatan J.J. Smith sendiri sudah bisa dikategorikan sebuah cagar budaya, yang mensyaratkan usia di atas 50 tahun. Dan, tugu ini sudah berusia lebih dari itu karena dibangun pada tahun 1937.
Lebih daripada itu, monumen sederhana ini dibangun sebagai tanda penghargaan terhadap seseorang yang pernah berperan dalam kehidupan Kebun Raya Bogor sendiri, J.J. Smith atau Johannes Jacobus Smith.
Ahli botani berkebangsaan Belanda kelahiran Antwerp tahun 1867 ini berjasa bagi KRB karena ia adalah seseorang yang meneliti dan mengumpulkan berbagai macam flora dari seluruh Indonesia, terutama anggrek. Ia berjasa dalam mendeskripsikan dan membuat kategori terutama tanaman yang berasal dari Papua.
(Lihat Juga : Patung Emas Ide Bimbim Slank )
J.J. Smith juga pernah menjabat sebagai kurator/direktur Kebun Raya Bogor selama 11 tahun antara tahun 1913 sampai 1924.
Bisa dikata orang penting di masanya dan berperan besar dalam pengembangan tempat yang menjadi kebanggaan warga Bogor dan Indonesia ini. Untuk itulah, Tugu Peringatan J.J. Smith ini dibangun, yaitu untuk memberitahukan kepada siapapun peran dan jasa besar yang dilakukan olehnya.
Sayangnya, apa yang dilakukannya ternyata tidak cukup untuk membangkitkan kesadaran cukup banyak orang untuk menjaganya. Setidaknya untuk tidak memandang tugu yang didirikan untuknya sama dengan sekedar bangku tempat ngobrol saja.
Sayang sekali, sebuah tugu yang memiliki nilai historis tinggi dan menyimpan banyak cerita bersejarah dipandang sepele seperti itu. Padahal tidak memerlukan pengetahuan tinggi untuk mengetahui makna monumen ini, cukup dengan melihat papan informasi yang berada di dekatnya maka sudah bisa dibayangkan nilainya.
(Baca Juga : Kebun Raya Bogor – Tempat Mana Yang Menarik?)
Sekali lagi sayang, banyak orang masih terlalu malas membaca. Hasilnya, Tugu Peringatan J.J. Smith menjadi dipandang remeh dan rasanya akan tetap disepelekan banyak orang di masa datang.