Ada yang tahu? Tahu apa? Tahu darimana istilah Bangka Es atau Es Bangka yang sering dipakai oleh banyak rumah makan di Bogor?
Hingga saat ini terus terang, Lovely Bogor (LB)masih kesulitan untuk menemukan asal usul darimana istilah tersebut berasal dan caranya masuk ke Kota Hujan ini. Padahal beberapa rumah makan di Bogor, sering memakai embel-embel ini sebagai penguat daya tarik rumah makan mereka.
Salah satu yang memakainya hingga saat ini adalah Rumah Makan Yung Bangka Es. Rumah makan kecil ini berada di sudut pertokoan di sebelah shopping mall, Bogor Junction di Jalan Sudirman.
Terus terang, bukanlah sebuah lokasi kuliner favorit. Kalau bukan warga Bogor, sudah pasti Yung Bangka Es tidak akan pernah masuk ke dalam rencana berwisata di kota dimana artis “cetar membahana”, Syahrini bertempat tinggal ini. Just another “rumah makan”.
Mie Bakso dan Es Campur Yung Bangka Es
Lalu mengapa LB memutuskan untuk menulis tentang tempat ini? Bukankah sesuatu yang “tidak” spesial tidak akan menarik minat orang untuk membaca. Padahal SOP (Standar Operation Procedure) seorang blogger adalah harus berusaha menulis tentang sesuatu yang “mengundang”.
Semakin terkenal sebuah obyek yang dijadikan bahan sebuah tulisan, semakin besar kemungkinan pembaca akan berkunjung ke blog si penulis. Itu sebuah panutan para blogger.
Hanya ada satu hal yang mendorong LB mencoba melahirkan sebuah tulisan tentang tempat di pojokan ini. Alasannya ada dua, yaitu Mie Ayam Bakso Tahu Pangsit dan Es Campurnya!
Sejak lokasinya masih berada di toko kecil di tempat yang sekarang menjadi Pintu Masuk Stasiun Bogor, Yung Bangka Es sudah menjadi tempat favorit bagi LB. Kalau dihitung, berarti sudah hampir 20 tahun, tempat ini, cukup rutin dikunjungi.
Itulah yang ingin diperkenalkan kepada Anda, pembaca Lovely Bogor. Mie Bakso dan Es Campurnya.
Bentuknya seperti apa? Bisa dilihat pada dua foto pertama di tulisan ini. Begitulah cara Yung Bangka Es menyajikan kedua jenis makanan tersebut. Sederhana sekali bukan? Tidak ada yang spesial. Tidak ada yang menarik.
Itu memang harus diakui. Tidak akan dibantah.
Tapi.. tunggu dulu. Silakan dicoba mie yang berwarna kecoklatan dalam mangkuk tersebut. Lidah Anda akan tersengat dengan rasa manis, asin dan gurih. Enak sekali. Apalagi bila saus dan sambal sudah diaduk secara merata ke dalam mangkuk.
Mie-nya sendiri berbeda dengan beberapa jenis rumah makan penyaji mie bakso saat ini. Biasanya mie akan terasa agak licin. Mie Yung Bangka Es terasa sedikit lengket di lidah. Tidak akan bisa mie “diseruput” langsung. Sesuatu yang membuat paduan tiga rasa tersebut terasa sekali.
Setelah Anda mengunyah segumpal mie lengket tersebut, lanjutkan dengan memasukan sesendok atau dua sendok kuahnya. Mantap.
Komentar mengenai bakso, yah.. karena penulis bukanlah penggemar daging gulung berbentuk bulat ini, jawabannya standar saja. Yah, rasa bakso memang begitu. Tidak beda dengan bakso di Mie Baso Tasik.
——-
Sajian berikutnya yang perlu diperhatikan adalah Es Campurnya. Ini juga memiliki kekhasan tersendiri. Kalau dibandingkan dengan kebanyakan Es Campur dewasa ini yang sudah terlalu banyak variasi, es campurnya masih sama dengan ketika pertama kali LB mengunjungi tempat ini.
Campuran berbagai bahan seperti ketan hitam, nangka, kelapa muda ditambah dengan serutan es. Taburan susu kental manis dan sirop di atasnya, masih sama persis dengan yang dulu dikenal. Inilah bentuk Es Campur ala rumah makan “Bangka Es” yang LB kenal di Bogor pertama kali. Sederhana.
Sederhana memang. Hanya, tetap saja ini masuk kategori enak. Renyah ketika potongan-potongan buah dan bahan tersebut masuk ke dalam mulut bersama es serut. Manis tapi tidak terlalu manis.
Kalau harus memberikan penilaian dalam bentuk skala, maka Mie Bakso dan Es Campur Yung Bangka Es akan mendapat nilai 7.5. Apalagi harganya juga sangat terjangkau antara Rp. 17.000-20.000 per mangkuk mie bakso. Harga yang standar untuk makanan sejenis di Bogor.
Apakah LB akan menyarankan Anda untuk mencobanya? Karena tidak ada keunikan yang mungkin Anda butuhkan sebagai buah tangan cerita berwisata ke Bogor, maka TIDAK. Hanya saja, bila Anda lapar dan kebetulan tidak mendapatkan tempat di lokasi kuliner favorit, atau bila Anda penggemar mie atau bakso, maka YA, LB merekomendasikan tempat ini.
Tempatnya, meski agak tersembunyi, tidaklah sulit dicari. Kalau Anda bisa menemukan Bogor Junction, maka Anda akan menemukan Yung Bangka Es.
Kalau Anda membawa keluarga dan kebetulan ada yang tidak menyukai makanan berjenis mie ini, tidak perlu khawatir. Yung Bangka Es menyediakan berbagai jenis Chinese Food, alias makanan khas etnis Cina/Tiongkok.
Yang perlu Anda perhatikan adalah tempat parkirnya kecil. Jadi kalau Anda membawa kendaraan mobil, mungkin Anda perlu memarkirkan kendaraan di tempat lain. Bisa saja, mobil Anda diparkirkan di dalam lokasi parkir Bogor Junction atau Bogor Permai yang lebih luas.
Saya sarankan ini karena pada setiap hari libur dan jam makan siang, Yung Bangka Es juga akan kebanjiran pengunjung. Tidak jarang, pengunjung harus mengantri untuk mendapatkan tempat disini.
——
O ya. Kembali ke masalah istilah Bangka Es, mungkin hal ini terkait dengan etnis Cina/Tiongkok di kota Bogor. Bukankah memang Pulau Bangka salah satu mayoritas etnis disana adalah kaum Cina/Tiongkok.
Memang Yung Bangka Es dikelola oleh warga Bogor dari etnis ini. Mungkinkah istilah tersebut menunjukkan asal dari mana sang pengelola/pemilik berasal? Mungkinkah juga tehnik mie bakso dan es campurnya dibawa dari sana? Mungkin juga karena beberapa tempat dengan embel-embel Bangka Es di belakangnya, memiliki kemiripan dalam cara penyajian kedua masakan ini.
Terserahlah. Mau dari mana asal istilah tersebut. Yang penting mie bakso dan es campurnya memang enak. Apalah artinya sebuah nama? Bukan begitu, kawan?
Pelayanannua sangat lama. Mengecewakan
Mudah2an komentar ini dibaca oleh yang bersangkutan yah…
kang anton, tempat persisnya dimana yah? saya pendatang baru di bogor
Tempat persisnya di Bogor Juntion… di Jalan Sudirman deket pertigaan dengan Sawojajar.. disitu ada ruko dan paling pojok. Patokannya Bogor Junction atau Bogor Permai.. lokasinya tidak jauh dari situ