Trans Pakuan – Embrio Yang Tak Kunjung Dewasa

Trans Pakuan adalah nama jenis transportasi umum yang melayani beberapa rute di Kota Bogor. Bentuknya adalah bus 3/4 seperti Kopaja di Jakarta.

Bedanya terletak pada pintu naik dan turun penumpang yang dibuat lebih tinggi. Hal ini karena bus Trans Pakuan ditargetkan untuk berhenti di halte-halte khusus sehingga pintunya disamakan dengan ketinggian halte.

Bila dikatakan mirip dengan bus TransJakarta di ibukota memang bisa disebut mirip. Lahirnya Trans Pakuan ini memang tidak lama setelah si busway beroperasi yaitu tahun 2007 (TransJakarta beroperasi pertama kali tahun 2004).

Juga karena konsep awal yang dipakai adalah sama dengan si busway. Penumpang tidak bisa seenaknya menyetop Trans Pakuan tetapi harus menunggu di halte-halte.

Tarifnya juga dikenakan tarif flat alias jauh dekat sama. Mulanya sebesar Rp. 2,500.-/orang

Walaupun demikian , Trans Pakuan tidak sepenuhnya memakai konsep yang sama. Penumpang yang tidak naik dari halte keberangkatan masih harus membayar kepada kondektur di atas. Selain itu tidak terdapat jalur khusus untuk dilalui. Jalur yang dipakai masih bersama dengan angkutan lain.

Trans Pakuan Bogor
Ruang Tunggu Trans Pakuan di Terminal Bubulak Bogor

———

Trans Pakuan pada awalnya diwacanakan menjadi pengganti angkot di Bogor yang kian membludak dan sulit dikontrol. Kapasitas yang lebih banyak diharapkan dapat mengurangi jumlah angkot di jalan.

Selain itu faktor kenyamanan di atas angkot karena bus dilengkapi dengan pendingin udara. Faktor kecepatan dan reliabilitasnya juga lebih baik karena bus tidak diperkenankan “ngetem” menunggu penumpang. Frekuensinya sebelumnya sekitar 30 menit sekali akan muncul sebuah bus.

Ketika beroperasi pada tahun 2007, hanya satu koridor yang dilalui yaitu rute Terminal Bubulak sampai dengan Pool Trans Pakuan di jalan Cidangiang (belakang Botani Square). Terdapat 8 buah halte yang dilalui bus di koridor ini.

Tahun 2009, koridor kedua dioperasikan. Koridor ini melayani penumpang dengan rute Cidangiang – Rancamaya. Koridor ke III ditambahkan dari Cidangiang – Bellanova Sentul tahun 2012.

Total terdapat 30 buah bus yang dihibahkan oleh Dirjen Perhubungan Darat. Pengoperasiannya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Bogor

——–

Trans Pakuan Bogor
Lokasi Pemberangkatan Trans Pakuan Bogor di Terminal Bubulak

Sambutan masyarakat Bogor pada awal mulanya sangat positif dan bergairah. Meskipun mereka sadar bahwa naik bus ini berarti mereka tidak bisa berhenti di sembarang tempat, animo tersebut terlihat jelas.

Bisa disebut sambutan tersebut tidak pernah surut sampai saat ini. Di tahun 2013 yang lalu lebih dari 1 juta penumpang tercatat memakai Trans Pakuan.

Sayangnya animo tersebut tidak diimbangi dengan perkembangan disisi Trans Pakuan sendiri. Di tahun 2015 ini jumlah bus yang melayani ke 3 koridor hanya berjumlah 25 buah , alias menyusut. Padahal jumlah peminat bertambah.

Alhasil adalah waktu tunggu yang lebih lama dibandingkan dengan awalnya. Belum lagi ditambah dengan kemacetan di Bogor yang terus meningkat, membuat keluhan akan lamanya waktu tunggu semakin banyak.

Belum termasuk perawatan terhadap armada yang kurang. Hal ini bisa terlihat dari badan bus sendiri yang di beberapa sisi mulai terlihat karat. Perawatan terhadap fasilitas di luar armada bus juga kurang mendapat perhatian. Banyak halte Trans Pakuan yang memperlihatkan kurangnya perawatan. Pendingin udara pun mulai mengalami masalah yang menyebabkan kenyamanan berkurang.

Alhasil banyak penumpang yang akhirnya kembali ke cinta pertama, angkot. Banyak pula yang memalingkan hati ke cinta baru, yaitu sepeda motor.

——-

Trans Pakuan Bogor
Halte Trans Pakuan di Jalan Pajajaran

Sampai dengan awal tahun 2015 ini belum terdengar kabar lagi mengenai masa depan Trans Pakuan. Di tahun 2014 terdengar wacana untuk memperbaiki berbagai fasilitas terutama di koridor II yang mengalami banyak kerusakan. Juga ada wacana pengembangan koridor baru ke tengah kota melewati jalan Juanda dan Sudirman.

Alih-alih merealisasikan pengembangan lebih lanjut atau sekedar perbaikan sarana dan fasilitas Trans Pakuan, pemda Kodya Bogor mengeluarkan wacana tentang perubahan trayek angkot. Tidak terdengar kabar mengenai wacana tentang Trans Pakuan.

Malah di tahun yang lalu justru terdengar kabar kurang mengenakkan bahwa PDJT , sang pengelola Trans Pakuan masih mengalami kerugian dan harus terus disuapi dari APBD Kodya Bogor.

Hal-hal ini sepertinya memberi sinyal kepada para pengguna jasa transportasi massal ini untuk lebih bersabar dan menerima apa adanya. Karena sepertinya embrio transportasi massal yang nyaman dan murah masih akan tetap pada bentuknya sekarang.

Entah sampai kapan, hanya waktu yang bisa menjawab. Bahkan sepertinya rumput yang bergoyangpun tak akan bisa memberi kepastian.

———-

Koridor Trans Pakuan

Rute Koridor 1 Trans Pakuan

Terminal Bubulak – Jalan Abdullah bin Nuh – Jalan Soleh Iskandar – Warung Jambu- Jalan Pajajaran – Jalan Cidangiang (di belakang Botani Square)

Rute Koridor 2 Trans Pakuan  :

Jalan Cidangiang – Jalan Pajajaran – Tajur – Ciawi – Perumahan Rancamaya

Rute Koridor 3 Trans  Pakuan

Jalan Cidangiang – Jalan Pajajaran – Warung Jambu – Toll Lingkar Luar Bogor – Mall Bellanova Sentul City

Tarif (sampai Februari 2015) : Rp. 4,000.-/orang

Mari Berbagi

2 thoughts on “Trans Pakuan – Embrio Yang Tak Kunjung Dewasa”

  1. Pak, saya mau tanya pak,
    1. apakah skrg ini transpakuan bisa menuju daerah bli di jln siliwangi?
    2. jika ingin bepergian ke stasiun bogor, apakah bisa menunggu dan menaiki transpakuan ini lgsg di depan bli?
    3. Apakah transpakuan ini selalu tepat waktu untuk waktu kedataangannya?
    4. Jika kita dri bli di sentul city, apakah bisa menggunakan aptb menuju ke ui depok?

    Reply
    • 1. Trans Pakuan sedang mati suri. Jadi tidak bisa menjelaskan karena sedang tidak beroperasi.
      2. Tidak bisa
      3. Tidak tergantung kondisi lalu lintas
      4. Tidak ada APTb ke arah UI Depok

      Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.