Vandalisme di Bogor – Corat Coret Nggak Puguh

Vandalisme di Bogor – Sama sekali tidak bisa dimengerti. Masih saja ada orang yang suka merusak fasilitas publik. Apa tidak disadari darimana uang yang dipergunakan untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut ?

Apakah mereka berpikir bahwa karena tempat-tempat tersebut milik umum berarti bisa diperlakukan seenaknya sendiri ?

Tidakkah mereka berpikir bahwa untuk menghilangkan kekotoran yang mereka buat juga berarti mengeluarkan biaya?

Vandalisme di Bogor

Vandalisme atau pengrusakan fasilitas umum memang merupakan wabah di kota besar. Bogor pun sudah sejak lama mengalaminya. Hal tersebut mudah terlihat dari kerusakan yang banyak ditemukan di berbagai sarana atau fasilitas umum di kota ini.

vandalisme1Yang paling umum ditemukan berupa corat-coret tidak jelas yang bisa ditemukan di berbagai halte angkutan umum. Bentuk tulisan yang sangat tidak enak dipandang mata tersebut kadang tidak memiliki arti yang jelas.

Tidak jarang coretan tersebut berkonotasi tidak bagus dan sangat menyebalkan.

Bila sang pelaku berpikir bahwa tulisan mereka menunjukkan kehebatan mereka, berarti mereka BODOH. Tulisan mereka pada fasilitas umum seperti ini adalah tindakan yang sangat BODOH dan TOLOL dan menunjukkan rendahnya martabat mereka sebagai manusia.

Bila mereka cukup punya harkat dan martabat sebagai manusia, mereka pasti sadar apa makna fasilitas umum. Darimana uang atau dana yang dipakai untuk membangunnya.

——

Kadang cukup heran juga, sering sekali corat coret pada fasilitas umum terdapat pada tempat-tempat yang posisinya agak jauh dari tanah. Berarti sang pembuat corat-coret tersebut pasti memerlukan alat untuk mencapai tempat tersebut. Seperti papan halte yang jaraknya sekitar 3-4 meter dari jalan.

Vandalisme di BogorBila demikian halnya, seharusnya pasti ada orang yang melihat kejadian pada saat mereka mencorat coret. Mengapa tidak dicegah atau dilaporkan kepada yang berwajib ? Apakah ketidakpedulian masyarakat Bogor sudah sampai pada taraf separah itu ?

Apalagi vandalisme di Bogor bukan hanya sekedar corat-coret. Hilang atau rusaknya kursi atau tempat duduk di halte sudah tak terhitung. Pecahnya kaca atau rusaknya telepon umum juga bukan sebuah hal yang aneh.

Lalu kalau semua ini harus terjadi, kapan masyarakat bisa menikmati fasilitas umum dengan nyaman.

Apakah wabah “penyakit” ala kota metropolitan sudah merasuki Bogor ? Tidak bisakah ditemukan cara agar tidak terulang ? Tidak bisakah kebodohan di kepala para pelakunya disembuhkan?

Ataukah masyarakat Bogor hanya bisa menerima KEBODOHAN semacam ini terus berlanjut?

*ga puguh = bahasa sunda “tidak jelas”

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.