Yah, Bogor Memang Sudah Berubah

Bogor memang sudah berubah – Bisa tolong hitung jumlah pohon dan bangunan di foto di atas. Jangan deh, tidak perlu dihitung karena sudah jelas terlihat. Lebih banyak bangunan dibandingkan dengan jumlah pohonnya. Itulah pemandangan kota ini dari atas. Foto tersebut diambil dari atas Plaza Jambu Dua.

Tidak heran hawa di kota hujan ini tidak lagi sejuk dengan hawa pegunungannya. Bangunan beton tidak menghasilkan oksigen dan tidak menyerap karbondioksida. Tidak aneh meskipun hujan turun tetap saja hanya sedikit membantu.

Apalagi dalam musim kemarau seperti sekarang! Temperatur udara semakin mirip dengan Jakarta.

Gambar tersebut di atas hanya menegaskan bahwa bogor memang sudah berubah. Berubah dari sebuah kota yang rimbun dengan pohon menjadi penuh dengan bangunan beton. Pepohonan seakan menghilang entah kemana.

Bisa diprediksi, situasi seperti ini akan terus terjadi. Berkembangnya Bogor sebagai sebuah kota tujuan wisata dan perdagangan akan terus mendorong berdirinya lebih banyak lagi bangunan-bangunan baik komersial atau untuk perumahan.

Bogor memang sudah berubah

Bisa dicegah ? Hampir tidak mungkin. Kota Bogor adalah kota terbuka dan semua orang bisa masuk. Kecuali kota ini bisa ditutup bagi pendatang baru, sesuatu yang tidak akan terjadi.

Kota ini sudah menjadi gula bagi para semut baru. Jakarta sudah terlalu penuh, Tangerang dan Bekasi sudah terlalu penuh pula. Bogor masih memilki ruang sedikit dan peminatnya ternyata justru semakin banyak. Hasilnya sudah bisa diduga, lahan akan terus terpakai untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat komersil.

Sayang sekali, kalau memang sudah tidak bisa dirubah, paling tidak seharusnya dilakukan penataan. Penataan akan membuat ruang yang ada bisa terpakai dengan efisien. Penataan juga akan bisa membuat sesuatu yang padat menjadi sedikit lebih enak dipandang.

Kalau melihat foto-foto ini, bangunan bercampur aduk , simpang siru tidak teratur menunjukkan bahwa penataan tidak berjalan dengan baik.

Bogor memang sudah berubah

Yah.. itulah Bogor dewasa ini. Kalau ingin melihat ke belakang, merasakan kembali romantika masa lalu, pasti akan ada perasaan sedih. Hanya, itulah salah satu bagian tak terelakkan dalam kehidupan, sebuah siklus. Tidak akan bisa ditolak.

Jadi, meskipun Bogor memang sudah berubah banyak dan akan terus berubah, saya memutuskan untuk menikmatinya. Persis seperti saya menikmatinya di masa lalu.

catatan : foto-foto di atas diambil dari kawasan Warung Jambu

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.