Taman Gantung – Sebuah Kesia-siaan?

Beberapa waktu belakangan ini di beberapa sudut Kota Bogor terlihat sebuah pemandangan yang menarik.

Bentuknya berupa taman gantung atau vertikultur. Paling tidak sudah ada tiga tempat dimana bisa ditemukan keberadaan taman dalam bentuk vertikal dan bukan horisontal pada umumnya.

Tempat-tempat dimana taman gantung bisa ditemukan adalah di SMP Negeri 1 Bogor, di pemisah jalan depan Stasiun Kereta Bogor dan juga di dinding Terowongan Penyeberangan Orang Baranangsiang (depan Kampus IPB).

Satu dari taman gantung tersebut adalah hasil inisiatif dari pengelola SMP Negeri 1 Bogor.

Baca juga : Terowongan Penyeberangan IPB – Pentas Seni

Keberadaan taman gantung ini terinspirasi oleh berkembangnya pola pembuatan yang sama di beberapa kota Indonesia lainnya, seperti Jakarta. Sama dengan Jakarta, Kota Bogor pun memiliki masalah keterbatasan lahan.

Sudah hampir tidak ada lagi lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Sementara itu, kebutuhan akan ruang terbuka hijau dan juga taman untuk mempercantik kota juga mendesak.

Untuk itulah di beberapa bagian Kota Hujan ini, Pemerintah Daerah Kota Bogor mulai menggunakan tehnik penanaman yang tidak membutuhkan lahan yang banyak.

Taman Gantung menjadi pilihan. Sesuatu yang bisa dikata sangat tepat.

Berhasilkah Taman Gantung di Kota Bogor mencapai tujuannya?

Taman Gantung di Kota Bogor
Taman Gantung di depan Kampus IPB Baranangsiang

Tentu terlalu awal untuk menilai hal tersebut. Perjalanan keberadaan taman gantung atau vertikultur di kota ini, masih seumur jagung.

Kalau dilihat dari hasil terhadap 2 taman gantung yang disponsori oleh Pemda Kota Bogor, maka hasilnya nano-nano. Bisa juga disebut 50-50 alias baik tidak buruk juga tidak.

Alasannya, kalau melihat yang ada di depan Stasiun Kota Bogor, maka bisa dikata gagal. Taman gantung disini terlihat merana. Banyak tanaman yang mati dan terlihat merana.

Sebaliknya bila melihat rekan sejawatnya di dinding Terowongan Penyeberangan IPB, yang menghubungkan trotoar kampus tersebut dengan Kebun Raya Bogor, hasilnya bisa dikata bagus. Disini terlihat tanaman di taman vertikultur hidup dengan subur atau layak.

Jadi kalau dibuatkan skor, maka hasilnya draw 1-1.

Sedangkan hasil kreasi mandiri di SMP Negeri 1 Bogor, hasilnya cukup oke meskipun dengan peralatan yang sederhana.

Taman Gantung di SMPN 1 Bogor
Taman Gantung di SMPN 1 Bogor

Kalau diamati, maka yang membuat hasil keduanya berbeda bukan hanya terletak pada usaha manusia, yaitu Pemda Kota Bogor.

Lokasi yang dipergunakan pun sebenarnya memberikan efek besar bagi kelangsungan kedua taman gantung tersebut.

Pot-pot tanaman-tanaman yang tergantung pada pagar pemisah di Jalan Kapetn Muslihat, depan Stasiun Bogor terpapar langsung pada sinar matahari. Hampir tidak ada pelindung tanaman dari sengatan sinar ultraviolet yang panas di siang hari. Sementara taman sejenis di Baranangsiang masih terlindungi oleh pepohonan yang ada di Kebun Raya Bogor.

Perlukah Keberadaan Taman Gantung dilanjutkan?

Taman Gantung di Jalan Kapten Muslihat
Taman Gantung di Jalan Kapten Muslihat Bogor

Tentu saja.

Tidak ada jawaban lain.

Suka atau tidak suka, Kota Bogor tidak mungkin mendapat tambahan lahan lagi. Penataan kota harus memanfaatkan setiap inci lahan yang ada.

Pembuatan taman gantung atau vertikultur adalah satu-satunya jalan yang memungkinkan untuk memperindah kota tanpa harus memakai lahan horisontal.

Hasil yang belum maksimal dari dua taman gantung yang ada haruslah dipakai sebagai pelajaran. Selain penataan untuk memperindah, pemilihan jenis tanaman harus dilakukan secara teliti.

Pada lokasi dimana sama sekali tidak ada pelindung sudah seharusnya dipilih tanaman yang tahan panas. Jenis tanaman yang dipakai jangan dipakai yang sama.

Begitu juga pemeliharaan. Penyiraman harus dilakukan lebih sering pada lokasi taman gantung yang tanpa pelindung. Bila pada lokasi terlindung cukup 1 kali sehari, mungkin pada lokasi yang berlawanan harus dilakukan 2-3 kali.

Baca juga : Vertikultur di SMP Negeri 1 Bogor

Ketelitian seperti ini harus dilakukan untuk menghindari terbuangnya uang secara percuma.

Taman Gantung di Kota BogorHanya bila ditanyakan apakah taman gantung perlu dilanjutkan? Maka saya akan menjawab “Lanjutkan”. Kesalahan bisa diperbaiki untuk masa depan. Kalaupun ada kritikan atau masukan, memang sudah sewajarnya diterima ketika ada kegagalan.

Taman gantung akan menjadi area hijau dan juga mempercantik kota ini. Menghentikannya, memang menghemat dana, tetapi tidak mempercantik Bogor.

Bukankah begitu?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.