Alun-alun Kota Bogor, begitu namanya. Sejak akhir tahun 2021, tempat ini menjadi buah bibir dan perlahan tapi pasti menjadi salah satu ikon dan tempat yang ramai dikunjungi warga Bogor dan pengunjung dari luar daerah.
Tempatnya memang OK punya, meski terlihat masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Disebut istimewa juga , namun di sebuah kota yang lahannya sangat terbatas seperti Kota Bogor, keberadaannya memang membawa perubahan yang menyenangkan. Tidak heran tempat tersebut tidak pernah sepi dan ramai disinggahi orang.
Bukan hanya yang berasal dari Bogor saja, tetapi juga dari Jakarta dan sekitarnya. Kebetulan lokasinya berada tepat di sebelah Stasiun Bogor, yang merupakan ujung perjalanan dari Commuter Line ke wilayah Jakarta.
Banyak penumpang KRL, terutama para wisatawan, yang begitu keluar dari stasiun langsung memanfaatkannya untuk berfoto ria di depan bangunan lama stasiun yang menghadap ke Alun-Alun Kota Bogor.
Mereka terlihat menikmati suasana di area sekitar stasiun dan alun-alun.
Mungkin hal yang sama dirasakan oleh para nyonya dan tuan Belanda sekitar satu setengah abad yang lalu. Tentunya tidak memotret dengan ponsel, tetapi rasa ketertarikan mereka terhadap suasana di sekitarnya setelah turun dari kereta.
Kok bisa? Sangat mungkin terjadi karena menurut cerita sejarahnya, hampir bersamaan dengan berdirinya Stasiun Bogor, sebuah taman bernama Wilhelmina Park juga dibangun. Tempat ini menjadi lokasi para penumpang kereta untuk bersantai dan beristirahat setelah perjalanan panjang dengan kereta uap saat itu.
Mau tahu seperti apa lokasi yang sekarang menjadi Alun-Alun Kota Bogor ini? Bisa dilihat di bawah ini
TAMAN WILHELMINA (1910)
Image di atas adalah screenshot dari sebuah postcard yang dijual di e-bay terkait Wilhelmina Park, Buitenzorg, Java (Bogor dulu). Tahun pembuatannya 1910, sekitar 29 tahun setelah stasiun berdiri.
Dari gambar buram tersebut bisa terlihat bagian yang masih ada sampai sekarang dan menjadi ikon Stasiun Bogor.
TAMAN TOPI/TAMAN RIA ADE IRMA SURYANI (1990-2021)
Bagian yang sekarang menjadi Alun-Alun Kota Bogor sebelumnya terdiri dari dua bagian, yaitu Taman Topi atau Plaza Kapten Muslihat dan Taman Ria Ade Irma Suryani.
Sampai dengan sebelum tahun 2010, dan KRL berubah menjadi Commuter Line, keduanya masih ada akses langsung ke Stasiun Bogor karena pintu masuk utamanya memang berhimpitan. Namun, setelah perubahan KRL menjadi Commuter Line, akses masuk stasiun dipindahkan dan pintu yang berhadapan dengan kedua area hiburan di Bogor itu ditutup.
Foto-foto di atas diambil antara tahun 2014-2015, tahun pertama saya memulai blog Lovely Bogor.
Alun-Alun Kota Bogor (2021 – Sekarang)
Foto di atas diambil hari ini, Sabtu, 30 Juli 2022.
Kalau melihat lokasinya, situasinya mirip dengan yang ada di foto tahun 1910 dimana lebih banyak lahan terbuka dan seperti taman. Tentunya dilengkapi dengan fasilitas yang rasanya belum ada di tahun 1910, seperti jogging track, alat olahraga, bangunan serba guna berwarna putih, toilet dan sebagainya.
Alun-alun pun kembali bisa diakses langsung dari stasiun Bogor karena tidak ada bangunan atau pagar pembatas yang dulu ada.
Jadi, sepertinya Pemkot Bogor memang ingin mengembalikan fungsi dan peruntukan lahan itu kembali ke asal, yaitu sebagai taman, ruang publik dan bukan ruang komersial.
Bagian yang masih “hilang”
Bukan hilang benar-benar hanya dalam runutan sejarah tempat ini yang saya ketahui dan alami sendiri adalah di lahan yang sama pernah ada satu fungsi lagi yang dijalankan tempat ini.
Pada tahun 1980-an, tempat ini merupakan sebuah terminal angkot dalam kota. Namanya, terminal Kapten Muslihat.
Hanya, meski sudah mencoba ubek-ubek internet dan media sosial, belum ada foto yang bisa ikut dimasukkan di atas.
Ada yang bisa membantu agar setidaknya warga Bogor dan wisatawan bisa tahu sedikit kisah perjalanan sejarah sebuah tempat di Kota Hujan, yang sekarang dikenal sebagai Alun-Alun Kota Bogor?
Jadi pengin kebogor lg, soalnya belum pernah ke alun”nya
Hayuk main lagi Riska… mari main ke alun alun