Bagi yang hanya sesekali bermain ke Kebun Raya Bogor, mungkin perubahan yang dilakukan pengelola kebun botani pertama di Asia Tenggara itu tidak akan terasa. Keberadaan kios penjual souvenir atau makanan merupakan hal yang biasa ditemukan di berbagai tempat wisata, dimanapun.
Namun, bagi siapapun yang sering bermain ke sini, terutama sebelum pandemi Covid-19 dan sesudahnya, maka perubahan itu akan terasa.
Di masa sebelum pengelolaan bekerja sama dengan PT Mitra Natura Raya, sejak 1 Januari 2020, pedagang souvenir sulit ditemukan di dalam area KRB. Mereka biasanya bergerombol di depan gerbang utama, alias Pintu I. Namun, sekarang pengunjung KRB bisa membelinya saat sedang berada di dalam lokasi.
Yang membuatnya menarik adalah bentuk kios yang dipergunakan, baik penjual souvenir atau makanan.
Jika dulu tempat berdagang mereka hanyalah sekedar kios tenda berpayung saja, sekarang bentuknya lebih manis dan enak dilihat. Kiosnya bentuknya beragam. Dari yang berupa kios seperti dalam foto, sampai dengan kios yang terbuat dari bambu bisa ditemukan di banyak tempat.
Terlihat juga usaha pengelola KRB untuk memberikan kesempatan mencari nafkah bagi banyak orang, sekaligus menghadirkan kesan rapi dan tertata. Pengelola juga tetap mengusahakan agar bangunan komersial itu berpadu secara harmonis dengan lingkungan di kebun botani yang menyimpan ribuan spesimen flora dari berbagai penjuru dunia tersebut.
Di beberapa tempat juga terlihat disediakan tempat bagi pengunjung untuk beristirahat atau menikmati jajanan yang mereka beli/bawa. Bentuk bangunannya pun menarik dan diperlengkapi dengan bangku,
Kursi-kursi taman pun bertambah banyak, sehingga pengunjung yang memerlukan istirahat bisa melepas lelah tanpa harus lesehan sembarangan.
Bagi mereka yang kontra, apa yang dilakukan pengelola baru Kebun Raya Bogor ini mungkin dianggap sebagai sebuah penodaan terhadap kesakralan tempat tersebut.
Namun, ketika tim Lovely Bogor berkunjung ke sana 10 September 2022 yang lalu, sebagai pengunjung, kami merasakan bahwa fasilitas-fasilitas baru itu sangat membantu sekali. Terlepas dari nuansa KRB yang berubah menjadi sebuah taman hiburan, fasilitas-fasilitas yang baru sangat membantu para pengunjung.
Baca Juga : Banyak Iklan Bertebaran di Kebun Raya, Nuansa Komersial Terasa
Pro dan kontra adalah sebuah kewajaran dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, yang harus diingat adalah banyak sekali orang yang merasa tidak nyaman berkunjung ke sana. Bahkan, beberapa tetangga kami pun tidak mau untuk datang ke sana karena dianggap tidak nyaman dan kurang menarik.
Langkah pengelola KRB saat ini, memang menghadirkan konsekuensi perubahan nuansa, tetapi di sisi lain, dengan penataan sekarang, mereka membuat tempat ini menjadi lebih menarik/nyaman di mata wisatawan. Pada akhirnya hal itu akan membantu mengundang lebih banyak lagi wisatawan untuk datang.
Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin bagus untuk Kebun Raya dan Bogor juga. Ekonomi berputar, dana perawatan tersedia, dan semakin banyak orang yang mengenal tentang riwayat dan sejarah tempat yang merupakan inti dari Kota Hujan, Bogor.
Namun, segala sesuatu ada konsekuensinya atau memerlukan pengorbanan. Tidak ada yang gratis, termasuk pengertian dari mereka yang menyukai KRB versi lama untuk bisa menerima perubahan. Selama tentu saja, inti KRB sebagai kawasan konservasi tidak rusak dan berubah total.
Iya kan?