Rupanya, Memilah Sampah Belum Menjadi Kebiasaan Warga Bogor

Rupanya, Memilah Sampah Belum Menjadi Kebiasaan Warga Bogor

Memang terdengar seperti suudzon atau prasangka buruk. Lagi pula, bisa dipastikan ada warga Bogor yang sudah memilah sampah rumah tangga mereka dalam kwhidupan sehari-hari.

Namun, beberapa kali berjalan pagi bersama istri tersayang atau kawan-kawan memperlihatkan kepopuleran kebiasaan memilih dan memilah barang tak berguna belum menjadi kebiasaan hidup sebagian besar masyarakat Kota Hujan.

Indikasi itu biaa terlihat dari tempat aampah yang banyak ditempatkan di salah satu jalur jogging tersebut.

Pemkota Bogor sudah menyediakan tempat sampah yang lebih modern dan lengkap. Bentuknya bukan lagi sekedar tong sampah biasa, tetapi sudah mirip sekali dengan tempat sampah di berbagai negara maju.

Tempat sampah yang ada di trotoar sekitar Kebun Raya dan Istana Bogor umumnya terdiri sari tiga bagian yang seharusnya menampung jenis sampah tertentu

Satu untuk menampung sampah plastik, satu lagi buangan kertas, dan satu lagi “sampah lainnya”.

Setiap bagian diberi tulisan yang jelas dan mudh dibaca. Kemudian, setiap bagian diberi warna yang berbeda, sepeeti kuning untuk sampah…., hijau untuk.., dan…..

Mudah sekali mempergunakannya. Acungan jempol untuk Dinas Kebersihan Kota Bogor dalam hal ini yang sudah menyediakan sarana dengan baik di lokasi penting.

Sayangnya, meski terlihat keren dari luar, ketika melongok ke dalan tempat sampahnya sendiri, tidak terhindarkan kesan bahwa usaha Pemkot Bogor “mubazir”.

Isi dari setiap bagian tempat sampah tersebut sama. Padahal, tidak demikian seharusnya. Setiap bagian harus berisi tumpukan sampah yang berbeda.

Bagian bertuliskan sampah plastik, seharusnya, hanya berisi barang tak terpakai yang berbahan plastik. Begitu juga dengan bagian bertanda “kertas”, isinya seharusnya tumpukan kertas tak terpakai.

Namun, yang Lovely Bogor temukan, semua bagian mayoritas berisi sampah plastik. Tidak jarang daun pembungkus makanan ada di bagian kertas atau plastik.

Fakta ini mencerminkan bahwa warga yang membuang sampah di area itu tidak melakukan hal yang aeharusnya dilakukan, memilih dan memilah sampah yang akan dibuanf.Mereka aeharusnya harus memasukkan aampah sesuai dengan kategorinya.

Mengapa sampah perlu dipilah?

Setiap jenis sampah memerlukan pengolahan yang berbeda. Plastik misalkan tidak bisa begitu saja dibuang karena sifatnya yang tidak bisa terurai secara alami. Bahkan, plastik membutuhkan puluhan dan ratusan tahun.

Tentu saja, penangannya akan berbeda dengan sampah kertas yang bisa didaur ulang menjadi kertas lainnya.

Pemilahan yang tepat bukan hanya menghemat waktu pengelolaan sampah, tetapi juga memastikan sampah bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Hal yang seperti ini tidak bisa seluruhnya dilakukan oleh petugas di Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang jumlahnya terbatas. Untuk memastikan sampah sudah masuk kategori yang tepat, peran serta masyarakat sangat diperlukan.

Warga Bogor belum memiliki kesadaran dalam memilah sampah?

Suka atau tidak suka, melihat beberapa tempat sampah yang ada di sekitaran trotoar Kebun Raya Bogor, kesadaran memilah sampah masih teramat sangat rendah.

Sebenarnya bukan hanya di trotoar KRB saja, jika Anda memasuki stasiun kereta komuter di wilayah Bogor, seperti stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, pemandangan yang sama akan ditemui.

Tempat sampah yang disediakan sudah rapi dan mendorong penggunanya memilah sebelum membuang sampah ke dalamnya. Namun, sayangnya, isinya pun masih seragam dan tidak sesuai peruntukannya.

Padahal, hanya butuh beberapa detik saja untuk menentukan jenis sampah dan tidak memerlukan pengetahuan khusus. Sayangnya, kesadaran yang masih kurang menyebabkan tempat sampah “nan bagus” ini tidak bisa menjalankan fungsinya secara benar.

Jadi, memang bisa diprediksi bahwa pemilahan sampah belum populer atau dianggap penting oleh banyak warga di Kota Hujan.

Kalau tidak percaya, silakan lihat sendiri saja tong sampah sejenis yang makin mudah ditemukan di Bogor.

Solusinya?

Membangun atau merubah kebiasaan bukanlah perkara gampang dan semudah membalik tangan. Berpikir bahwa hal itu bisa dilakukan secara instan dalam waktu sebentar adalah sebuah kesalahan.

Pemkot Bogor sudah memberikan sarana dan prasarana yang bagus sebagai langkah awalnya. Secara tidak langsung tong sampah terkategorisasi seperti yang ada akan terlihat setiap hari oleh masyarakat.

Perlahan tetapi pasti, warga akan mulai “membiasakan” diri untuk mencoba memilah sampah.

Langkah selanjutnya adalah edukasi yang konsisten dan terus menerus. Dengan begitu perlahan kebiasaan yang lama ditinggalkan dan kebiasaan baru terbentuk.

Tahap edukasi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Semua anggota masyarakat harus ikut serta.

Orangtua mengajarkan kepada anaknya untuk memasukkan sampah sesuai jenisnya ke tempat yang sesuai. Teman saling mengingatkan kemana bungkus jajanan harus dimasukkan setelah tidak terpakai.

Semua harus membantu membangun kesadaran itu.

Itulah mengapa tulisan ini dibuat. Lovely Bogor mencoba ikut serta dalam usaha membangun kesadaran memilah sampah. Meskipun, mungkin tulisan ini hanya dibaca 10-20 orang saja, tidak masalah karena setidaknya mereka sudah mengetahui bahwa hanya butuh beberapa detik saja untuk melakukannya. Mudah sekali.

Harapannya suatu waktu nanti, tempat sampah – tempat sampah ini bisa berfungsi sebagai mana mestinya dan tidak lagi sekedar menjadi penghias jalanan saja.

Iya nggak?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.