Jalan Juanda – Sisa-Sisa Masa Lalu

Jalan Juanda no 1, itulah alamat resmi dari sebuah tempat yang merupakan pusat dari kota Bogor sejak dulu sampai saat ini. Tempat tersebut adalah Istana Bogor.

Tempat yang mungkin akan menjadi pusat perhatian banyak orang setelah orang no satu di negeri ini, Jokowi memutuskan untuk beraktifitas lebih sering disini.

Sebenarnya tidak mengherankan karena sejak masa lalu, Istana Bogor dan sekitarnya memang disetting sebagai pusat pemerintahan. Bahkan pendirinya Gubernur Jenderal Belanda Baron von Imhoff juga melakukan hal yang sama. Begitu pula seorang Sir Thomas Stamford Raffles.

Daendels seakan mendukung dengan membuat De Grote Post Weg atau Jalan Raya Pos melintasi dan mengitari tempat ini di tahun 1808. Satu bagian dari jalan sepanjang 1000 Kilometer ini bak menempel pada lokasi dimana Istana Bogor. Bagian tersebut adalah yang kita kenal sebagai jalan Juanda.

——-

Jalan Juanda Bogor
Jalan Juanda Bogor mengarah ke gerbang Istana Bogor

Jalan Juanda merupakan jalan lanjutan dari Jalan Jenderal Sudirman, Bentuknya hampir berupa setengah lingkaran yang mengitari sisi kanan Istana dan Kebun Raya Bogor (kalau dilihat dari jalan Sudirman).

Panjangnya sekitar 1,2 – 1,5 kilometer saja. Pangkalnya berada tepat di depan Istana Bogor dan ujungnya bisa ditemukan di depan gerbang Kebun Raya dan Pasar Bogor.

Jalan ini termasuk sebuah jalan yang cukup lebar dengan 2 jalur yang masing-masing selebar 5 Meter.

Jalan Juanda terhubung dengan jalan Otto Iskandardinata dan jalan Suryakencana di ujungnya. Juga bertemu dengan beberapa jalan lain seperti jalan Kapten Muslihat, Kantor Batu, Gedong Sawah dan lain lain.

Di kedua sisi jalan tertata rapi trotoar untuk pejalan kaki. Di hari libur, Sabtu atau Minggu, sebagian warga Bogor akan berkumpul di sepanjang pagar istana untuk berekreasi memberi makan rusa totol yang hidup di pekarangan istana.

———

Jalan Juanda Bogor
Balaikota Bogor

Nama jalan Juanda yang dikenal sekarang , berasal dari nama Perdana Menteri Indonesia ke-10 yaitu Ir. Hadji Djoeanda Kartawidjaya. Beliau lahir di tahun 1911 dan meninggal tahun 1963.

Selain dikenal sebagai seorang Perdana Menteri RI tahun 1957-1959, Ir. Hadji Djoeanda adalah pencetus konsep mengenai negara kepulauan. Dalam Deklarasi tersebut, Djoeanda menyebutkan bahwa seluruh laut yang berada di dalam kepulauan Indonesia adalah termasuk wilayah RI. Sesuatu yang masih diperdebatkan hingga saat ini.

Walaupun demikian, istilah Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan diakui hingga saat ini.

Setelah wafatnya beliau, di sekitar tahun 1970-an , nama ini disematkan sebagai nama yang dikenal hingga saat ini.

——-

Menyusuri jalan Juanda akan memberi kita suasana kenangan dari masa lalu di Bogor. Kesan yang tidak bisa diabaikan mengingat di sepanjang jalan Juanda ini masih tersisa cukup banyak bangunan kuno .

Dilihat dari berbagai sisa-sisa bangunan yang ada, memang bisa dikatakan sejak dahulu sampai sekarang, area di sepanjang jalan ini merupakan pusat pemerintahan.

Jalan Juanda Bogor
Jalan Juanda Bogor di depan SMA Negeri 1

Hal ini tidak mengherankan karena sejak dibangunnya jalan Juanda , pemerintah kolonial Belanda banyak mendirikan bangunan penunjang di sekeliling Istana Bogor.

Bila dimasa lalu, Istana lah pusatnya, di masa kini pusat pemerintahan Bogor hanya bergeser sedikit di luar pagar. Pusat pemerintahan Bogor sekarang berada di Balaikota yang letaknya persis di depan gerbang sebelah kanan Istana Bogor.

Bangunan-bangunan lain yang tidak kalah tuanya seperti Hotel Salak the Heritage yang dibangun pada tahun 1856 . Kemudian Balaikota sendiri, walau tidak setua usia jalan Juanda, ternyata juga cukup berumur karena sudah dibangun tahun 1868 dengan nama Societeit.

Belum lagi ada Gereja Zebaoth atau lebih dikenal dengan Gereja Ayam yang dibangun pada tahun 1920. Museum Zoologi menambah daftar bangunan kuno karena dibangun pada tahun 1894. Bahkan sebuah Sekolah Menengan Atas Negeri , yaitu SMAN I, usianya juga sudah cukup tua karena didirikan tahun 1946 alias 69 tahun yang lalu. Masih terdapat berbagai bangunan lain yang tidak kalah tuanya ada di jalan ini.

Itulah yang menyebabkan suasana di sepanjang jalan Juanda ini bak membawa kita sejenak ke masa lalu. Walaupun demikian saat ini di sepanjang jalan ini, juga sudah berdiri berbagai bangunan modern untuk bisnis.

——

Jalan Juanda Bogor
Hotel Salak Bogor

Cara menuju ke Jalan Juanda

– angkot no 03, 02, 10 Merah melalui sebagian jalan Juanda. Hanya bila anda berangkat dari stasiun Commuter Line, maka angkot no 03 akan melalui 1/2-nya menuju ke arah gerbang utama Istana Bogor. Sedangkan angkot no 02 Merah akan melalui setengah akhirnya menuju ke Pasar Bogor/Gerbang utama Kebun Raya Bogor

– angkot no 13 Merah dapat dipergunakan oleh anda yang memakai bis sebagai transportasi. Angkot ini bisa ditemukan di bagian belakang terminal atau di dekat tugu Kujang

– Dari Stasiun Kereta, jalan Juanda bisa dicapai dengan berjalan kaki karena jaraknya tidak lebih dari 400 Meter saja.

– jalan ini merupakan akses untuk menuju dua pintu masuk ke Kebun Raya Bogor. Yang satu berada di sebelah Kantor Pos Bogor dan yang lain berada di ujung dekat Pasar Bogor. Dengan memakai angkot no 02 atau 13 Merah, anda bisa mencapai kedua pintu masuk tersebut.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.