Pangrango Plaza – Jangan Disia-Siakan

Tepat di depan Pintu 3 Kebun Raya Bogor berdiri sebuah bangunan yang terlihat tingg , kokoh dan sisa kemegahan masih terlihat jelas.. Di bagian puncaknya terpampang tulisan Pangrango Plaza yang merupakan nama tempat tersebut.

Tempat tersebut sesuai namanya adalah sebuah plaza atau pusat perbelanjaan modern di kota Bogor.

Para warga Bogor yang masa remajanya ada di antara akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, sadar tidak sadar akan menolehkan kepala kalau melewati Pangrango Plaza.

Tentu saja bukan karena sesuatu yang unik atau karena nilai historisnya. Tempat yang dahulu bernama Bogor Internusa Plaza ini namanya tidak tercantum dalam daftar tempat cagar budaya yang diajukan oleh Pemda Bogor. Usianya pun belum mencukupi untuk bahkan sekedar dipertimbangkan.

Satu-satunya alasan mengapa para remaja Bogor di awal tahun 1990-an akan menyempatkan untuk menoleh semata karena dulunya tempat ini merupakan tempat “nongkrong” mereka.

Pada masa itu, Bogor belum seperti sekarang dimana mall bertebaran di berbagai sudutnya. Di era tahun 1990-an, masih amat sedikit pusat perbelanjaan modern di Kota Hujan ini. Bahkan bisa dikatakan Pangrango Plaza alias Internusa Plaza merupakan mall pertama yang ada di Bogor.

Pangrango PlazaDisanalah banyak remaja Bogo era 1990-an sering berkumpul baik untuk “mejeng”, “ngeceng” atau bermain.

Sayangnya, di sekitar tahun 1996, sebuah kebakaran meluluhlantakkan Bogor Internusa Plaza. Hasilnya, plaza yang dulunya ramai pengunjung pun mengalami masa surut dan akhirnya terbengkalai selama beberapa tahun.

Barulah di tahun 2000-an, renovasi besar-besaran dilakukan. Bogor Internusa Plaza pun berubah nama menjadi Pangrango Plaza.

Pergantian nama tersebut ternyata tidak membawa perbaikan nasib pada tempat ini

Persaingan ketat dengan berbagai mall baru yang sudah berdiri kala itu dan ditambah kesalahan dalam pengelolaan, membuat Pangrango Plaza tidak mampu bersaing. Ujungnya di tahun 2012, PT Bogor Internusa Plaza sebagai pengelolanya dinyatakan pailit.

Sejak itulah mall ini hanya terlihat gagah di bagian muka. Tidak ada lagi kegiatan jual beli dan keramaian layaknya sebuah pusat perbelanjaan. Berbagai bagian mall pertama di Bogor ini terlihat suram dan ditutupi oleh pagar seng. Hanya bagian mukanya saya yang masih menyisakan wajah sebuah kejayaan di masa lalu.

Pangrango Plaza butuh penanganan

Bogor memang sudah penuh dengan berbagai pusat perbelanjaan. Tidak berfungsinya Pangrango Plaza sama sekali tidak memberi pengaruh apa-apa terhadap perekonomian Bogor.

Pangrango PlazaMeskipun demikian, rasanya sudah saatnya ditemukan sebuah jalan agar Pangrango Plaza tidak terbengkalai lebih lama lagi. Semakin lama tempat ini tak terurus akan justru menimbulkan akibat yang kurang baik.

Kurang baik dalam artian keamanan, ketertiban dan keindahan. Masih lebih menyenangkan melihat sebuah pusat perbelanjaan yang ramai dan dipadati pengunjung daripada sebuah tempat suram, muram, tak terawat dan gelap.

Bila tempat ini diaktifkan kembali, entah seperti fungsi asalnya atau lainnya, paling tidak akan ada yang merawat. Keamanan dan ketertiban akan lebih terkendali dibandingkan dengan saat ini.

Oleh karena itu terlepas dari sudah penuh sesaknya kota Bogor dengan mall, pemecahan masalah yang dialami Pangrango Plaza harus segera ditemukan. Bukan hanya alasan ekonomi saja tetapi juga demi kota Bogor sendiri.

(Update: Gedung ini sudah berfungsi kembali sebagai Lippo Keboen Raya Mall)

Mari Berbagi

2 thoughts on “Pangrango Plaza – Jangan Disia-Siakan”

  1. Iya sayang !!! Pemerintah bogor harus mampuh menjadikan yang terbaik untuk agama dan lingkungan hidup disekitar itu sehingga bermanfa’atlah tempat itu !!

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.