“Tag In Drink” Minuman Fitofarma Herbal Nusantara Inovasi Mahasiswa IPB

“Tag In Drink” Minuman Fitofarma Herbal Nusantara Inovasi Mahasiswa IPBMahasiswa IPB University menciptakan inovasi minuman fitofarma kaya rasa dan citra yang dikenal dengan sebutan Tag In Drink. Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa IPB dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan. Indeks kesehatan masyarakat Indonesia berada diposisi ke 101 dari 149 negara di dunia (Legathum Institute 2017). Kesadaran masyarakat akan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya gaya hidup dan faktor pendidikan. Menurut Rahajeng dan Tuminah (2009), masyarakat yang berpendidikan rendah memiliki tingkat kesadaran kesehatan rendah karena akses terhadap sarana pelayanan kesehatan terbatas.

Minuman fitofarma terdapat 3 varian rasa dengan kombinasi buah dan herbal. Minuman herbal dianggap tidak menarik dan memiliki rasa yang kurang digemari. Akan tetapi, Tag In Drink memiliki rasa yang menyegarkan dengan banyak manfaat. Konsumsi minuman fitofarma yang teratur dapat meningkatkan kesehatan tubuh, melancarkan pencernaan, dan dapat dijadikan sebagai minuman diet. Zat antosianin dan antioksidan yang tinggi dalam buah dan herbal mampu memberikan perlindungan akibat penuaan, seperti gejala jantung dan penyakit diabetes.

“Tag In Drink” Minuman Fitofarma Herbal Nusantara Inovasi Mahasiswa IPB 2

 “Rasanya enak, segar, dan tentunya menyehatkan. Tag In Drink cocok banget buat kalian yang mau diet dan sehat” Kata Niswa salah satu konsumen Tag In Drink.

Tag In Drink yang diketuai oleh Anjas Aji Prayogo mahasiswa Biokimia 53 beserta rekannya Deni Prihanto (SVK 54), Alex Sander (MTK 54), Fahirah Dwiyuni (SVK 54), dan Intan Delia (SB 55) ingin meningkatkan produksi tanaman herbal dan menyehatkan masyarakat Indonesia dengan terus menginovasi minuman fitofarma bervariasi rasa. Tujuan program ini juga dapat meningkatkan citra serta potensial herbal nusantara melalui kerja sama dengan petani buah serta herbal. Kelima mahasiswa IPB tersebut optimis dapat menyelesaikan program selama 4 bulan dengan omset sebesar 3,5 juta per bulan.

 Daftar Pustaka:

Legathum Institute. 2017. The Legatum Propersity IndexTM 2017. London (UK): Legatum Institute.

Rahajeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi hipertensi dan determinan di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia 59(12): 580-587.

Penulis: Deni Prihanto Jurusan Silvikultur IPB 54


Catatan Lovely Bogor :

Tulisan ini diterima via email dari penulisnya langsung. Ditayangkan langsung tanpa melakukan editing apapun.

Lovely Bogor tidak menerima komisi, pembayaran, dalam bentuk apapun dari penulis dan merupakan bagian dari usaha Lovely Bogor Network untuk membantu mengembangkan UMKM, Kegiatan Mahasiswa yang ada di di Bogor.

 

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.