Jalan Abdullah bin Nuh adalah nama jalan yang menghubungkan Bogor di sebelah Utara dengan bagian Barat dari kota hujan ini. Jalan ini juga dikenal sebagai jalan Raya Cibadak-Ciampea sebelum namanya diubah.
Seringpula nama jalan ini disebut dengan jalan Perumahan Jasmine mengambil nama perumahan terbesar yang berlokasi disekitar jalan ini.
Pangkalnya berada di Simpang Jasmine dimana terdapat sebuah taman kecil dengan patung rusa totol dan jam. Ini merupakan sisi Utara. Ujungnya berada di pertemuannya dengan jalan Raya Leuwiliang menuju Dramaga dan jalan Raya Sindang Barang. Di tengahnya jalan Abdullah bin Nuh bertemu dengan jalan Semplak.
Pembangunan jalan ini dimulai akhir tahun 1990-an dan selesai sekitar awal 2000-an.
Siapa Abdullah bin Nuh ?
Bagi penduduk di Bogor dan Cianjur nama ini sangat dikenal. Beliau adalah seorang ulama besar di kedua wilayah ini. Banyak legenda atau kisah yang tersebar dari mulut ke mulut di kalangan penduduk kedua kota ini.
Selain itu Abdullah bin Nuh adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dari tanah pasundan ini. Beliau masuk bergabung dalam Pasukan Pembela Tanah Air dan ikut angkat senjata mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Namanya juga dikenal sebagai seorang tokoh pendidik . Beliau selain banyak mengajarkan pengetahuan tentang Islam juga pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia jurusan Sastra Arab.
Beliau juga adalah pendiri Pusat Pendidikan Islam Al Ghazaly yang banyak berlokasi di Bogor. Namanya juga tercatat sebagai salah satu pendiri Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia)
Sepak terjangnya tidak berhenti hingga beliau wafat pada tahun 1987.
(Referensi KH Abdullah bin Nuh , Ulama Produktif yang mendunia)
Jalan Abdullah bin Nuh
Jalan ini bak diharapkan mewarisi semangat dari sang ulama besar. Begitulah harapan dari banyak orang ketika pembangunan jalan ini dimulai.
Sebelum akses jalan ini dibangun, untuk menuju ke arah Bogor Barat maka semua harus melewati pusat kota Bogor. Dengan volume lalu lintas yang terus meningkat, situasi di pusat kota menjadi teramat padat.
Selain untuk mengurangi beban di pusat kota, pembangunan jalan ini juga ditujukan untuk menambah akss ke sebalah Barat Bogor. Sesuatu yang diharapkan dapat memacu perkembangan kehidupan di wilayah tersebut.
Setelah kurang lebih 14 tahun sejak berdirinya, apa yang diharapkan dari dibangunnya jalan ini sangat terlihat. Hambatan yang sebelumnya menghadang perkembangan wilayah Barat Bogor terdobrak.
Hal tersebut bisa terlihat dengan semakin berkembangnya wilayah yang menjadi target. Gerak perekonomian dan mobilitas masyarakat dari dan ke arah Barat Bogor menjadi lebih cepat.
——–
Berbagai institusi bisnis terlihat semakin memadati area di sekitar jalan Abdullah bin Nuh.
Bukan hanya berupa usaha kecil dan menengah tetapi juga usaha besar. Beberapa perusahaan besar seperti Toyota, Daihatsu , Giant membuka cabang usaha mereka disini. Belum ditambah berbagai usaha kuliner terlihat semakin marak memenuhi hampir setiap meternya.
Untuk mengimbangi geliat perekonomian dan kehidupan disini, pemda Kdya Bogor di tahun 2002 membangun sebuah terminal di desa Bubulak yaitu terminal Bubulak.
Semua hal memperlihatkan bahwa jalan Abdullah bin Nuh akan segera menyusul menjadi sebuah kawasan bisnis dan perekonomian baru bagi kota Bogor.
Apa yang bisa ditemukan di jalan Abdullah bin Nuh ?
Beberapa tempat yang menonjol dan berada di jalan ini adalah
1) Dealer Toyota Auto 2000
2) Dealer Daihatsu
3) Dealer Datsun
4) Rumah Sakit Hermina
5) Giant Ekstra (Hypermarket)
6) Kantor Radar Bogor
7) Perumahan Taman Jasmine/Yasmin
8) Terminal Bubulak
9) Bogor Hotel Institue
Kuliner di jalan Abdullah bin Nuh
Seiring dengan berkembangnya jalan ini, berbagai usaha kuliner juga mulai turut serta meramaikan. Jalan ini juga mulai menampilkan wajah lain sebagai sebuah tempat bagi penggemar kuliner Bogor.
Berbagai warung makan atau restoran berdiri tidak jarang berdempetan satu dengan yang lain berusaha memikat pengunjung. Beberapa nama yang bisa disebut adalah
a) Teras Yasmin yang terletak di sebelah Giant Ekstra. Ada Domino Pizza dan sebuah restoran makanan Jepang disini
b) Sop Ayam Pak Mien Klaten
c) Waroeng SS (Special Sambal) Bogor yang terletak di ruko Taman Yasmin.
Tidak bisa juga dilewatkan berbagai pedagang kuliner tenda dan gerobak yang berjejer di pinggir jalan. Salah satu penganan khas pinggir jalan Bogor adalah masakan Tutut (sejenis keong sawah kecil). Biasanya pedagang tutut akan berjejer di sepanjang jalan yang berdekatan dengan perumahan Taman Jasmine.
——-
Cara menuju jalan Abdullah bin Nuh
a) Bila anda memakai mobil pribadi dari arah Jakarta via tol Jagorawi, silakan anda keluar di Pintu Tol Sentul Barat (setelah rest area0. Masuk ke tol Lingkar Luar Bogor. Kemudian anda akan memasuki jalan Soleh Iskandar.
Hanya sekitar 1-2 kilometer anda akan melihat Simpang Jasmine (perhatikan taman yang ada patung rusa dan jam). Lalu belok ke kiri maka anda sudah akan memasuki jalan Abdullah bin Nuh.
b) dari Terminal Baranangsiang
Anda bisa memakai bus Trans Pakuan. Tarifnya sebesar Rp. 4,000. Ada dua halte di sepanjang jalan ini untuk turun.
c) bila anda dari arah Cibinong
Anda bisa memakai angkot no 32 Biru yang akan melewati jalan ini dari ujung ke ujung (atau kadang berhenti di terminal Bubulak)
d) dari Stasiun bogor
Nah kalau dari sini agak lama karena anda harus berganti kendaraan beberapa kali. Dari stasiun bisa naik angkot 07 Merah. Turun di Air Mancur.
Ganti angkot dengan no 16 Merah jurusan Salabenda. Turun di Simpang Jasmine. Lalu lanjutkan dengan angkot no 32 Biru seperti c)
e) dari Blok M atau Rawamangun
Anda bisa memakai bus APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Trans Jakarta) karena bus trayek ini akan menuju Terminal Bubulak yang ada di jalan Abdullah bin Nuh