Masakan Vietnam merupakan salah satu masakan yang ikut menyemarakkan dunia perkulineran di Indonesia saat ini dan penggemarnya lumayan banyak. Salah satu jenis yang paling populer di negara tetangga itu adalah dalam bentuk Vietnam Pho yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Mie Vietnam”
Saya cerita sekilas tentang masakan ini dulu, ya. he..he..berdasarkan informasi yang pernah saya dapat.
Vietnam merupakan negeri yang subur, berlimpah dengan hasil bumi. Bahan makanan pokoknya adalah beras. Selain sebagai bahan makanan pokok, beras juga digunakan untuk membuat arak dan cuka.
Masakan Vietnam, konon, banyak dipengaruhi oleh budaya asing yang berasimilasi dengan budaya negara mereka sendiri. Hal itu, bisa jadi disebabkan karena Vietnam pernah dijajah lama sekali oleh bangsa asing. Bayangkan saja, 1.000 tahun di bawah pengaruh China, 70 tahun menjadi koloni Perancis, dan juga pengaruh Amerika Serikat yang masuk belakangan. Juga India, yang masuk ke Vietnam membawa rempah-rempah secara damai.
Pengaruh China tampak sangat kuat mempengaruhi seluruh kehidupan negara ini, baik bahasa maupun kehidupan sosialnya.
Tak terelakkan, pengaruh China pun tampak ikut mempengaruhi dalam budaya perkulinerannya. Salah satu contohnya, masyarakat Vietnam makan dengan menggunakan sumpit.
Meski demikian, masakan Vietnam tetap mempertahankan ciri-ciri dari negaranya sendiri. Seperti, kecap asin yang kerap digunakan di dalam masakan China, pada masakan Vietnam, diganti oleh kecap ikan. Berbeda dengan masakan China yang tak pernah menyajikan sayuran mentah, justru masakan Vietnam selalu disertai lalapan.
Masakan Vietnam umumnya ringan dan sehat. Ini merupakan salah satu hal yang menjadi kebanggan orang Vietnam. Masakan Vietnam dimasak dengan api kecil, baik ketika merebus atau mengukus. Ketika menggoreng pun, hanya menggunakan sedikit minyak. Dengan cara masak seperti ini, tentunya kualitas bahan memegang peranan penting, sehingga cita rasa tetap dipertahankan dan tidak banyak gizi yang terbuang.
Masih banyak lagi yang bisa diceritakan soal masakan Vietnam, sebenarnya. Hi..hi..Mungkin di lain kesempatan, kita akan bercerita lagi soal masakan dari negara ini.
Untuk mencicipi menu masakan Vietnam, dulu, saya harus pergi ke luar kota. He..he..(masih untung ga harus ke luar negeri, sih) :-))..Tapi, sekarang, tak perlu jauh-jauh lagi.
Di kota saya, (Bogor, pastinya), sudah ada kedai makanan yang menyajikan menu dari negara Vietnam ini. Lokasinya di area Food Court Botani Square. Nama kedainya ‘Viet 24’. (Mohon jangan nanya ke saya apa arti dari nama itu?..Kenapa harus 24? Ga angka lainnya? Saya belum berkesempatan bertanya ke yang bersangkutan, soale)..:-))
Di kedai ini, ada beberapa macam menu masakan Vietnam (ya iya, lah)..:-)). Yang selalu saya pesan adalah ‘Pho All’. ‘Pho’ (dibaca ‘fa’) merupakan salah satu masakan Vietnam yang terkenal.
Oiyah, sebagai informasi tambahan, karena kuatnya pengaruh China, Vietnam banyak menggunakan aneka mi, seperti mi telur, bihun kuetiau, dan soun. Hanya saja, cara memasaknya tetap menggunakan cara khas Vietnam.
Penggunaan daun-daun rempah segar menjadi pembeda makanan Vietnam dengan makanan negara-negara tetangganya. Biasanya, sayuran-sayuran yang digunakan, seperti daun mint, daun ketumbar, daun bawang, daun adas (daun dill), dan daun selada.
‘Pho’, yaitu sup mi dengan daging sapi berbumbu khas China (jahe dan pekak). Sup ini biasanya ditaburi oleh daun rempah khas Vietnam, seperti daun mint, daun bawang, dan daun ketumbar. Selain untuk sarapan, masakan favorit ini juga dapat disantap saat siang maupun malam.
Seperti layaknya ‘pho’, ‘pho all’ di ‘Viet 24’ ini juga merupakan sup mi. Harga untuk semangkuk ‘pho’ di kedai ‘Viet 24’ ini berkisar Rp.60.000,-. ‘Pho All’ di kedai ‘Viet 24’ ini (seperti yang terlihat di dalam gambar) berupa semangkuk kuetiau dengan tambahan irisan daging sukiyaki, dan bakso yang disiram air kaldu..
Kita dapat mencampurinya sesuai selera, (jika suka) dengan tauge, irisan daun bawang, daun ketumbar, dan juga daun mint.
Untuk rasa lebih segar dan pedasnya, kita dapat membubuhkan air jeruk nipis, juga irisan cabai rawit yang turut disediakan. ‘Pho’ seperti layaknya sup lainnya lebih nikmat jika disantap selagi panas. Tidak ketinggalan, sebagai pelengkapnya, ada kecap asin, saus cabai, dan kecap ikan. (untuk kecap asin, mungkin dengan mempertimbangkan selera masyarakat lokal).
Dulu, saya harus pergi ke ibukota untuk mencicipi masakan Vietnam. Tetapi, sekarang, di Bogor pun, kita bisa mencicipi menu masakan dari Vietnam. Bagi saya, semangkuk ‘pho all’ di kedai ‘Viet 24’ ini sangat nikmat. Nikmatnya bisa menghilangkan beban hidup..meski untuk sesaat!..Ha..ha..
Menurut saya, masakan Vietnam merupakan masakan yang memiliki cita rasa yang tajam. Bisa jadi, itu salah satu sebab saya menyukai masakan dari negara ini. Jadi, bagi yang tinggal di Bogor dan memiliki selera seperti saya ini, jangan kuatir! Karena, kita tak perlu jauh-jauh ke luar kota untuk menikmati masakan dari negara itu. Di dalam kota pun, sekarang, kita dapat mendapatkan kenikmatan dari masakan negara tersebut.
Catatan : O, iya, kunjungan saya ke kedai ini dilakukan sebelum protokol kesehatan untuk Covid-19 diberlakukan. 😀 Yang baru saya cicipi di kedai ‘Viet 24’ sampai saat ini baru ‘pho all’. Mudah-mudahan, saya masih diberi lain kesempatan untuk mencicipi menu lainnya. Mau ikut mencoba?