Es Loder – Jajanan Tradisional Hijau

Es Loder Bogor

Maaf fotonya tidak mengundang. Tidak spektakuler. Habis memang apa adanya.

Begitulah kebiasaan jelek Lovely Bogor. Fotonya tidak ada yang diedit Photoshop atau foto editting software lain. Apa adanya saja cuma ukurannya yang diperkecil.

O ya. Sebelum melantur. Foto yang di atas adalah foto Es Loder.

Itu namanya sekarang. Kalau dulu sih dipanggil Loder saja karena memang tidak dipakaikan es.

Mungkin karena di tahun 1980-an yang namanya lemari es atau kulkas belum seperti sekarang dimana es batu mudah sekali didapat.

Isi Es Loder

Es Loder
Berbagai jenis campuran untuk Es Loder

Campuran apa sih Es Loder itu? Kok, ada yang berwarna hijau, coklat, merah muda, putih. Mirip dengan pelangi jadinya.

Memang sejak dulu Es Loder, eh loder berwarna warni. Yang paling diingat warna hijau dan merah mudanya. Kalau yang coklat itu menyusul belakangan.

Nah, campuran dalam segelas Es Loder itu terdiri dari

  1. Hijau : pudding hunkwe yang diberi pewarna hijau (mudah-mudahan memakai pandan atau daun suji)
  2. Merah Muda : pacar cina (karena terbuat dari daun pacar cina dan bukan karena yang buat orang cina)
  3. Coklat : ini kontribusi dari “biji salak” yang tidak berasal dari pohon salak. Bulat-bulatan dalam es loder ini terbuat dari ubi jalar dan bukan biji buah salak yang direbus.
  4. Putih : warna santan
Pedagamg Es Loder Keliling
Pedagang Es Loder Keliling

Rasanya Es Loder Gimana?

Nano-nano. Beragam.

Silakan bayangkan gurihnya pudding hunkwe, si hijau bercampur dengan manisnya gula cair dan ubi jalar pada “biji salak”. Masih ditambah dengan gurihnya santan.

Kenyal. Empuk. Tidak akan perlu tenaga untuk mengunyah. Sesendok Es Loder bisa melewati tenggorokan bahkan tanpa perlu dikunyah. Jadi tidak akan menjadi masalah untuk kaum lansia yang sudah ompong.

Enak. Bagi saya sih enak. Apalagi bikin teringat masa kecil dahulu. Sampai sekarang sih masih tetap suka jajanan tradisional yang satu ini.

Es Loder Bogor
Campuran Es Loder sedang dibuat

Belinya dimana?

Nah. Ini sebuah pertanyaan besar dan saya tidak bisa memberikan informasi pasti.

Kebanyakan pedagang Es Loder akan berkeliling. Kalaupun mangkal akan berlokasi di dekat-dekat sekolah.

Sayangnya, jumlah “spesies” yang satu ini juga berkurang banyak di Bogor. Jadi sulit memberikan data pasti.

Kalau Anda beruntung, bisa saja pedagang Es Loder akan melewati rumah Anda. Seperti yang saya alami ini. Foto-foto di atas dibuat pada tempat dan waktu yang pas saja.

Harganya?  Satu gelas plastik Es Loder lebih murah daripada biaya parkir di Botani Square. Hanya Rp. 3.000.- saja segelas.

Jadi, kalau Anda kebetulan melihat si mamang Es Loder lewat, jangan ragu untuk memanggil. Tiga ribu rupiah tidak banyak untuk mencoba sesuatu yang tradisional di Bogor.

Ok kawan. Jangan lupa yah si jajanan yang mirip Hulk ini.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.