Jika mendengar kata “delman hias”, biasanya banyak orang pikirannya akan langsung berasumsi pada kata perayaan atau karnaval. Kebanyakan loh, tidak semua.
Memang, dalam budaya di Indonesia, sesuatu yang dihias menandakan adanya “sesuatu” yang tidak biasa. Seperti misalkan, acara sunatan dalam budaya Betawi, dimana penganten sunatnya akan diarak keliling menggunakan delman yang diberi berbagai macam hiasan meriah.
Perayaan 17 Agustusan juga sering menghadirkan pawai delman berhias. Bahkan, kalau tidak salah Cap Go Meh Bogor 2020 yang lalu salah satu pesertanya juga menggunakan delman yang diberi beragam ornamen.
Tidak salah jadinya kalau “delman hias” diartikan sama dengan adanya kemeriahan.
Cuma, itu tidak berlaku di Kota Bogor.
Bukan karena pada acara seperti itu para delman tidak bersolek, tetapi karena mendandani delman mereka itu sudah biasa dilakukan oleh para kusir delman.
Tidak setiap hari sih, hanya setiap minggu saja.
Tidak percaya?
Coba saja pergi ke Jalan Juanda, di sekitaran Balaikota, setiap Sabtu atau Minggu. Pasti Anda akan menemukan cukup banyak delman hias mangkal disana.
Memang, riasannya tidak semegah dan semeriah saat ada perayaan. Ada yang menghiasnya dengan sekedarnya menggunakan kertas berkilat, atau rangkaian bunga plastik, tetapi mereka tetap berhias.
Mau tahu alasannya ?
Jawabannya, karena saat itu hiasan pada delman berfungsi untuk menarik mata anak-anak agar terbujuk mau menggunakan jasa mereka.
Kebetulan, sudah sejak lama, pagar Istana Bogor di jalan Juanda, terutama di depan balaikota sampai ke pertigaan sekolah Regina Pacis merupakan kawasan wisata dadakan setiap minggunya.
Banyak sekali wisatawan dari dalam dan luar Bogor akan berkeliaran di area tersebut. Salah satunya adalah untuk melihat rusa totol atau Axis-Axis. Ini salah satu kegiatan rutin setiap akhir pekan.
Dan, biasanya yang datang itu kebanyakan “keluarga”. Bapak-bapak dan ibu-ibu bisa bergembira bersama orang-orang yang mereka sayangi, dan tanpa harus mengeluarkan biaya besar, yaitu wisata memberi makan kijang.
Nah, anak-anak itulah yang menjadi target para delman hias ini. Dengan warna dan corak menarik, tentunya akan lebih menarik perhatian anak-anak agar mau naik ke delman mereka.
Tindakan yang sebenarnya cukup cerdik dan jeli memanfaatkan situasi.
Jadi, jangan heran kalau ke Bogor melihat ada delman hias sedang berlalu lalang di jalanan. Tidak berarti ada karnaval atau pawai. Kalau Anda datang tepat di akhir pekan, berarti, para delman itu sedang melakukan seperti hal yang disebutkan di atas.
Tapi, kalau di hari biasa, jelas hal itu berarti, sang kusirnya terlalu malas untuk mencopoti hiasan yang ada.