Tentu saja tidak. Tidak dengan cara berdiri di Jembatan Merah di malam hari dan hanya memandangi lalu lalangnya manusia. Bukan begitu cara menikmati suasana malam di kawasan tersebut.
Lagipula, lokasinya tidak tepat di atas jembatan yang sudah berusia lebih dari 1 abad tersebut. Tempat yang dimaksud agak bergeser sekitar 20-30 meter ke arah Jalan Veteran.
Mungkin ada bagusnya kembali membaca Kawasan Jembatan Merah – Gaya Jadul untuk mengetahui mengenai area yang dimaksud dan bedanya dengan jembatannya sendiri.
Area Jembatan Merah merupakan salah satu titik dimana denyut kehidupan masih terasa hingga laurt malam. Bahkan, bisa dikata aktifitas manusia masih akan berlanjut hingga menjelang dini hari.
Kawasan ini memang dikenal di Bogor sebagai tempat untuk merasakan Bogor di malam hari.
Memang tidak ada tempat hiburan malam, seperti karaoke atau lokasi wisata resmi lainnya. Yang ditemukan di salah satu ujung Jalan Veteran ini hanyalah jejeran pedagang makanan dan jajanan yang berderet di atas trotoar sepanjang 50-100 meter.
Sebenarnya tidak banyak jenis makanan yang ada disini. Jenis kuliner yang ditawarkan kebanyakan berupa jajanan, mulai dari gorengan, martabak, cakue, hingga tukang buah. Sedangkan untuk makanan yang agak berat, bubur, soto, dan kuliner khas Bogor, Doclang bisa ditemukan berjejer berdampingan.
Lucunya, untuk satu jenis kuliner, akan ada 4-5 gerobak pedagang yang menawarkannya. Bijaknya para pedagang adalah untuk jenis makanan yang sama, gerobaknya tidak berdampingan tetapi diselingi oleh jenis makanan lainnya.
Kehadiran pedagang-pedagang inilah yang membuat kawasan Jembatan Merah di malam hari justru menjadi tempat wisata kuliner.
Banyak warga Bogor, terutama yang pulang kerja pada malam hari dan menggunakan Commuter Line memanfaatkannya untuk mengisi perut atau membeli jajanan dan buah-buahan untuk dibawa pulang. Kawasan ini memang hanya berjarak 200 meter saja dari Stasiun Bogor.
Justru sebenarnya, geliat keramaian lebih terasa di sore hingga malam hari. Siangnya biasanya hanya penuh dengan orang berlalu lalang dan lalu lintas saja. Baru menjelang sore, para pedagang memajang gerobak-gerobak mereka.
Kalau Anda memiliki waktu luang di malam hari, daripada bengong, mengunjungi Jembatan Merah di malam hari bisa menjadi opsi. Anda bisa menikmati bubur ayam berbagai versi dan rasa (ada beberapa pedagang dan rasanya tidak sama persis) dan tentu saja Doclang.
Harga-harganya sangat terjangkau kantong. Meskipun demikian Anda harus memiliki jiwa petualang ala koboy sedikit karena untuk mencicipi kuliner ini, Anda harus rela makan di emperan toko.
Soal rasa, walau tergantung selera masing-masing, bubur ayam-nya enak. Begitu pula dengan martabak dan cakuenya.
Nah, itulah cara menikmati Jembatan Merah di malam hari, yaitu dengan “makan” sambil ngobrol. Banyak kok, wisatawan yang mengunjungi Kota Bogor yang sengaja datang ke kawasan ini untuk sekedar menikmati suasana malam hari di Kota Hujan.
Mungkin Anda berminat?